This study aimed at determining the prevalence of anemia and stunting, focusing on the relationship between anemia and stunting in early adolescents. The design a crosssectional study was applied by taking secondary data from the First Quarter Report of Youth Visits at Sukasada I Public Health Center in Buleleng in 2019. There were 94 out of a total of 564 early teenage girls were selected as the sample done through total random sampling. The data were analyzed using chi square. The results showed that the prevalence of anemia in early adolescents was 16.7% and the prevalence of stunting was 3.4%. The null hypothesis was rejected, which means that there is a possibility of anemia with stunting in early adolescents. It is suggested that early stunting in young women can be prevented through regulating a good diet and consuming iron supplement.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran teori berbasis e-learning di Prodi Kebidanan Undiksha dengan menggunakan model evaluasi Contex, Input, Process dan Product (CIPP). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis data secara deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa yang berjumlah 56 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran berbasis e-learning pada komponen context pada indicator tujuan, kebutuhan dan lingkungan pendukung berada pada kategori baik dengan rerata persentase sebesar 62.1%. Pada komponen input yang terdiri dari indikator latar belakang pendidik, mahasiswa, ketersediaan sarana prasarana dan ketersediaan perangkat pembelajaran juga berada pada kategori baik dengan rerata persentase adalah 59.6%. Begitu pula halnya pada komponen process pada indikator pelaksanaan pembelajaran, aktivitas pendidik dan mahasiswa, kendala dan hambatan serta solusi yang ditempuh berada pada kategori baik dengan rerata persentase sebesar 63.75%. Komponen product yang meliputi hasil pembelajaran dan dampak juga berada pada kategori baik dengan rerata persentase 63.77%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaan teori dengan menggunakan e-learning di Prodi Kebidanan Undiksha secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik artinya pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran dapat dilanjutkan.
One of the health aspects in the development process is the development of human resource potential (HR). What plays a role in this potential of human resources is good nutritional status from an early age. In addition to these factors, the quality of human resource formation is also influenced by the environment that shapes human character. namely the socio-cultural environment (Soekirman, 2005). One of the cultural interactions that affect nutritional status as a condition for the formation of quality human resources is the practice of breastfeeding and the practice of early breastfeeding initiation (IMD). There have been many previous studies that have written that there are still many mothers who do not practice IMD, where one of the reasons mentioned is the belief that the first milk that comes out is dirty and unhealthy, so it is not suitable to be given to babies (Roesli, 2008). The purpose of this literature study is to determine the influence of culture in the practice of early breastfeeding initiation. The articles used in the literature review were obtained through databases of international journal providers such as Proquest, Google Scholar and Science Direct. The journal was taken from 2019 to 2021. Researchers used keywords, namely transcultural nursing, breastfeeding (according to MESH/Medical Subject Heading) and 20 articles were analyzed using PRISMA diagrams. The analysis found that most mothers did not practice early breastfeeding because of certain beliefs about early breastfeeding, such as early breastfeeding was not as good as exclusive breastfeeding, dirty early breast milk, unhealthy early breastfeeding given to babies and the habit of mothers who immediately gave additional food immediately. after the baby is born. Keywords: early breastfeeding initiation practice, cultural perspective, systematic review.
Selama masa pandemi Covid-19, memberikan perawatan kepada pasien Covid-19 yang kritis dan dirawat di Ruang Intensif menimbulkan tantangan tersendiri bagi perawat. Berbagai metode perawatan, model asuhan keperawatan, pengaturan sumber daya perawat yang terampil dalam penanganan Covid-19 serta pengaturan jam kerja perawat yang bertugas, dilakukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik kepada pasien Covid-19, dengan harapan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas pada pasien kasus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelusuran literatur mengenai pengalaman perawat selama merawat pasien Covid-19 di Ruang Intensif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diagram PRISMA dengan jumlah artikel yang dianalisis sebanyak 25 artikel yang ditelusuri melalui database Pubmed, Proquest dan Science Direct dengan jumlah seluruh artikel yang ditelusuri berdasarkan kata kunci: pengalaman perawat, Covid-19 dan ruang intensif adalah sebanyak 276 artikel. Sebagian besar perawat yang bertugas merawat pasien Covid-19 di Ruang Intensif menunjukkan gejala depresi, cemas, insomnia yang lebih dibanding dengan perawat yang bertugas di ruang rawat non covid-19 akibat adanya perubahan sosial berupa pembatasan komunikasi dengan keluarga maupun teman. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini adalah memberikan program pendidikan atau pelatihan intensif kepada perawat untuk mencegah dan mengendalikan infeksi Covid-19, pengaturan jam kerja dan shift kepada perawat untuk mengurangi stres dan kelelahan dalam merawat pasien Covid -19.
KPSP). Kader BKB belum pernah terpapar metode KPSP mobile yang lebih praktis dalam penggunaannya dan dapat diaplikasikan secara langsung oleh orangtua dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balitanya. Sosialisasi penggunaan aplikasi KPSP mobile pada kader BKB dilaksanakan dengan model pembelajaran jigsaw karena model pembelajaran ini memiliki kelebihan dalam pemerataan penguasaan materi oleh peserta dan melatih peserta untuk lebih aktif berbicara serta berpendapat.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, menggunakan sampel sebanyak 50 orang kader Bina Keluarga Balita (BKB) di Desa Padangbulia, Sukasada dengan sampling total. Data dikumpulkan dengan cara tes, wawancara dan observasi, dan akan dianalisis secara persentil sederhana.Dengan metode jigsaw, diperoleh hasil 100% kader BKB di Desa Padangbulia tepat dalam menentukan umur anak saat pemeriksaan, tepat dalam mengisi KPSP dan tepat dalam melakukan interpretasi hasil pemeriksaan KPSP.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menetapkan model pembelajaran jigsaw dalam sosialisasi penggunaan aplikasi KPSP mobile pada kader BKB sehingga seluruh kader BKB dapat menggunakan aplikasi ini dalam melakukan skrining perkembangan balita usia 3 bulan-72 bulan secara rutin di Desa Padangbulia, Sukasada.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.