Dismenore primer merupakan nyeri menstruasi yang sering mengganggu aktivitas pada remaja putri, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Yoga merupakan salah satu cara non farmakologi untuk mengatasi nyeri dismenorhea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana) terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja Putri yang mengalami Dismenore Primer di SMPN 3 Mengwi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik porpusive sampling sebanyak 28 orang siswi (14 kelompok kontrol, 14 kelompok perlakuan). Instrumen pengumpulan data menggunakan Verbal Descriptor Scale. Hasil uji Shapiro-Wilk diperoleh p=0,061>0,05 yang bermakna data berdistribusi normal. Hasil uji Paired T-Test pada kelompok perlakuan menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan yoga dengan nilai p=<0,001 maka p<0,05, hasil pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dengan nilai p=0,583>0,05. Hasil uji Independent T-Test menunjukan terdapat Pengaruh Terapi Yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana) terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja Putri yang Mengalami Dismenore Primer dengan nilai p=0,001<0,05. Berdasarkan penelitian ini, terapi yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana) dapat digunakan sebagai manajemen non farmakologi untuk mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri.
Background: The COVID-19 pandemic has raised psychosocial problems such as anxiety. Anxiety is a physiological response that arises due to the stressor experienced. Efforts to overcome these psychosocial problems are to provide Covid 19 Psychosocial Mental Health Support (DKJPS Covid 19), one of which is in the form of five-finger relaxation. This community service aims to provide psychosocial mental health support by increasing the participant's ability to perform five-finger relaxation. Methods: The method provides online training (in the network). Partners in this activity are residents of Gang Gelatik Batuyang Batubulan. The stages of implementing activities include pre-activities, activities and evaluations. Results: The results of this activity show that the participants' psychosocial mental health conditions are in good condition, service participants can do five-finger relaxation and are enthusiastic about participating in activities to provide support for mental health and psychosocial Covid 19. Conclusion: Five-finger relaxation can be applied daily as psychosocial mental health support Covid 19.
Patients treated in ICU generally last for an extended period due to the severity of the patient’s suffering. One of the efforts made by nurses to improve the functional and hemodynamic status of patients is to mobilize. Progressive mobilization given to the patient is expected to cause an excellent hemodynamic response. In the upright sitting position, the performance of the lungs, both in the distribution of ventilation and perfusion, will improve during mobilization. This study contributed to knowing the effectiveness of progressive mobilization on hemodynamic status in bedridden patients in the ICU. The design used Pre-Experiment research with one group pre-test and post-test design. Thirty samples were selected in the ICU for 21 days. Data analysis used Paired T-Test analysis. There is an effect of progressive mobilization on the hemodynamic status of patients in ICU (pulse: p-value 0.000, respiratory rate p-value 0.000, systolic blood pressure p-value 0.000, diastolic blood pressure p-value 0.004, MAP p-value 0.000, and SaO2 p-value 0.000). There is an effect of progressive mobilization on the hemodynamic status of patients in the ICU. It is expected that nurses and physiotherapists in hospitals would continue to apply progressive march in an effort to overcome the problem of hemodynamic disorders in the ICU
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting, menjaga kesehatan perlu dilakukan baik secara fisik maupun jiwa. Pandemic Covid 19 menimbulkan permasalahn baik dari segi kesehatan fisik dan juga kesehatan jiwa. Driver Pariwista merupakan salah satu sektor terdampak Covid 19. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan dapatasi kebiasan baru Covid 19 untuk menjaga kesehatan fisik dan jiwa. Metode kegiatan dilakukan dengan memberikan pelatihan Adaptasi Kebiasan Baru Covid 19 secara langsung selama tiga hari dan melakukan pre-test dan post-test. Kegiatan pengabdian ini dikuti oleh Driver Pariwisata United Bali Driver yang berada di Wilayah Peguyangan Kangin. Hasil kegiatan menunjukan bahwa 100% peserta pengabdian masyarakat dapat memahami bagaimana upaya dalam meningkatkan kesehatan dengan melakukan Adaptasi Kebiasan Baru Covid 19 yaitu meningkatkan imunitas fisik, meningkatkan ketahanan kesehatan jiwa, mencegah penularan Covid 19, mencegah masalah kesehatan jiwa dan psikososial pada dirisendiri, keluarga dan masyarakat. Disarankan kepada peserta agar menerapkan Adaptasi Kebiasan baru Covid 19 ini kedalam kehidupan sehari-hari serta menginformasikan kepada angota keluarga untuk menjaga kesehan fisik dan jiwa
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.