Tulisan ini bertujuan untuk meneliti strategi pengembangan tanaman usaha tani sayuran di Sulawesi Tenggara dalam rangka meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani. Permasalahan utama dalam usaha tani sayuran di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah produktivitas rendah, pengetahuan budidaya dan penanganan pasca panen yang masih tradisional, akses pemasaran kurang berkembang dan hal ini. Hasil analisis SWOT pada pengembangan usaha tani sayuran memperoleh empat strategi yang perlu dilakukan dan, yaitu: 1) strategi agresif (S-O), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk meraih peluang dengan kebijakan pemerintah melalui pembinaan bagi petani terkait teknik budidaya, pemanfaatan teknologi produksi dan pasca panen serta peluasan pangsa pasar dan penyediaan sarana dan prasaran produksi; 2) strategi (S–T), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk mengurangi ancaman yang ada dengan melakukan kegiatan usaha tani yang ramah lingkungan dengan meminimunkan input kimia; 3) strategi (W–O), meminimalkan kelemahan/hambatan untuk meraih peluang semaksimal mungkin melalui peningkatan produksi serta pemanfaatan lahan secara maksimal serta peningkatan kualitas produk sesuai keunggulan masing-masing daerah Kabupaten/Kota; serta 4) strategi (W–T), meminimalkan kelemahan dan hambatan untuk mengatasi ancaman dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi dan memperluas informasi pasar.
ABSTRAKProgram pemerintan tentang katahanan pangan perlu untuk mendapat dukungan melalui penerapan teknologi tepat guna bidang pertanian. Hidroponik merupakan teknologi budidaya tanaman sayuran pertanian yang perlu untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan produksi sayuran dan mendorong pengembangan wirausaha agribisnis. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan teknologi bidudaya tanaman hidroponik melali sistem Nutrient Film Technique (NFT) dan sistem Wick. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif berupa penerapan secara aplikatif tentang cara budidaya hidroponik. Hasil penelitian berupa rancangan isntalasi dan teknik budidaya hidroponik yang dapat dikembangkan menjadi bahan ajar dan wirausaha baru dibidang pertanian.
Regional development based on the region's potential, condition, and characteristics will increase regional competitiveness and economic growth. This study determines the advantages of agricultural and manufacturing sectors to support economic growth in Southeast Sulawesi Province. Using descriptive-quantitative analysis, this research data are GRDP values of 12 (twelve) Regencies/Cities in Southeast Sulawesi Province in 2016-2021. The analysis model used is the analysis of LQ, DLQ, and MRP methods. The results of the study found that the agricultural sector in regencies/cities except Kendari City plays a leading industry, meaning that it makes the most significant contribution to economic growth but has slow growth because the productivity of agricultural products decreases from year to year. The manufacturing sector in regencies/cities is a non-base sector, and change is not dominant, so it has a low contribution to the economic growth of regencies/cities and Southeast Sulawesi Province, except for the Konawe Regency. The manufacturing sector in Southeast Sulawesi had a soft gift because it is dominated by the food and beverage industry with low production value, resulting in slow growth. Competitiveness-based development policies according to regional potential will encourage the performance of all economic sectors. Programs to increase agricultural productivity, the primary industry, boost economic growth, and support added value in the manufacturing sector.
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi produksi sayuran dan lahan di Sulawesi Tenggara untuk penyusunan strategi pengembangan agribisnis sayuran dalam rangka menciptakan produk yang berkualitas dan bernilai tambah, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Permasalahan utama dalam agribisnis sayuran adalah produksi dan produktivitas rendah, pemilikan lahan sempit, penanganan pascapanen masih tradisional, keterbatasan modal, infrastruktur terbatas, dan akses pemasaran kurang berkembang. Hasil analisis SWOT pada pengembangan agribisnis sayuran memperoleh empat strategi yang perlu dilakukan, yaitu: 1) strategi agresif (SO), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk meraih peluang dengan memanfaatkan teknologi produksi, perluasan lahan dan pangsa pasar, dukungan kebijakan pemerintah, penguatan kelembagaan, dan peningkatan kualitas SDM, 2) strategi diversifikasi (S–T), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk mengurangi ancaman yang ada dengan melakukan kegiatan usaha tani yang ramah lingkungan, pemberdayaan penangkar benih, dan penerapan pengendalian hama terpadu (PHT), 3) strategi divestasi (W–O), meminimalkan kelemahan/hambatan untuk meraih peluang semaksimal mungkin melalui peningkatan produksi/produktivitas serta mutu produk, penguatan sarana usaha pertanian, diversifikasi, dan pengaturan pola tanam sesuai permintaan pasar, serta 4) strategi survival (W–T), meminimalkan kelemahan dan hambatan untuk mengatasi ancaman dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi, memperluas informasi pasar, dan mengoptimalkan pemakaian input kimia.
The income difference between yellow corn farming and peanut farming. This research is aimed to know the difference of income between yellow corn farming and peanut farming in Mokupa Village, Lambandia Sub-district, Kolaka District. The population of this study is all farmers who cultivate yellow corn and peanut in Mokupa Village, Lambandia Subdistrict with sample determination technique done by census. To know the difference of income between yellow corn farming and farming of peanut used earn income analysis and income comparison analysis. The result of research indicate that there is between yellow corn farming and peanut farming. In each growing season, the average income of yellow corn farmers is Rp. 7.546.993 while peanut farmers Rp. 7.526.147 based on t test analysis showed that with 95% confidence level t count = 0.03 and ttabel 1.693, so H0 rejected and statistically there is difference of income of yellow corn farming with peanut farming.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.