adalah kategori penyakit baru yang telah menyebar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Covid-19 disebabkan oleh virus yang mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan, muncul gejala ringan seperti flu, sampai infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Penyebaran covid-19 begitu cepat dan masif, di Indonesia total penyebaran covid-19 sudah mencapai 1.066.313 jiwa dan provinsi Jawa Barat menduduki posisi kedua tertinggi penyebaran covid-19. oleh karena itu perlu dilakukan pengelompokan kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat untuk membuat strategi penanganan penyebaran covid-19. Pengelompokan penyebaran covid-19 dilakukan dengan menggunakan algoritma K-Means clustering yang melakukan pengelompokan data ke beberapa cluster berdasarkan kemiripan datanya dan diimplementasikan pada tools aplikasi bahasa R serta dengan menggunakan metode CRISP-DM sehingga setiap fase dalam data mining lebih terstruktur dan terdefinisi dengan jelas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 klaster, yaitu klaster 1 sebagai klaster dengan jumlah penyebaran covid-19 yang paling tinggi diperoleh 2 kabupaten/kota. Untuk klaster 2 sebagai klaster dengan jumlah penyebaran covid-19 menengah diperoleh 5 kabupaten/kota Dan sisanya sebanyak 20 kabupaten/kota masuk dalam klaster 3 dengan jumlah penyebaran covid-19 yang lebih sedikit. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mengambil keputusan secara strategis pada setiap klasternya untuk mengurangi persebaran covid-19 di Jawa Barat.
Kesiapan dalam mengadopsi teknologi baru, terutama teknologi informasi dalam pembelajaran daring pada sebuah perguruan tinggi salah satunya ditentukan oleh faktor kesiapan pengguna, yakni pengguna pembelajaran daring. Universitas Kuningan berusaha mengembangkan eclass : Online Learning System yang dapat dikategorikan sebagai teknologi baru. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan pengguna serta mengukur tingkat keberhasilan penerapan e-learning. Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan pengguna ini adalah technology readiness index (TRI). TRI merupakan sebuah indeks yang digunakan untuk mengukur kesiapan pengguna dalam menggunakan teknologi baru untuk mencapai tujuan didalam pembelajaran sehari-hari. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan empat variabel yaitu optimism, innovativeness, discomfort dan insecurity. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan program SPSS 21. Data penelitian didapatkan dari penyebaran kuesionoer terhadap 371 responden mahasiswa di lingkungan Universitas Kuningan (UNIKU). Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka diketahui nilai total TRI mahasiswa UNIKU sebesar 2,81 (berada pada kategori low technology readiness index) dan segmen kelompok pengguna berada pada kelompok skeptics (tingkat optimism, innovativeness, discomfort dan insecurity yang rendah (low). Mengakibatkan mahasiswa UNIKU mempunyai pandangan meragukan terhadap eclass). Kata Kunci : Technology readiness index, e-learning, LMS Readiness in adopting new technology, especially in Online Learning in a certain University, is determined by user's readiness i.e. the User in Online Learning. In Kuningan University, we have concern in e-class: Online learning System, which is categorized as a new technology. The research is to analyze the user's readiness and to measure the success of the e learning applied in our University. The method that we use in this research to measure user's readiness level is the Technology Readiness Index (TRI). TRI is an index to measure the User's readiness in using new technology to achieve the daily learning. The measurement is done by using four variables ; optimism, innovativeness, discomfort and insecurity. We use SPSS 21 application to analyze our data. The Research data is collected by giving Questioners to 371 respondents in Kuningan University (UNIKU). After we had calculated the data, we got the result that the TRI total value was 2.81 (categorized as Low Technology Readiness Index) and the user group was categorized as Skeptics Group (the optimism, innovativeness, discomfort and insecurity were low. These made the students of Kuningan University had uncertain feeling towards the e-class.
Diarrhea is an endemic disease that contributes to the high mortality rate in Indonesia, especially among children under five. The Kuningan District Health Office had difficulties in monitoring and supervising the spread of diarrheal diseases. This study aims to produce a mapping scheme of priority areas in handling the prevention and control of the spread of diarrheal disease in children under five in Kuningan Regency. The method used is the Data Mining Clustering method by comparing two algorithms, namely the K-Means algorithm and the K-Medoids algorithm. Determination of the optimum number of clusters using the Elbow and Silhouette Coefficient methods. With this method, the result is that in the K-Means algorithm the optimum number of clusters is 3 clusters while the K-Medoids algorithm is 2 clusters. The best cluster evaluation uses the Davies-Bouldin Index (DBI) method and the results show that the K-Means DBI value is always smaller than the K-Medoids algorithm in either 2 clusters or 3 clusters, this shows that the K-Means algorithm is better than the K-Medoids algorithm. Based on these results, it is recommended to map priority areas for handling diarrheal diseases using the K-Means algorithm with 3 clusters, namely medium priority areas consisting of 9 regions, high priority areas consisting of 3 regions and low priority areas consisting of 25 regions. The results of the mapping can be used as input for the Kuningan District Health Office to develop strategies for preventing and preventing diarrheal diseases in children under five.
Online trading activities through mobile devices (m-commerce) are currently becoming a business trend. Online trading has contributed to making the process of buying and selling goods and services easier and more enjoyable because they are timeless and borderless though these still have negative impacts. Therefore, this study examines retail consumer’s perspectives related to their readiness of using the application mobile commerce (m-commerce) in Kuningan regency. Furthermore, this study aims to examine the impact of optimism, innovation, insecurity, and discomfort on consumers’ shopping intentions from mobile devices through the perceived risks and benefits. To analyze the data, this study applied Parasuraman TRI (Technology Readiness Index) Model with the dimensions of optimism and innovation as variable drivers, the dimensions of insecurity and discomfort as inhibitor variables. Meanwhile, the data was gained through survey methods, questionnaire distribution from 397 m-commerce users in Kuningan as respondents. In addition, SPSS was used to test the validity and reliability of the questionnaire. The result showed that the total TRI value of 3.58 (in the high technology readiness index category), the people of Kuningan Regency tend to have a high level of readiness to adopt m-commerce technology, and the user group segment is in the pioneers group (this segment tends to have high interest through the existence of a new technology, have high optimism and innovation, but at the same time they will easily stop trying if they encounter high inconvenience and insecurity.
Di era Society 5.0 para pelaku usaha dituntut untuk adaptif, bergerak cepat menghadapi segala perubahan yang tidak dapat terprediksi, para pelaku usaha dituntut untuk dapat menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan social dengan memanfaatkan segela jenis bentuk inovasi teknologi informasi. Untuk mempersiapkan hal demikian maka dibutuhkan literasi teknologi kepada pengguna dan pelaku usaha agar mampu menggunakan aplikasi teknologi, mampu mengakses dan mampu mengevaluasi informasi dengan baik. Desa Nangka merupakan bagian dari Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan dikepalai oleh Kepala Desa Bapak Sukmana, S.T., terdiri dari 2 Dusun, dimana di Desa Nangka sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah bercocok tanam, 90% warganya menanam sayuran di pekarangan, adapun jenis sayur yang ditanam adalah, cabai, bawang, bayam, kangkung, sawi, untuk nantinya ditampung di bank sayur desa yang akan dijual ke konsumen. Pengelolaan administrasi di Bank Sayur tersebut dilakukan oleh ibu-ibu UMKM dimana pengelolaan manajemen perkantoran ini dibutuhkan sebagai kegiatan administrasi yang dilakukan sehari-hari seperti mencatat, mengawasi dan mengontrol. PkM ini mempunyai tujuan untuk memberikan pelatihan, meningkatkan keterampilan mitra dalam memanfaatakan perangkat teknologi informasi sehingga penyelenggaraan administrasi penunjang bisnis berjalan dengan tertib. PkM ini dilaksanakan selama 3 hari, dengan cara memberikan pelatihan administrasi perkantoran menggunakan Microsoft Word, Excel dan powerpoint. Pelatihan ini mendapat antusiasme dari mitra dan respon sangat baik, sehingga hasil dari pelatihan ini adalah meningkatnya keterampilan mitra untuk memanfaatkan teknologi informasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.