The development of the times demands the intellectual development of humans to be able to compete in the world of work and in living a life of service. However, there are things that are far more important than just intellectual, such as morals and character. Without good morals, all the knowledge gained will not be able to have a good impact on the world of work and service. Information is important, but the cultivation of good morals needs to be taught as early as possible starting from the family and teachers at school. The concept of Christian ethical philosophy is important to be the philosophical underlying foundation of character and moral education. Everything related to teaching character and morals requires cooperation between educators in the family and school. So it is hoped that the provision of useful information to develop the intellectuals of students, in line with the cultivation and application of Christian and moral character. Perkembangan zaman menuntut perkembangan intelektualitas manusia untuk mampu bersaing di dunia kerja dan dalam menjalani kehidupan yang mengabdi. Namun, ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar intelektual, seperti akhlak dan budi pekerti. Tanpa akhlak yang baik, segala ilmu yang didapat tidak akan mampu memberikan dampak yang baik bagi dunia kerja dan pengabdian. Informasi memang penting, namun penanaman akhlak yang baik perlu diajarkan sedini mungkin dimulai dari keluarga dan guru di sekolah. Konsep filsafat etika Kristen penting untuk menjadi landasan filosofis yang mendasari pendidikan karakter dan moral. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran budi pekerti dan akhlak memerlukan kerjasama antara pendidik di lingkungan keluarga dan sekolah. Sehingga diharapkan pemberian informasi yang bermanfaat untuk mengembangkan intelektualitas siswa, sejalan dengan penanaman dan penerapan karakter kristiani dan moral.
Christian religious education is a necessity for all age groups, including children. Instead, Christian Religious Education should be taught as early as possible for the good of the child in the future. The church is one of the places for children to get a Christian education, and the church is one of the main places for children to learn about Christianity. But unfortunately, sometimes the church forgets to pay attention to this need so the children's group becomes a little sidelined and only focuses on activities for adults. Even though there are so many ways to introduce Christian Religious Education to children in the church. Children are the future of the church; therefore, this age group should receive the same attention as other age groups. Therefore, the church must strive for the continuity of Christian Religious Education for children's groups. Thus, children who are said to be the future of the church can be committed from an early age to live according to the way of Christ and face the challenges they face. Abstrak: Pendidikan Agama Kristen merupakan kebutuhan bagi semua golongan usia, termasuk juga kelompok anak. Justru, Pendidikan Agama Kristen harus diajarkan sedini mungkin demi kebaikan anak di masa depan. Gereja merupakan salah satu tempat bagi anak untuk mendapatkan pendidikan Agama Kristen, dimana gereja menjadi salah satu wadah utama bagi anak untuk mempelajari tentang Kekristenan. Namun sayangnya, terkadang gereja lupa memperhatikan kebutuhan ini, sehingga kelompok anak menjadi sedikit tersisihkan dan hanya fokus pada kegiatan untuk orang dewasa. Padahal ada begitu banyak cara dalam mengenalkan Pendidikan Agama Kristen bagi anak di dalam gereja. Anak merupakan masa depan gereja, karena itu kelompok usia ini harusnya mendapat perhatian yang sama dengan kelompok usia lainnya. Karena itu, gereja harus berupaya untuk keberlangsungan Pendidikan Agama Kristen bagi kelompok anak. Sehingga, anak yang dikatakan merupakan masa depan gereja, dapat berkomitmen sejak dini untuk hidup seturut dengan jalan Kristus dan menghadapi tantangan yang mereka hadapi.
Educational institutions become a central place to shape the character of children who are better than before through character education. Character education is a process of forming students into human beings with good character intact in the dimensions of reason, thinking, healthy, physically, spirituality, and a human heart. Character education carves the morals of students through the process of knowing goodness, loving-kindness, and practicing goodness. The process involves cognitive, emotional, and physical aspects so that noble character can be realized and carved into habits of the mint, heart, and hands. People who have a knowledge and knowledge orientation based on faith in Jesus Christ. A teacher carries out character education learning in the teaching and learning process by making students formulate questions actively, find learning resources, collect information, reconstruct facts, and present the results of reconstruction or improvement. Learning character education must be carried out by teachers by planning, implementing, and evaluating Christian religious education teachers not only provide information or knowledge to their students but Christian religious education teachers are expected to be able to guide and set good examples for students so that they can imitate and indirectly shape the character of children. In this paper, the author uses the literature study method to solve the problems in this research. This aims to find out how character education in shaping the behavior of students through learning Christian religious education. The results of the research are in building character, Christian Religious Education content must place Jesus Christ as the center of life and become the perfect role model for the character in their lives. Lembaga pendidikan menjadi tempat sentral untuk membentuk karakter anak yang lebih baik dari sebelumnya melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan proses membentuk peserta didik menjadi manusia yang berkarakter baik utuh dalam dimensi akal, budi pekerti berpikir, sehat jasmani, rohani, dan berhati manusia. Pendidikan karakter mengukir akhlak peserta didik melalui proses mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan, dan mengamalkan kebaikan. Proses tersebut melibatkan aspek kognitif, emosional dan fisik, sehingga akhlak mulia dapat terwujud mengukir menjadi kebiasaan pikiran, hati, dan tangan. Orang yang memiliki orientasi ilmu dan pengetahuan yang dilandasi dengan iman kepada Yesus Kristus. Seorang guru melaksanakan pembelajaran pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar dengan cara: membuat peserta didik merumuskan pertanyaan secara aktif, menemukan sumber belajar, mengumpulkan informasi, merekonstruksi fakta, dan menyajikan hasil rekonstruksi atau perbaikan. Pembelajaran pendidikan karakter harus dilakukan oleh guru dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Guru pendidikan agama Kristen tidak hanya memberikan informasi atau pengetahuan saja kepada anak didiknya akan tetapi guru pendidikan agama Kristen diharapkan mampu untuk membimbing dan memberikan contoh yang baik kepada anak didik sehingga mereka dapat meneladani dan secara tidak langsung membentuk karakter anak. Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode studi pustaka untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter membentuk perilaku peserta didik melalui pembelajaran pendidikan agama Kristen. Hasil penelitian adalah dalam membangun karakter, konten Pendidikan Agama Kristen harus menempatkan Yesus Kristus sebagai pusat kehidupan dan menjadi panutan yang sempurna bagi karakter dalam kehidupan mereka.
Teacher creativity in teaching is the main thing so that children have an interest in learning. Teacher creativity is the basis for producing children who have an interest in the learning process and become creative children. Apparently, in creating learning, creative teachers are needed, this must be based on various aspects, one of which is seen from the teacher, so that children have an interest in learning, there it will be seen clearly how a teacher teaches creatively and makes children have an interest in learning. the learning. A teacher has a duty to educate and instill creativity in children. This writing tries how a teacher is able to create children to have an interest in learning. The teacher's creativity is the basis for children to be more interested in participating in the learning process, and teachers must also be able to be creative in learning. Various tools and facilities that support in creating a comfortable atmosphere, one of which is by using coloring it is really needed in the teaching process so that the child's learning process is not boring. The main objective of this research is to find out how much the teacher's creativity in the teaching process will be seen by students in increasing children's interest in the learning process. Kreatifitas guru dalam mengajar merupakan hal yang utama agar anak memiliki minat belajar. Kreatifitas guru menjadi dasar supaya menghasilkan anak-anak yang memiliki minat dalam proses pembelajaran dan menjadi anak yang kreatif. Ternyata, dalam menciptakan Pembelajaran di perlukan guru yang kreatif, hal tersebut harus didasari oleh berbagai aspek salah satunya adalah dilihat dari gurunya, sehingga anak memiliki minat untuk belajar, di situ akan terlihat dengan jelas bagaimana seorang guru mengajar dengan kreatif dan menjadikan anak memiliki minat dalam pembelajaran tersebut. Seorang guru memiliki tugas untuk mendidik, dan menanamkan kreatifitas kepada anak. Penulisan ini mencoba bagaimana seorang guru mampu menciptakan anak agar memiliki minat dalam pembelajaran. Kreatifitas guru yang dimiliki menjadi dasar agar anak lebih berminat untuk mengikuti proses pembelajaran, dan guru juga harus bisa menjadi kreatif dalam pembelajaran. Berbagai alat dan sarana yang menjadi pendukung dalam menciptakan suasana yang nyaman, salah satunya dengan menggunakan mewarnai hal tersebut sangat dibutuhkan dalam proses mengajar agar proses belajar anak tidak membosankan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kreatifitas guru dalam proses mengaar yang akan dilihat oleh anak didik dalam meningkatkan minat anak untuk proses pembelajaran.
Family is the most important thing for every human being, where the family became a major educational institution that given by God for every person in the world. The family plays a very important for the growth and changesof behavior in human life from childhood to adulthood. Therefore, we need a good family’s care so that people can have a good behavior too. Likewise, the Christian families. It is an important thing for Christian families to pay attention for parenting to their children, especially when they start to enter their teens. Adolescence is the period where a man has begun to want to show his identity, therefore parenting pattern can determine behavioral changes in young Christians. When, the parenting of Christian families well done, the result is the behavior of Christian teens will experience a positive growth and forming a good adolescent behavior that can be a blessing to everyone. Abstrak: Keluarga adalah hal terpenting bagi setiap manusia, dimana keluarga menjadi institusi pendidikan utama yang diberikan oleh Tuhan untuk setiap orang di dunia. Keluarga memegang peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perubahan tingkah laku dalam kehidupan manusia dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Oleh karena itu, diperlukan pengasuhan keluarga yang baik agar masyarakat dapat berperilaku baik pula. Begitu pula dengan keluarga Kristen. Penting bagi keluarga Kristen untuk memperhatikan pola asuh kepada anak-anak mereka, terutama ketika mereka mulai memasuki usia remaja. Masa remaja merupakan masa dimana seorang pria mulai ingin menunjukkan jati dirinya, oleh karena itu pola asuh dapat menentukan perubahan perilaku pada anak muda Kristen. Apabila pola asuh keluarga kristiani terlaksana dengan baik, hasilnya perilaku remaja kristen akan mengalami pertumbuhan yang positif dan membentuk tingkah laku remaja yang baik yang dapat menjadi berkat bagi semua orang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.