Adolescence is a transitional period from children to adulthood; thus, it is closely related to teenagers who do new things that want to be experienced such as expressing their feelings in the form of sexual behavior through dating. SKRRI findings in 2012 showed a fairly high rate in adolescents who had a lover had sexual behavior before marriage. Many factors that influence premarital sexual behavior include the role of parents, peer influence, and attitude. The objective of this research was to know the relation of parent role, peer influence, and attitudes to premarital sexual behavior at SMAN 1 Jamblang Cirebon regency in 2017. This was an observational study using a cross sectional design to find the relationship between parent role, peer influence, and attitude with premarital sexual behavior done quantitatively. The population was the students of SMAN 1 Jamblang the class of X and XI (n=268) as the study samples taken by purposive sampling. Data collection was done by distributing the questionnaire. The statistical analysis used univariate and bivariate.The findings showed that, based on chi-square test, there was a significant relation between parent role and pre-marital sexual behavior (ρ = 0.004), peer influence and premarital sexual behavior (ρ = 0.000), and attitude and pre-marital sexual behavior (ρ = 0003).It is expected that there should be cross-sector collaboration in giving education about reproduction health especially about risk of premarital sexual behavior Keywords: adolescent; attitude; parent role; peer influence; premarital sexual behavior ABSTRAK Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa, sehingga erat kaitannya dengan melakukan hal-hal baru yang ingin diketahuinya seperti mengekspresikan perasaannya dalam bentuk perilaku seksual melalui pacaran. Hasil temuan SKRRI tahun 2012 menunjukkan angka yang cukup tinggi pada remaja yang memiliki pacar pernah melakukan perilaku seksual pra nikah. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pra nikah diantaranya peran orang tua, pengaruh teman sebaya dan sikap. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan peran orang tua, pengaruh teman sebaya dan sikap terhadap perilaku seksual pra nikah di SMAN 1 Jamblang Kabupaten Cirebon tahun 2017.Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional menggunakan rancangan cross sectional untuk mencari hubungan antara peran orang tua, pengaruh teman sebaya, dan sikap dengan perilaku seksual pra nikah dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah siswa-siswi SMAN 1 Jamblang dengan sampel kelas X dan XI sebanyak 268 sampel diambil dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagian kuesioner. Tahapan dalam analisis statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat.Adapun hasil penelitian berdasarkan uji chi square terdapat hubungan yang bermakna antara peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah (ρ=0,004), pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual pra nikah (ρ=0,000) dan sikap dengan perilaku seksual pra nikah (ρ=0,003).Diharapkan adanya
Related Factors to Premature Complementary Feeding in the Working Area of UPTD Puskesmas Sindanglaut, Lemahabang Subdistrict Cirebon Regency. The incidence of premature complementary feeding is still high in Indonesia. More than 50% of infants in Indonesia get complementary feeding. This condition is also seen in people in the working area of UPTD Puskesmas Sindanglaut that high incidence of the premature complementary feeding. This study was to determine the factors that related to premature complementary feeding in the working area of UPTD Puskesmas Sindanglaut, Lemahabang Subdistrict Cirebon Regency, in December 2014 to January 2015. This study used cross sectional analytic approach, sampling techniques were sistematyc random sampling with 204 respondents as samples (mothers with babies aged 6-12 month). Data were analyzed by chi square test (α = 0.05). The results showed that majority of ≤2 parity were 146 respondents (71.6%), the level of knowledge of mothers were good (140 respondents, 68.6%), and the majority of respondents get family support (133 respondents, 65.2%). Bivariate analysis showed that parity and family support related to premature complementary feeding, while knowledge does not affect the premature complementary feeding. Abstrak: Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian MP-ASI Dini di WilayahKerja UPTD Puskesmas Sindanglaut Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon. Angka kejadian MP-ASI dini di Indonesia masih tinggi. Rata-rata lebih dari 50% bayi di Indonesia mendapatkan pendamping ASI. Kondisi tersebut juga terlihat pada masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindanglaut yang masih tinggi pemberian MP-ASI dini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang behubungan dengan pemberian MP-ASI dini di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindanglaut Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon Periode Desember 2014 s.d Januari 2015. Metode yang digunakan ialah analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik sampel adalah sistematyc random sampling, dengan jumlah sampel 204 responden (ibu yang memiliki bayi 6-12bulan). Analisis data dengan uji chi square, tingkat kesalahan 5% atau α=0,05. Didapatkan hasil mayoritas paritas ≤2 sebanyak 146 responden (71,6%), tingkat pengetahuan ibu mayoritas baik sebanyak 140 responden(68,6%), dan mayoritas responden mendapatkan dukungan keluarga sebanyak 133 responden (65,2%). Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara paritas, dukungan keluarga terhadap pemberian MP-ASI dini, dan pengetahuan tidak mempengaruhi pemberian MP-ASI dini. Diharapkan adanya kerjasama dengan kader, perangkat desa, tokoh masyarakat, guna memberikan penyuluhan untuk meningkatkan terealisasinya pemberian makanan pendamping ASI tepat sesuai waktunya.
Remaja merupakan penduduk dalam rentan usia 10-18 tahun. Pada masa ini mereka mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga mengakibatkan mereka memiliki rasa keingintahuan yang besar dalam berbagai hal tanpa mencerna terlebih dahulu informasi yang mereka dapat. Salah satu hal negatif yang menjadi permasalahan remaja adalah perilaku seksual remaja. Perilaku seksual tersebut akan menyebabkan berbagai hal diantaranya kehamilan remaja yang berujung pada aborsi serta meningkatnya ancaman terhadap HIV/AIDS. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di SMP Negeri 15 Kota Cirebon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh siswa SMP Negeri 15 Kota Cirebon dengan sampel 221 responden dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Uji korelasi antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan perilaku seksual menunjukkan hubungan yang bermakna ( 0,0000). Begitupun dengan variabel lain seperti media informasi ( 0,000) dan self-esteem ( = 0,000). Semakin tinggi pengetahuan tentang kesehatan reproduksi maka semakin baik perilaku seksualnya. Media informasi dan self-esteem juga merupakan variabel yang mempengaruhi perilaku seksual. Diharapkan adanya kerjasama lintas sektoral dalam pemberian materi kesehatan reproduksi dalam upaya mencegah peningkatan perilaku seksual yang berisiko.
Adolescent reproductive health education is one of the efforts to prevent acts of deviant sexual behavior since the low level of knowledge about reproductive health is likely to become a factor that affects high cases the behavior. By using multimedia, efforts to increase knowledge of adolescents will be more effective as this can be an alternative in improving students' knowledge, especially about reproductive health. This research aimed to determine the effects of multimedia in improving knowledge about adolescent reproduction health among the students of class XI of SMAN 9 Kota Cirebon. This quasi experimental research used a pretest posttest with control group design. Selected using cluster random sampling, the sample size of 60 students was divided into intervention and control group with 30 students in each group. The instruments used were multimedia in the form of BKKBN copyright videos and simple media (power points), questionnaires. Data analysis in this study used paired t test to see differences in one treatment group and independent t-test for different treatment groups. The results showed an increase in knowledge in each group with a higher increase in the multimedia group (p <0.05). It is expected that there will be cross-sectoral cooperation in providing adolescent reproductive health materials using multimedia.
Mayoritas remaja yang sedang berpacaran tidak menyadari bahwa dalam sebuah hubungan pacaran seringkali berisiko mengarah pada perlakuan buruk yang dilakukan oleh pasangan (dating violence). Tercatat dari 1994-2011 (Januari-Oktober), dating violence menempati posisi kedua (836 kasus) setelah KDRT yang ditangani oleh Rifka Annisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja perempuan, lamanya pacaran dan kecerdasan emosional dengan kejadian kekerasan dalam pacaran di SMAN 9 Cirebon Tahun 2014. Metode penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh siswi perempuan kelas X dan XI dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 162. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebanyak 62,3 %, memiliki lamanya pacaran >6 bulan sebanyak 56,2%, mayoritas memiliki kecerdasan rendah sebanyak 51,9%. Berdasarkan analisis bivariat menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan remaja perempuan (p value = 0,002) dan lamanya pacaran (p value = 0,000) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran, tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional (p value = 0,750) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran. Diharapkan pihak sekolah dan tenaga kesehatan tetap mengadakan penyuluhan kesehatan reproduksi termasuk materi kekerasan dalam pacaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.