ABSTRAK Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA). Hasil SUPAS tahun 2015 AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Komplikasi dan kematian maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan. Salah satu penyebabnya adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan yang tidak memiliki kompetensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan pada ibu hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Mogang Kabupaten Samosir Tahun 2021. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Analitik Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mogang. Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 54 orang. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan batas kemaknaan statistik yaitu P value < 0,05 ditemukan beberapa variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna yaitu pendidikan, pengetahuan, sikap, aksesibilitas dan dukungan keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan, dan tidak ditemukan hubungan yang bermakna pada variabel umur, paritas, pemeriksaan kehamilan dan dukungan tenaga kesehatan. Simpulan dari penelitian diperoleh proporsi responden yang memilih tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan berjumlah 66,7% dan 33,3% memilih non tenaga kesehatan, faktor-faktor yang memiliki hubungan dalam pemilihan tenaga penolong persalinan adalah faktor predisposisi (pendidikan, pengetahuan dan sikap), faktor pendukung (aksesibilitas) dan faktor pendorong (dukungan keluarga).
Latar Belakang: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi dapat digunakan sebagai salah satu metode kontrasepsi yang disebut dengan amenohrea laktasi. Ibu yang memberikan ASI secara eksklusif umumnya mengalavsmi penundaan waktu kembalinya menstruasi dibandingkan dengan yang tidABSTRAKLatar Belakang: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi dapat digunakan sebagai salah satu metode kontrasepsi yang disebut dengan amenohrea laktasi. Ibu yang memberikan ASI secara eksklusif umumnya mengalami penundaan waktu kembalinya menstruasi dibandingkan dengan yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif waktu kembalinya menstruasi pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Metodologi: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah adalah ibu menyusui yang melakukan pemeriksaan di Bidan Praktek Mandiri (PMB) yang mempunyai bayi umur 6-1 tahun yang berada di bawah wilayah kerja Puskemas II Denpasar Barat dengan pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil: Terdapat hubungan yang sangat signifikan anatara pemberian ASI Ekslusif dengan kembalinya mentruasi pada ibu (P<0,001), dengan kekuatan hubungan yang kuat (r=656) dan arah korelasi yang negatif. Simpulan: PMB selaku tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan dalam pemberian informasi mengenai ASI Eksklusi beserta kiat-kiat ibu dalam memperbanyak produksi ASI dan cara penyimpanan ASI serta masyarakat khususnya keluarga dari ibu yang sedang menyusui dapat memberikan support kepada ibu menyusui agar mampu memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.Kata Kunci: ASI Eksklusif, Kembalinya Menstruasi ABSTRACTBackground: Exclusive breastfeeding can be used as a contraceptive method. Mothers who give exclusive breastfeeding usually had delay to get menstruation compared to those who do not provide exclusive breastfeeding. The aims: To determine the effect of exclusive breastfeeding on the return of menstruation to breastfeeding mothers in the Denpasar Barat II PHC. Methodology: This was an observational study with a cross sectional design. The sample was breastfeeding mothers who examined at the Independent Practice Midwife (PMB) under the working Denpasar Barat II PHC who had babies aged 6-1 years by using consecutive sampling technique. Results: There was a very significant relationship between exclusive breastfeeding and the return of menstruation to the mother (P <0.001), with a strong relationship strength (r = 656) and a negative correlation. Conclusion: PMB as a health worker is expected to further improve the provision of information about exclusive breastfeeding along with tips for mothers to increase milk production and how to store breast milk; and for the community especially for families of breastfeeding mothers can provide support for breastfeeding mothers to be able to provide exclusive breastfeeding to their babies.Key Word: Exclusive Breastfeeding, Return of Menstruationak memberikan ASI Eksklusif. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif waktu kembalinya menstruasi pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Metodologi: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah adalah ibu menyusui yang melakukan pemeriksaan di Bidan Praktek Mandiri (PMB) yang mempunyai bayi umur 6-1 tahun yang berada di bawah wilayah kerja Puskemas II Denpasar Barat dengan pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil: Terdapat hubungan yang sangat signifikan anatara pemberian ASI Ekslusif dengan kembalinya mentruasi pada ibu (P<0,001), dengan kekuatan hubungan yang kuat (r=656) dan arah korelasi yang negatif. Simpulan: PMB selaku tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan dalam pemberian informasi mengenai ASI Eksklusi beserta kiat-kiat ibu dalam memperbanyak produksi ASI dan cara penyimpanan ASI serta masyarakat khususnya keluarga dari ibu yang sedang menyusui dapat memberikan support kepada ibu menyusui agar mampu memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
ABSTRAKPendahuluan. Pijat bayi merupakan salah satu terapi sentuhan sebagai stimulus untuk merangsang perkembangan bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara pijat bayi dengan perkembangan bayi umur 3-6 bulan.Metodologi. Penelitian ini menggunakan pre eksperimen design dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Sampel dalam penelitian adalah bayi umur 3-6 bulan yang memenuhi kriteria inklusi. Masing-masing kelompok berjumlah 10 responden. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pijat bayi 2x sehari selama 1 bulan. Penilaian perkembangan bayi dengan menggunakan formulir DENVER II. Hasil.Pada kelompok kontrol persentase criteria N tertinggi adalah pada perkembangan motorik kasar (90%), sedangkan kriteria P paling tinggi adalah pada aspek personal social (30%) dan bahasa (30%). Pada kelompok eksperimen didapatkan hasil criteria L tertinggi pada aspek perkembangan Bahasa (30%) dan motorik halus (30%). Hasil uji Mann-Whitney yaitu < 0,001 yang artinya ada hubungan pijat bayi dengan perkembangan bayi umur 3-6 bulan.Diskusi. Stimulasi berupa pijatan pada bayi berdampak positif terhadap perkembangan bayi. Pijat bayi yang dilakukan secara rutin 2x sehari menyebabkan perkembangan yang lebih optimalKata kunci : pijat bayi, perkembangan bayi, DENVER II ABSTRACTIntroduction. Baby massage is a touch therapy to stimulate the development of baby. This research aims was to determine the relationship of baby massage with development of baby aged 3-6 months old.Method. This research uses a pre experimental design with a control group and experimental group. The samples of this research are babies that their age 3-6 months that affecting the inclusion criteria. They were 10 respondens in each group. The experimental group was given baby massage 2 times per day during 1 month. The tool of this development baby assessment use DENVER II form.Result.The data showed that in the control group the highest percentage of N criteria was gross motor aspects (90%), while the highest percentage of P criteria weresocial personal(30%) and language progress (30%). In the experimental group, the higest percentageof L criteria were language progress (30%) and soft motor (30%). Mann Whitney test showed that p value < 0,001. It means that there are relationship between baby massage with baby development age 3 – 6 months old. Discussion: Stimulation as baby massagecan give good effect to baby development. Baby massage that do regulary 2 times per day can make optimally development into baby.Keyword. Baby massage ,baby development, DENVER II.
ABSTRAK Pengetahuan dan perilaku vulva hygiene saat menstruasi sangat penting dimiliki remaja putri untuk mencegah terjadinya masalah pada genetalia seperti pruritus vulvae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae pada remaja putri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 314 orang dengan jumlah sampel 192 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan kuesioner dengan google formulir dan dianalisis dengan Spearman’s Rho Correlation. Hasil temuan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan vulva hygiene cukup (41,2%), tingkat perilaku vulva hygiene baik (51,0%), dan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae ringan (43,2%) pada siswi SMP Widyasakti. Dari 79 responden yang memiliki tingkat pengetahuan vulva hygiene cukup, sebanyak 33 (41,8%) responden mengalami pruritus vulvae dengan tingkat keparahan ringan. Dan dari 98 responden yang memiliki tingkat perilaku vulva hygiene baik, sebanyak 44 (44,9%) mengalami pruritus vulvae dengan tingkat keparahan ringan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.