Solidarity actions of society in Jakarta and various regions in Indonesia following the judge's verdict for AbstrakAksi solidaritas masyarakat di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia menyusul vonis atas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menoreh catatan tersendiri dalam sejarah demokrasi bangsa Indonesia karena menyentuh berbagai konteks sosial sekaligus menggugah kesadaran berbangsa yang satu dalam keragaman. Makna solidaritas dan kesadaran itu dapat dipahami melalui pendekatan semiotika. Salah satu rujukan studi semiotika adalah Roland Barthes yang menghadirkan makna denotasi dan konotasi atau signifikasi dua tahap. Pada tahap pertama, konsep -konsep kunci yang perlu dipahami, yaitu, reality, signs,dan denotation. Sementara itu, signifier dan signified merupakan konsep jembatan menuju tahap kedua yang mencakup konsep mengenai culture, form, content, connotation dan myth. Makna yang dibingkai dalam konsep -konsep ini terbuka juga bagi interpretasi intersubyektif sehingga akan selalu ada makna dan pendefinisian baru. Dengan demikian, makna realitas yang ada dalam aksi solidaritas 1000 lilin ini pun dapat ditelusuri dan disingkap secara denotatif dan konotatif, mulai dari tahap pertama hingga tahap kedua yang juga terbuka bagi pemaknaan seterusnya dalam peleburan berbagai horizon.
Penelitian ini bertujuan untuk menelisik bagaimana komunikasi media dapat mengilustrasikan korban bodyshaming. Tindakan mengkritik kondisi fisik orang lain yang lazim dikenal dengan istilah body-shaming merupakan bagian dari kehidupan sosial. Bagi pribadi yang mendapat perlakuan ini, pergulatan dalam diri pun dialami. Dalam pergulatan itu, ada hasrat yang mengkondisikan diri sesuai pencitraan masyarakat umum, di satu sisi, dan menerima dan percaya diri apa adanya, di sisi lain. Kecemasan, kewaspadaan, antisipasi serta rencana tertentu ketika berhadapan dengan berbagai stigmayang pada umumnya bernuansa ejekan atau kritikan atas kondisi fisik, menjadi bagian dari dinamika pergulatan diri, terutama pada pribadi yang mendapat perlakuan body-shaming. Pendekatan kualitatif dengan paradigma interpretif digunakan dalam penelitian ini, serta memiliki tradisi semiotika. Penelitian ini menggunakan teknik analisis teks mengingat studi menerjemahkan makna komunikasi media. Kode hermeneutik, semantik, narasi, simbolik dan kultural akan digunakan untuk menjelajahi desain ilustrasi dalam sebuah artikel. Hasil penelitian tampak dari ilustrasi "efek-psikologis-bodyshaming" sebagai representasi dari pergulatan diri ini. Persoalan eksistensi diri baik pada pribadi yang mendapat perlakuan body-shaming maupun pelakunya yang anonimitas dari pelaku body-shaming dapat disingkap secara mendalam dari ilustrasi ini. Eksistensi diri dalam konteks ini disingkap melalui tradisi semiotika dengan fokus terhadap memetakan makna visual dan verbal yang terdapat pada desain visual.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.