Analisis bibliometric merupakan pendekatan yang dilakukan dengan tujuan sebagai pengembangan bidang keilmuan yang diperoleh dari analisis jurnal atau artikel sebelumnya yang dapat di kumpulkan melalui Wos, Scopus, GS dan Systematic Scholar. Tujuan penggunaan analisis bibliometrik ini yaitu untuk mengetahui seberapa banyak jurnal atau artikel dengan tema determinan kejadian stunting pada balita. Metode untuk mengukur kuantitas publikasi peneliti mengambil data dari GS dengan aplikasi publish or perish, kemudian dianalisis dengan menggunakan vos viewer. Hasil visualisasi tersebut dijelaskan secara rinci melalui deskripsi hasil analisis bibliometric. Dari publikasi jurnal dengan kata kunci determinan kejadian stunting yang akan menjadi referensi penelitian yang dikembangkan secara luas.
Mastitis is inflammation of the breast that may be caused by a bacterial infection. Infection is a phenomenon that often occurs in breastfeeding mothers, mastitis certainly requires immediate and appropriate treatment, and mastitis that is not handled properly can affect breastfeeding. This study aims to review the management of mastitis. Delayed, inappropriate and inadequate treatment of mastitis can lead to recurrence, more extensive breast lesions, and even tissue damage. Mastitis is most common in the second and third weeks postpartum, with most reports indicating that 74% to 95% of cases occur within the first 12 weeks. However, it can occur at any stage of lactation, including the second year. Mastitis and breast abscess occur in all populations, whether the mother is breastfeeding or not. The reported incidence varies from a few to 33% of breastfeeding women but is usually under 10%. The results show that clinical observation that mastitis is caused by stagnation of milk in the breast, and that efficient ejection of milk as it forms can largely prevent the condition (Gunther, 1958). Therefore, breastfeeding contests are the most important part of mastitis treatment, and in cases of mastitis, breastfeeding should still be given with the correct breastfeeding technique. Antibiotics and symptomatic treatment can make a woman feel better temporarily, but if the milk output is not corrected, the condition can get worse or even if antibiotics are given.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang terjadi di SMPN 1 Cariu Kecamatan Cariu Bogor dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, salah satunya masih rendahnya keaktifan belajar siswa di kelas VII 8. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa salah satu metode yang diasumsikan mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa adalah metode pembelajaran probing prompting dengan media gambar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keaktifan belajar siswa sebelum diterapkannya metode pembelajaran probing prompting dengan media gambar, penerapan metode pembelajaran probing prompting dengan media gambar, dan bagaimana peningkatan keaktifan belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran probing prompting dengan media gambar. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian dilaksanakan di kelas VII 8 dengan jumlah siswa 35 orang. Adapun istrumen yang digunakan yaitu silabus, RPP, lembar observasi guru dan siswa serta angket siswa. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa. Siklus 1 hasil observasi keaktifan belajar siswa memperoleh persentase 73,28% dikategorikan aktif diperkuat dengan hasil angket keaktifan belajar siswa dengan persentase 76,19% dikategorikan aktif. Siklus II hasil observasi keaktifan belajar siswa memperoleh persentase 86,78% dikategorikan sangat aktif diperkuat dengan hasil angket keaktifan belajar siswa dengan persentase 84,41% dikategorikan sangat aktif.
Medication Error is an event that not only can harm the patient but also may endanger the safety of patients conducted by health workers, especially for patient safety. This study aims to examine and analyze the role of factors that contribute to the nurse's role in preventing medication error in hospitals Awal Bros Batam. This research method is quantitative using observational analytic study design to examine the relationship between the two variables studied. This research was conducted on a sample of 73 nurses at the Awal Bros Batam inpatient room consisting of six general rooms and two high-care units. The results of this study indicate that the statistical test showed p-value = 0.042; thus, there is no significant correlation between the perception of the workload with the role of nurses. There is a significant relationship of knowledge to the role of nurses p-value = 0.014, no significant association between the attitudes of nurses with nurse's role p-value = 0.009. The further recommendation to the hospital improves medication safety at the inpatient ward Awal Bros Batam Hospital, to use unit-dose dispensing system (UDD), as well as the use of electronic in the form of barcodes. Keywords: The role of the nurse, the perception of the workload, medication error AbstrakMedication error adalah peristiwa yang tidak hanya dapat membahayakan pasien tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan, terutama untuk keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peran perawat dalam mencegah Medication error di rumah sakit Awal Bros Batam. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian analitik observasional untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan pada sampel 73 perawat di ruang rawat inap di Rumah Sakit Awal Bros Batam yang terdiri dari enam kamar umum dan dua unit perawatan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji statistik menunjukkan p-value = 0,042; dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi beban kerja dengan peran perawat, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan peran perawat (p-value = 0,014), dan terdapat yang signifikan antara sikap perawat dengan peran perawat (p-value = 0,009). Rekomendasi lebih lanjut ke rumah sakit meningkatkan keamanan obat di bangsal rawat inap Rumah Sakit Awal Bros Batam, untuk menggunakan unit-dosis dispensing system (UDD), serta penggunaan elektronik dalam bentuk barcode.Kata kunci: : The role of the nurse, the perception of the workload, medication error
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.