This research aims to examine the role of academic self-concept as the moderate variable on the relationship between teacher's support and students' engagement in school. This research uses qualitative through the correlational method. Students' engagement is measured by the student's engagement at school questionnaires (SESQ). While the teacher's support is measured by the perceived teacher academic support scale (PTASS). Academic self-concept is a moderate variable that is measured by using the academic self-concept scale (ASC) by measure on two aspects namely students' confidence and students' effort in the academic aspect. Testing hypotheses have one by using moderated regression analysis (MRA). The results show that the relationship between the teacher's support and students' engagement in school is increasingly strengthened by the presence of academic self-concept as a moderated variable. Teacher's supports such as emotional supports in the learning process can enhance academic self-concept positively. The positive self-concept among the students encourage to develop student's self-regulation and achievement academic and automatically increase student's engagement in the learning process.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji peranan konsep diri akademik sebagai variabel moderasi pada hubungan antara dukungan guru dengan keterlibatan siswa di sekolah. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode korelasional. Keterlibatan siswa di sekolah diukur dengan Student Engagement in Schools Questionnaire (SESQ). Variabel dukungan guru diukur dengan Perceived Teacher Academic Support Scale (PTASS). Konsep diri akademik sebagai variabel moderasi diukur dengan menggunakan academic self concept scale (ASC) dengan mengukur pada dua aspek yakni kepercayaan diri dan usaha siswa dalam bidang akademik. Pengujian hipotesa pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis uji interaksi atau yang dikenal dengan moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara dukungan guru dan keterlibatan siswa di sekolah semakin diperkuat dengan hadirnya variabel moderasi yakni konsep diri akademik. Dukungan emosional guru kepada siswa baik dalam proses pembelajaran dan interaksi diluar pembelajaran, membentuk konsep diri akademik siswa yang positif. Siswa yang memiliki konsep diri akademik yang positif meningkatkan kemampuan meregulasi diri, motivasi berprestasi dan mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Dari hasil pengamatan pada keluarga Muallaf ditemukan beberapa masalah yakni; (1) Lemahnya kemampuan masyarakat dalam literasi Baca Tulis Al-Qur’an (2) Lemahnya kapasitas keagamaan pada keluarga muallaf khususnya dasar-dasar agama yang meliputi aqidah, ibadah, dan dasar muamalah; (3) Lemahnya kesejahteraan ekonomi mayarakat. Adapun solusi yang ditawarkan yakni (1) Pendampingan Baca Tulis Al-Qur’an secara rutin pada sore hari baik bagi ibu rumatangga maupun pada anaak-anak (2) Pengajian Rutin yang difokuskan pada dasar-dasar agama Islam seperti tauhid dan ibadah higga ibadah praktis dan (3) Workshop Kewirausahaan yang berfokus pada motivasi untuk berwirausaha dan praktek pengolahan pangan lokal yakni sagu.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh profesional disekitar siswa seperti orangtua, guru dan teman sebaya tentang pentingnya mendorong motivasi siswa yang akan mempengaruhi tingkat keterlibatan siswa di sekolah. Tujuan khusus dari penelitian ini yakni menguji hubungan antara dukungan sosial dan keterlibatan siswa di sekolah yang dimediasi oleh motivasi berprestasi. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Variabel dependen (Y) yakni keterlibatan siswa diukur dengan the school engagement index. Sedangkan variabel idependen (X) yakni dukungan sosial diukur menggunakan skala child and adolescents social support (CASS). Variabel mediasi adalah motivasi berprestasi diukur denganthe Achievement Motive Scale. Data dianalisa dengan menggunakan nalisis jalur. Subjek penelitian yakni siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Palopo sebanyak 120 orang siswa dipilih dengan menggunakan teknik proportional sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial, motivasi berprestasi dan keterlibatan siswa di sekolah. Sedangkan motivasi berprestasi tidak menjadi mediasi pada hubungan tersebut, hal tersebut dilihat dari angka hubungan langsung yang lebih besar dibandingkan hubungan tidak langsung.
Tujuan dilaksanakannya program: (1) sebagai peningkatan peran serta masyarakat khususnya akademisi dibidang pendidikan jasmani dan olahraga yang bergelut dalam pengembangan olahraga Futsal agar memiliki tambahan dari segi finansial; (2) meningkatkan peran serta permerhati dan pecinta olahraga Futsal agar raihan prestasi Asosiasi Futsal Kota Palopo meningkat, dimana animo masyarakat terkait olahraga Futsal sangat tinggi namun raihan prestasi di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan sangat minim. Program ini melibatkan 2 mitra: Mandiri Futsal Akademy (mitra 1) dan Kompleks dan Gedung Olahraga Sinar Setuju (mitra 2). Permasalahan mitra 1, Pemasaran, publikasi kurang menarik/komunikatif, tenaga pelatih yang belum berlisensi dan membutuhkan sentuhan teknologi dibidang olahraga Futsal. Mitra 2 merupakan kompleks olahraga terkemuka di Kota Palopo, dengan kapasitas 2 lapangan Futsal dan 2 lapangan Bulutangkis indoor. Namun masih membutuhkan perbaikan dibidang Manajemen keuangan, administrasi, dan Pelayanan. Pelaksanaan program dikemas dalam 3 (tiga) tahapan yakni: alur pelaksanaan program PKM ini dimulai dari, 1) Tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, dan 3) tahap monitoring dan evaluasi.
Olahraga bulutangkis merupakan olahraga yang digemari oleh seluruh lapisan usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Dalam permainan bulutangkis, akurasi smash menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh atlit disebabkan pukulan smash yang dilakukan secara tidak tepat sasaran akan menjadi sia-sia dan menguntungkan pihak lawan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran akurasi smash pada atlet bulutangkis kota Palopo, sampel sebanyak 50 atlet yang dipilih menggunakan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan tes akurasi secara langsung di PB Spirit Hall dan PB Sinar Setuju Kota Palopo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas sampel berada pada kategori sedang yakni sebanyak 38 % atau 19 orang, adapun pada kategori sangat baik hanya 10% (5 orang), kategori baik sebesar 20% (10 orang), pada kategori kurang terdapat 22% (11 orang) dan yang sangat kurang sebanyak 5 orang (10%).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.