Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I menyelenggarakan ibadah dengan menggunakan alat musik pengiring yang beragam dengan menggunakan nuansa musik dalam setiap jam ibadah menjadi berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh musik iringan terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I Palangka Raya. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Populasi berjumlaah 800 jemaat dengan sampel berjumlah 80 jemaat yang diambil dengan teknik random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa musik iringan memiliki pengaruh terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I ditunjukkan dengan besar koefisien determinan adalah 0,569 yang berarti bahwa variabel musik iringan memberikan sumbangan pengaruh atau kontribusi pengaruh terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I Palangka Raya sebesar 56,9%. Sedangkan sisanya 43,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian, hipotesis diterima bahwa musik iringan berpengaruh positif terhadap minat jemaat beribadah di Gereja Kalimantan Evangelis Palangka I Palangka Raya.
The COVID-19 pandemic that has hit the world has forced governments to make policies, one of which is to reduce activities that gather large numbers of people. This policy includes influencing the art world, in particular the choir. However, new alternatives such as online rehearsals and virtual choirs are emerging which are new to many. Therefore, there is a need for research to determine the perception of choir members towards online practice methods and virtual choirs. Based on the results of the research that has been carried out, it can be concluded that the perception of choir members towards online practice methods and virtual choirs is very diverse. In theory, choir members can understand the concept of online practice methods and virtual choirs. However, in practice, there are many obstacles faced so that online practice methods and virtual choirs are considered less effective than conventional choirs and in-person practice methods. Pandemi covid-19 yang melanda dunia membuat pemerintah membuat berbagai macam kebijakan yang salah satunya adalah mengurangi aktivitas yang bersifat mengumpulkan banyak orang. Kebijakan ini termasuk mempengaruhi dunia seni, secara khusus paduan suara. Namun demikian, muncul alternatif baru seperti latihan daring dan paduan suara virtual yang merupakan hal baru bagi banyak orang. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk mengetahui persepsi anggota paduan suara terhadap metode latihan daring dan paduan suara virtual. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi anggota paduan suara terhadap metode latihan daring dan paduan suara virtual sangat beragam. Secara teori, anggota paduan suara dapat memahami konsep metode latihan daring dan paduan suara virtual. Namun pada praktiknya, ada banyak kendala yang dihadapi sehingga metode latihan daring dan paduan suara virtual dianggap kurang efektif dibandingkan dengan paduan suara konvensional dan metode latihan yang hadir secara langsung.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.