Sungai Negara adalah salah satu sungai di propinsi Kalimantan Selatan yangmempunyai luas daerah aliran sungai (DAS) sebesar 3.921 km². Di sungai ini sering terjadibanjir yang banyak menyebabkan banyak kerugian. Oleh karena itu diperlukan adanyaperhitungan debit banjir untuk mengetahui nilai debit banjir rencana di Sungai Negara.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penyimpangan nilai debit banjir rencanadari metode empiris dengan data debit terukur sungai sehingga perlu adanya kajianketelitian untuk mendapatkan debit banjir rencana yang sesuai dengan keadaaansebenarnya di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dan melakukananalisis terhadap data curah hujan untuk mendapatkan debit banjir pada daerah aliranSungai Negara dengan Metode Rasional, metode Der Weduwen dan metode Haspersserta melakukan analisis frekuensi terhadap data debit terukur.Hasil perhitungan data curah hujan menggunakan metode Rasional, metode DerWeduwen dan metode Haspers terhadap nilai analisis frekuensi data debit terukurdidapatkan bahwa penyimpangan terkecil terjadi terhadap metode Der Weduwen yaitusebesar 38.28% untuk kala ulang 2 tahun, 36.47% untuk kala ulang 5 tahun, 36.04% untukkala ulang 10 tahun, 35.96% untuk kala ulang 20 tahun, 36.17% untuk kala ulang 50 tahundan 36.50% untuk kala ulang 100 tahun. Oleh karena itu, metode Der Weduwen dapatdigunakan sebagai acuan untuk dalam perhitungan debit banjir rencana untukmerencanakan penanggulangan bencana banjir di Sungai Negara
Cement Treated Base (CTB) is a pavement layer located between the sub-base and surface layers. This pavement layer uses fine aggregate (sand) and cement as a binder. Fly ash is coal burning waste that can be used as an added material for road pavement. This study aimed to analyze the use of fly ash in the cement treated base pavement mixture. Fly ash was used as a substitute of cement. The composition used consists of fine aggregate (sand), cement, fly ash and water. The compressive strength test was carried out on variations in the composition of the test object. The requirements for CTB specifications were to have compressive strength test results ranging between 45 kg/cm2 – 55 kg/cm2 at the age of the test object for 7 days. After being tested, it was found that the composition of 70% fine aggregate (sand), 5% Portland cement, and 25% fly ash had an average compressive strength of 49.823 kg/cm2.
The coal waste that is generated from the steam power plant (PLTU) process can cause environmental pollution. The coal waste is then investigated to be used as a mixture to stabilize the subgrade of road construction for the South Kalimantan area. The purpose of this study was to determine the characteristic value of each combination of fly ash, bottom ash, and cement as a mixture of subgrade layer. The 5 combinations of fly ash, bottom ash, cement, and soil were used as a mixture of subgrade layer. This research used an experimental method through laboratory testing which included the Atterberg limit testing, specific gravity, sieve analysis, compaction and california bearing ratio. Furthermore, it was obtained the composition of fly ash, bottom ash, cement and soil that can be used for common and selected embankments in highway construction for soft soils in South Kalimantan.
Kota Banjarmasin adalah ibu kota provinsi dari Kalimantan Selatan dengan berbagai macam aktivitas. Salah satu angkutan umum Kota Banjarmasin adalah bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) PO. Pulau Indah Jaya yang melayani transportasi penumpang dengan tujuan kota dan provinsi. Sarana transportasi memiliki tarif biaya yang ditentukan berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar BOK bus AKAP dengan metode Pacific Consultant International (PCI) dan untuk mengetahui besar tarif yang diinginkan penumpang beserta tanggapan terhadap tarif yang berlaku saat ini Willingness To Pay (WTP).Penelitian ini dilakukan melalui survei wawancara untuk BOK kepada pihak PO. dan sopir bus dengan jumlah data 25 unit bus dan untuk WTP survei wawancara dengan sampel 200 penumpang bus di terminal KM 6 tempat pembelian tiket bus.Besar BOK yang dikeluarkan oleh PO. Pulau Indah Jaya Rp Rp 8.137.912.279 /tahun (bus Non AC) dengan tarif Rp 168.194 /penumpang dan Rp 8.712.239.580 /tahun (bus AC+Toilet) dengan tarif Rp 229.173 /penumpang. Besar nilai WTP bus Non AC Rp 185.000 /penumpang dan AC+Toilet Rp 245.000 /penumpang. Tanggapan terhadap tarif bus AKAP Non AC Rp 175.000 /penumpang dan AC+Toilet Rp 235.000 /penumpang adalah harga tarif bus sesuai dengan kemampuan penumpang membayar dan mau membayar lebih dengan syarat adanya penambahan pelayanan dan fasilitas.Kata Kunci: Bus AKAP, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Willingness To Pay (WTP)banjarmasin city is the capital of the province of South Borneo with a wide range of activities. One of the public transportation of Banjarmasin city is the bus AKAP (Inter-City Inter Province) PO. Pulau Indah Jaya which serves passenger transportation with a city and provincial destinations. Transportation facilities have a fee that is determined based on Vehicle Operating Costs (VOC). The purpose of this study is to find out the size of the bus AKAP VOC with the Pacific Consultant International (PCI) method and to find out the number of tariffs desired by passengers along with responses to the current rates of Willingness To Pay (WTP).This research was conducted through interview surveys for VOC to PO. parties and bus drivers with data on 25 bus units and for WTP interview surveys with a sample of 200 bus passengers at the terminal KM 6 places to buy bus tickets.VOC amount issued by PO. Pulau Indah Jaya Rp. 8.137.912.279 /year (Non AC buses) with a tariff of Rp 168.194 /passenger and Rp. 8.712.239.580 /year (AC + Toilet bus) at a rate of Rp. 229.173 /passenger. The value of the Non AC WTP bus is Rp. 185.000 /passenger and the AC + Toilet Rp. 245.000 /passenger. The response to the AKAP Non AC bus fare of Rp. 175.000 /passenger and AC + Toilet Rp. 235.000 /passenger is the price of the bus fare according to the ability of the passengers to pay and pay more on the condition of additional services and facilities.Keywords: Bus AKAP, Vehicle Operating Costs (VOC), willingness to pay (WTP)
Peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan dapat menimbulkan permasalahan baru dalam berlalu lintas, seperti kebutuhan struktur jalan yang lebih baik, meningkatnya pelanggaran lalu lintas dan risiko kecelakaan lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan Ahmad Yani Km 37 – Km 82 Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan adalah dengan menghitung Tingkat Kefatalan (TF) dan UCL (Upper Control Limit). Dari hasil analisis data, terdapat 14 ruas jalan yang teridentifikasi sebagai daerah rawan kecelakaan (blacksite) dan yang memiliki tingkat nilai TF tertinggi di Jl. A. Yani km 63 – Jl. A. Yani km 64, yaitu TF = 137.342 dan nilai UCL = 76.464. Selain itu, didapatkan 44 titik ruas jalan yang teridentifikasi sebagai Blackspot. Titik ruas jalan yang memiliki nilai TF tertinggi adalah titik Jl. A. Yani km 47- km 47,25 yaitu TF = 457.808 dan nilai UCL = 93.720. Rekomendasi untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang dianjurkan yaitu dengan memasang rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan, guardrail untuk tikungan serta sosialisasi keselamatan berkendara.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.