This study aims to determine the relevance of vocational school curriculum with the needs of business/industrial world, based on competency profile in the structure of 2013 curriculum after revision. The method used is a survey with quantitative descriptive approach, and data analysis techniques use descriptive statistics. The findings of the study reveals that there are 13 basic competencies of competency profiles needed by the business/industrial world in printing graphic design subject; in 2D and 3D animation subject, there are 19 basic competencies needed; and on audio and video processing engineering subject, all of the basic competencies as many as 18 items are needed by the business /industrial world. In general, all the basic competencies of those three subjects, in terms of percentage, are in the very relevant category. This means that this 2013 curriculum after revision is truly needed and has been relevant to the world f work needs, so that if it’s applied in vocational schools, competency of the graduates of multimedia expertise competency already able to fulfill the competencies of the business/ industrial world
Proses penyelenggaraan pendidikan pada era digital memberikan tantangan tersendiri terutama bagi mahasiswa calon guru, yang mana selain harus menguasai empat kompetensi dasar yakni kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, serta kompetensi kepribadian, para calon pendidik juga dituntut untuk memiliki literasi digital atau kompetensi penguasaan teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi literasi digital mahasiswa calon guru berdasarkan empat aspek kompetensi literasi digital yang dikemukakan Gilster, di antaranya aspek pencarian di internet (internet searching), pandu arah hypertext (hypertextual navigation),evaluasi konten informasi (content evaluation), dan penyusunan pengetahuan (knowledge assembly). Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan teknik purposive sampling, dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2022, jumlah responden sebanyak 436 mahasiswa yang berasal dari fakultas tarbiyah IAIN Palopo. Hasil penelitian menggambarkan bahwa persepsi literasi digital mahasiswa calon guru IAIN Palopo tergolong pada kategori tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa informasi kepada civitas akademika terkait tingkat literasi mahasiswa calon guru.
Pelaksanaan perkuliahan secara daring pada Prodi PGMI IAIN Palopo menggunakan beberapa perangkat lunak seperti whatsapp grup, telegram grup, google classroom, LMS Sibeddu dan beberapa media lainnya. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji lebih dalam tentang efektifitas pelaksanaan perkuliahan yang dilaksanakan secara online pada mahasiswa PGMI IAIN Palopo dimasa pandemi Covid-19. Jenis penilitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan datan dengan e-survey. Data yang dihasilkan menggambarkan sebagian besar mahasiswa Prodi PGMI IAIN Palopo saat pelaksanaan perkuliahan daring berada di rumah menggunakan handphone, koneksi internet menggunakan paket data seluler dengan kualitas sinyal pada level sedang. Penjelasan materi yang disampaikan secara daring kurang dipahami oleh peserta didik dan semakin banyak tugas yang dibebankan dosen kepada mahasiswa saat pelaksanaan perkuliahan secara online. Data lain mengambarkan bahwa mahasiswa PGMI IAIN Palopo sudah siap mematuhi prokes di era the new normal live apabila dilaksanakan perkuliahan secara tatap muka langsung. Sedangkan untuk model perkuliahan yang dianggap efektif selama pandemi adalah blended learning dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Desa Seba-Seba memiliki wilayah yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian dan perkebunan tetapi tidak dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk untuk membagikan bibit-bibit sayur, agar masyarakat dapat menanam sayuran di sekitar rumah, ladang, dan sawah mereka untuk mendukung kesediaan pangan keluarga. Penanaman sayur bertujuan agar masyarakat mempunyai alternatif penghasilan lain ketika mereka mengalami gagal panen. Kegiatan yang dilakukan menggunakan pendekatan Asset Based Community Development. Kegiatan pengabdian meliputi: 1) mengidentifikasi masalah, 2) Wawancara, 3) Membagikan bibit sayuran, dan 4) evaluasi kegiatan berupa diskusi dengan masyarakat maupun perangkat desa mengenai efektivitas kegiatan yang telah dilakukan serta tindak lanjut kegiatan. Data dikumpulkan menggunakan pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif dengan menggambarkan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hasil kegiatan yakni pemetaan wilayah berupa potensi yang dimiliki wilayah Seba-Seba yakni wilayah pertanian, perkebunan, serta tambak ikan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membagikan bibit sayuran yang cocok untuk sebagian besar wilayah pertanian. Bibit sayuran yang dibagikan seperti bibit kangkung, terong, tomat serta kacang panjang dengan harapan bibit yang diberikan dapat ditanam di lahan tersebut agar dapat memenuhi kesediaan pangan keluarga dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Seba-Seba.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.