The use of women's language with a Balinese cultural background with a patriarchal culture is interesting to analyze. The novel 'Tempurung' by Oka Rusmini tells the story of women with Balinese cultural backgrounds. There are sixteen female characters in this novel, while three are male characters. This study analyzes the features of women's language used by female characters, which are analyzed using the referential, pragmatic, and distribution methods. Based on the results of the analysis, female characters use eight out of ten features of the female language, namely intensifier (40.72%), empty adjectives (17.01%), tag questions (16.49%), super polite form (7.22%), rising intonation on declarative (6.70%), hypercorrect grammar (6.70%), emphatic stress (3.09%), and lexical hedges or fillers (2.06%). Avoid strong swear words, and female characters do not apply precise colour terms. Female characters' use of women's language features is motivated by a patriarchal culture that makes men superior while women are inferior. The caste system in Balinese culture also underlies the use of female language features by female characters, for example, using polite forms when speaking with interlocutors who have a higher caste.

Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I menyelenggarakan ibadah dengan menggunakan alat musik pengiring yang beragam dengan menggunakan nuansa musik dalam setiap jam ibadah menjadi berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh musik iringan terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I Palangka Raya. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Populasi berjumlaah 800 jemaat dengan sampel berjumlah 80 jemaat yang diambil dengan teknik random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa musik iringan memiliki pengaruh terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I ditunjukkan dengan besar koefisien determinan adalah 0,569 yang berarti bahwa variabel musik iringan memberikan sumbangan pengaruh atau kontribusi pengaruh terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I Palangka Raya sebesar 56,9%. Sedangkan sisanya 43,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian, hipotesis diterima bahwa musik iringan berpengaruh positif terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I Palangka Raya.