Streptococcus mutans is a type of bacterium that initiates plaque formation on the tooth surface causing tooth decay, meanwhile, Staphylococcus aureus causes pyogenic infections such as abscesses to necrosis. Green betel leaf (Piper betle L.) contains secondary meta-bolites that have the potential as antibacterial. This study aimed to investigate the effectiveness of green betel leaf extract (Piper betle L.) in micro and nano sizes against Streptococcus mutans and Staphylococcus aureus. This was an experimental and laboratory study with a post-test-only design. The results showed that nano-green betel leaf extracts had antibacterial activity against Streptococcus mutans and Staphylococcus aureus. Green betel leaf extract had a much larger inhibition zone against Staphylococcus aureus rather than against Streptococcus mutans in all groups (p<0.05), with inhibitory diameters of 13,883±1.1496 mm (micro 10%), 16,767± 1.8779 mm (micro 30%), and 18.667±3.148 mm (nano), respectively. A stable increase in antibacterial activity was derived from micro-green betel leaf extracts (Piper betle L.) concentrations of 10%, 30%, and nanoparticle size. In conclusion, nano-green betel leaf extract (Piper betle L.) showed better antibacterial effectiveness than micro-sizes in inhibiting Streptococcus mutans and Staphylococcus aureus bacteria.Keywords: Piper betle L.; nanoparticles; antibacterial; Streptococcus mutans; Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus termasuk bakteri yang cukup sering dijumpai pada mulut, terutama pada kasus abses periodontal di mana perawatannya memerlukan pemakaian antibiotik. Tingginya angka resisten bakteri Staphylococcus aureus terhadap antibiotik menyebabkan banyaknya dicari pengobatan alternatif menggunakan herbal. Melihat efek penambahan ekstrak daun mangga arumanis (Mangifera indica L.) pada antibiotik klindamisin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis dari penelitian ini adalah eksperimental laboratorium secara in vitro dengan 25 sampel. Konsentrasi ekstrak daun mangga yang digunakan 25%, 50%, 75%, 100% dan kelompok kontrol. Ekstrak dibuat dengan teknik maserasi dan uji daya hambat dengan metode Kirbi bauer. Hasil dianalisis menggunakan statistik ANOVA, lalu dilanjutkan dengan Post Hoc LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak 50%, 75%, 100% meningkatkan daya hambat terhadap Staphylococcus aureus (p=0,000) dibandingkan kelompok kontrol. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan, maka semakin besar zona hambat yang terbentuk. Sedangkan penambahan ekstrak 25% tidak meningkatkan daya hambat (p=0,618) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penambahan ekstrak daun mangga arumanis dengan klindamisin dapat meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Masalah kesehatan gigi selalu memiliki pengaruh yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan individu. Peningkatan kebersihan mulut merupakan hal yang sangat penting untuk dievaluasi di masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan tingginya penyebaran penyakit infeksi. Hal ini sudah menjadi polemik kesehatan yang masih menjadi tugas besar bagi dunia kesehatan. Maka dari itu banyak peneliti tertarik untuk memanfaakan bahan alami sebagai alternatif selain antibiotik yang jauh lebih aman dari bahan kimia. Bahan alami juga lebih mudah untuk didapatkan dengan harga yang relatif terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun pepaya California terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis. Ekstrak daun pepaya california diekstrak dengan metode maserasi dan dibagi menjadi beberapa konsentrasi yaitu 40%, 60% dan 80%. Selanjutnya dilakukan uji efektivitas antibakteri dengan metode disc diffusion (Tes Kirby-Bauer). Berdasarkan hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan nilai signifikansi p=0.0000 (p<0.05) terhadap ketiga kelompok konsentrasi dari ekstrak. Hal ini berarti rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun pepaya California di semua konsentrasi, yaitu 40%, 60%, dan 80%, ada perbedaan secara signifikan terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis dimana rata-rata diameter zona hambat ketiga kelompok tersebut adalah 8,67±0,2160 mm, 9,85±0,1643 mm, 10,58±0,1941 mm. Sebagai kesimpulan, ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 80% terbukti menunjukkan daya hambat yang paling tinggi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.