Suji (Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb.) leaves are famous chlorophyll source used as food colorant in Indonesia and other south-east Asian countries. Its chlorophyll has unique characteristics which can degrade through enzymatic and non-enzymatic reactions. This article summarizes traditional application of Suji leaves, the characteristics of Suji leaf chlorophyll, postharvest stability, and several ways to retain its green color. Potential development of Suji leaf extract as food colorant or food ingredients are also discussed.
ABSTRAK Klorofil telah lama digunakan sebagai pewarna hijau untuk pangan dan non-pangan. Salah satu tanaman sumber klorofil adalah daun suji (Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb.). Klorofil daun suji memiliki kelebihan dan karakteristik khas dibandingkan sumber klorofil lain yang berpotensi dikembangkan sebagai pewarna alami. Namun, klorofil mudah sekali terdegradasi karena pengaruh enzim dan faktor lingkungan. Selama pengolahan dan penyimpanan terjadi perubahan struktur klorofil menjadi senyawa-senyawa turunannya yang tidak lagi berwarna hijau. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mempertahankan kualitas warna hijau dan kuantitas klorofil yang terkandung dalam pewarna daun suji. Pembentukan metallo-klorofil dan pengembangan pewarna serbuk daun suji belum mampu menyamai kualitas dan kuantitas ekstrak cairnya. Kendala tersebut menjadi tantangan dalam mengembangkan daun suji sebagai bahan pewarna alami.
Our experiments investigated roles of phenolic compounds and melanoidins on antioxidant activity of Indonesia robusta and arabica coffee extracts. The 2,2,-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) assay and a ferric reducing antioxidant power (FRAP) method were used to determine the antioxidant activity. An increase in the roasting degree (green, light, medium, and dark) reduced phenolic compounds and the antioxidant activity of coffee extracts, but enhanced melanoidin content. Principle component analysis (PCA) demonstrated that phenolic compounds showed stronger effects on antioxidant activity of coffee extracts in comparison with melanoidins. This finding was supported by the results of metabolomic fingerprint by partial least square (PLS), which describes the correlation of functional groups of coffee extracts on antioxidant activity. Based on the PLS analysis, hydroxyl groups (O-H) were observed to show a positive correlation, but carbonyl (C=O) and amine (N-H) groups were attributed to a negative correlation on antioxidant activity of coffee extracts.
Abstrak
Sebagai upaya peningkatan volume penjualan beberapa upaya yang diterapakan oleh perusahaan diantaranya yaitu menentukan tingkat harga yang rasional, menyediakan jalur distribusi yang baik dan melakukan promosi untuk meningkatkan minat beli konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, distribusi dan promosi terhadap volume penjualan motor Honda Beat pada PT. Tunas Dwipa Matra Tulang Bawang Barat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan objek penelitian adalah harga, distribusi, promosi dan volume penjualan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah laporan mengenai harga produk, biaya promosi dan biaya distribusi di PT. Tunas DwipaMatra Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2019-2020. Pengumpulan data teknik dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan analisa kualitas data dan analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan secara partial distribusi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan, sedangkan harga tidak berpengaruh terhadap volume penjualan. Secara simultan harga, distribusi dan promosi secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volume penjualan. Berdasarkan angka coefisiensi dan nilai thitung dapat diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap volume penjualan adalah faktor distribusi
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan kondisi gangguan kesehatan akibat tidak terpenuhinya kebutuhan vitamin A di dalam tubuh. KVA merupakan defisiensi mikronutien yang paling banyak terjadi di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Asupan vitamin A yang tidak tercukupi dapat meningkatkan prevalensi terjadinya berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang berbagai fungsi dari organ tubuh. Pemenuhan vitamin A melalui asupan pangan hewani sulit terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah sehingga diperlukan strategi pemenuhan vitamin A melalui pangan nabati yang dapat dijadikan sebagai sumber provitamin A. Minyak sawit merah merupakan produk hasil pemurnian minyak sawit dengan tetap mempertahankan kandungan karotenoidnya yang berperan penting sebagai sumber provitamin A alami. Pemanfaatan minyak sawit merah dalam pangan khususnya sebagai bahan fortifikan pangan dapat meningkatkan status vitamin A dan berperan dalam menanggulangi permasalahan kekurangan vitamin A. Artikel ini membahas permasalahan kekurangan vitamin A di Indonesia dan strategi penanggulangannya, potensi minyak sawit merah sebagai sumber provitamin A alami, serta strategi pemanfaatan minyak sawit merah sebagai fortifikan pangan dan suplemen kesehatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.