Banjarbaru Utara merupakan salah satu kecamatan di kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan yang pertumbuhan penduduknya dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Bertambah pesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah Banjarbaru Utara membuat perubahan fungsi tata guna lahan menjadi tidak terkontrol, di mana seharusnya fungsi kawasan yang dapat menjadi lahan resapan air dalam jumlah besar akhirnya semakin sedikit, sehingga jumlah air yang masuk ke dalam tanah untuk mengganti air tanah yang keluar menjadi berkurang. Sedangkan, di lain sisi permintaan air bersih akan semakin bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanenan air hujan, untuk pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga dan penggunaan air di Kecamatan Banjarbaru Utara. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode Survei. Data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini diperlukan beberapa analisis, seperti analisis hidrologi yang mencakup analisis curah hujan dengan metode Curah Hujan Andalan, untuk menghitung potensi pemanenan air hujan adalah dengan melakukan perkalian antara luas penampang atap bangunan, koefisien runoff, dan curah hujan di Kecamatan Banjarbaru Utara, dan dibantu dengan program QGIS 10.13 untuk memperoleh data luasan atap pada lokasi penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan luas total luasan atap bangunan/rumah di Kecamatan Banjarbaru Utara sebesar 858.850 m2 dari 8.805 rumah dengan curah hujan harian andalan didapatkan 6,4 mm/hari serta koefisien runoff sebesar 0,8. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil potensi pemanenan air hujan di Kecamatan Banjarbaru Utara sebesar 1.318.781.352 liter/tahun atau sama dengan 1.318.781,35 m3/Tahun. Kemudian dari hasil survei wawancara responden di Kecamatan Banjarbaru Utara didapatkan hasil penggunaan air bersih rata – rata sebesar 200 liter/orang/hari. Hasil pengolahan data berdasarkan jumlah penduduk dan penggunaan air bersih rata – rata, maka didapatkan hasil penggunaan air bersih di Kecamatan Banjarbaru Utara sebesar 4.155.073.297,9 liter/tahun atau sama dengan 4.155.073,29 m3/tahun. Dari hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi pemanenan air hujan tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih secara keseluruhan. Ketersediaan air berdasarkan potensi pemanenan air hujan ini secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh pola perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air dalam kebutuhan sehari – hari.
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki kerawanan banjir yang cukup tinggi salah satunya pada Kabupaten Tapin. Penyebab banjir yang utama adalah curah hujan yang tinggi dan banjir kiriman. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya banjir adalah dengan membuat rekayasa bangunan air seperti bendungan yang berfungsi untuk menampung air sungai sehingga pada musim hujan dapat menampung kelebihan air agar tidak menyebabkan banjir. Bendungan Tapin dibangun untuk keperluan pencegahan banjir, irigasi, memenuhi kebutuhan air baku, perikanan, pariwisata dan sebagai sumber pembangkit listrik. Metode penelitian yang digunakan mulai dari tahap persiapan dan mempelajari perhitungan analisis frekuensi, hidrograf satuan sintetik Nakayasu dan penelusuran banjir untuk analisis hidrologi dan software HEC-RAS untuk analisis hidrolika yang akan digunakan. Data yang diperlukan adalah data primer berupa data penampang sungai dan data sekunder berupa data curah hujan dan data teknis bendungan. Hasil analisis menunjukkan debit banjir yang terjadi sebelum adanya bendungan Tapin untuk kala ulang 25, 50 dan 100 tahun adalah sebesar 234,241 m3/det, 249,214 m3/det dan 262,195 m3/det. Pada penelusuran banjir dilakukan dengan 2 kondisi yaitu tinggi muka air normal dan tinggi muka air banjir dengan kala ulang yang sama secara berurutan debit outflow yang dihasilkan pada kondisi tinggi muka air normal adalah sebesar 106,178 m3/det, 116,287 m3/det dan 125,051 m3/det dan debit banjir yang dapat tereduksi sebesar 54,671%, 53,338% dan 52,306%. Sedangkan pada kondisi tinggi muka air banjir debit outflow yang dihasilkan adalah sebesar 180,634 m3/det, 190,149 m3/det dan 198,399 m3/det dan debit banjir yang dapat tereduksi sebesar 22,886%, 23,7% dan 24,331%.
Rainfall data is one of cause factor for flooding in some areas in Indonesia. An extreme rainfall event occurred in the end of 2020 until early 2021 have resulted a severe flooding in West Martapura District, Banjar Regency, South Kalimantan Province. As a tributary to Barito River, Martapura River experienced high water level that gave negative impact to the surrounding areas. HEC-RAS (Hydrologic Engineering Center's River Analysis System) 5.0.7 software combined with ArcGIS 10.8 were applied to model flooding spatially. Mononobe method was used to calculate rainfall intensity for 5-year, 50-year, and 100-year return periods. From the results of the flood modeling, the maximum flood water level elevation was obtained as deep as 3.8 m (5-year return period), 5.2 m (50-year return period), and 9.6 m (100-year return period) with a maximum flood discharge of 34.84 m3/s (5-year return period), 81.68 m3/s (50-year return period), and 142.64 m3/s (100-year return period), respectively.
Ikan gabus atau ikan haruan merupakan jenis ikan yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai jenis olahan makanan. Ikan gabus sangat mudah ditemukan dimana saja di Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu Industri Rumah Tangga (IRT) yang mengolah ikan haruan adalah IRT Sekumpul Ekstra. Produk olahan IRT Sekumpul Ekstra diantaranya adalah kerupuk ikan gabus dan abon ikan gabus. Industri Rumah Tangga Sekumpul Extra yang di Kelurahan Sekumpul Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Permasalahan yang dihadapi kelompok mitra yaitu menurunnya omset akibat pandemi covid 19. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat meningkatkan pendapatan IRT yang sebelumnya mengalami penurunan akibat pendemi. Metode yang digunakan untuk dapat meningkatkan pendapatan IRT adalah peningkatan kualitas kemasan, diversifikasi produk serta pemasaran produk secara daring melalui media digital. Setelah dilakukan evaluasi, kegiatan pengabdian berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan IRT Sekumpul Ekstra yang mengalami peningkatan setelah program pengabdian masyarakat ini.
The hydrological condition can be determined by investigating local data or analyzing historical climatological records. Several methods can approach the wetland condition, including peatland in general. The definition of physical properties to assess critical groundwater table depths is one of them. Another way is to define the requirements in the area that can be approached by determining the condition of the wetland area for general. Understanding and assessing the wetland state is necessary to measure and evaluate the wetland situation, and it can be done by analyzing wetland hydrology parameters. Due to the necessity to mitigate change conditions in a wetland, it is common to know that either flood or drought will derive a difficult situation both in a wetland and a peatland but especially for a peatland, drought condition is severe. This study aims to observe the wetland condition and identify whether the wetland area has drought risk potential, especially in the peatland site. The study was conducted by directly taking data from the study location and downloading satellite data from local and regional websites: the local climatology agency Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG Indonesia), and the Jaxa website. The data from satellite needs to be used related to the limitation of ground data in the study location. The result showed that the satellite has an excellent relationship to the ground data with a pretty low root mean square error (RMSE) number. In addition, it showed the correlation between the amount of monthly rainfall and evapotranspiration with the water table elevation. It can be concluded at the initial conclusion that the decreased rainfall and the high evapotranspiration in a particular month can be expected the drought risk potentially will happen.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.