Anak sekolah menjadi salah satu kelompok paling rentan terhadap terjadinya masalah kesehatan karena faktor lingkungan dan pola hidup yang kurang baik. Tingkat pengetahuan seseorang merupakan salah satu faktor pembentuk perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap pengetahuan siswa di SMP Islam Mahfilud Duror Jelbuk. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu 127 siswa dan pengambilan sampel dilakukan pada bulan September - Oktober 2016. Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner pre test dan post test. Data yang diperoleh diolah dengan software pengolahan data dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan siswa SMP ISLAM Mahfilud Duror Jelbuk lebih banyak berjenis perempuan. Tingkat pengetahuan siswa sebelum penyuluhan dalam kategori cukup dan setelah kegiatan penyuluhan berkategori cukup. Hasil uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh kegiatan penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan menunjukkan nilai p value = 0,000 dengan nilai alpha = 0,05 artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan siswa SMP ISLAM Mahfilud Duror Jelbuk sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan. Nilai rata rata (mean) pretest yaitu 10,86 dan postest adalah 12,31 mengalami peningkatan sehingga dapat diartikan pengetahuan siswa SMP ISLAM Mahfilud Duror Jelbuk meningkat. Adanya peningkatan pengetahuan siswa menunjukkan adanya pengaruh kegiatan penyuluhan terhadap pengetahuan. Kegiatan penyuluhan terbukti memberikan efek positif terhadap peningkatan pengetahuan, sehingga akan semakin baik jika dilakukan secara berkesinambungan.
The length of outpatients' service waiting time reflects how health care facilities manage the service components adjusted to the patient's situation and expectations. Pratama Clinic dr. M. Suherman is a clinic that provides first-rate outpatients services where there are problems found on waiting times that are not yet standardized as stated in Kepmenkes No. 129, 2008 about the minimum service standard that it should be in 60 minutes. Thus, this research intends to make the outpatients waiting time in this clinic be more efficient by sticking to the standard of outpatients care. It implements lean healthcare as the research method with root withdrawal using fishbone and 5M management elements. It is a qualitative research and the data are collected by employing interview, observation, and brainstorming techniques. This research reveals the following results; the outpatients' service waiting time in Pratama Clinic dr. M. Suherman averaged 108 minutes with a ratio of percentage between Value Added and Non Value Added is 20.83%: 79.16%, therefore, it means that the service process to the outpatients is not yet efficient. The unit that sends the most waste comes from general polyclinic. It is caused by several factors such as the speed of the number of outpatients registering in general polyclinic runs over the speed of the polyclinic service and the time of the outpatients' examination at each doctor range too long.
Rata-rata akumulasi waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya berkisar 24,39 menit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa waktu yang teapat untuk penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan adalah <10menit. Hal tersebut bahwa terdapat kesenjangan atau masalah terkait keterlambatan waktu dalam proses penyediaan dokumen rekam medis. Keterlambatan dalam proses penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan disebabkan oleh beberapa fakor diantaranya adalah faktor dalam unsur manajemen 5M yang meliputi man, machine, matherial, money, methode. Faktor man yang dapat menyebabkan keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan yaitu pengetahuan petugas kurang terkait penyediaan rekam medis rawat jalan kerena masih ada petugas dengan kualifikasi pendidikan SMA, kedisiplinan petugas kurang dalam hal waktu peneydiaan dokumen rekam medis, dan kurangnya pelatihan yang perlu dilakukan oleh pihak RS guna menambah pengetahuan petugas. Faktor  machine yaitu kurangnya jumlah rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan, komputer sering terjadi lemot, dan kurangnya troly untuk distribusi rekam medis.Faktor method yaitu belum ada Standart Operasional Prosedur (SOP) terkait peneydiaan dokumen rekam medis rawat jalan dan belum pernah dilakukan evaluasi terkait ketepatan waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan. Faktor matherial yaitu banyak dokumen rekam medis yang tidak masuk dalam rak penyimpanan. Faktor  money  yaitu anggaran dana disediakan oleh pihak pengadaan, tetapi sampai saat ini belum digunakan untuk pengadaan rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.