Personal hygiene at the time of menstruation should be observed in order to avoid the health problems of reproductive organs. This research aims to know the knowledge, attitudes and behavior of the students to personal hygiene during menstruation in Junior High School 3 Parongpong District, West Bandung. The research method is a quantitative descriptive with purposive sampling method. A research sample is a students of junior high school 3 Parongpong as many as 92 girls. Data collection uses 25 questions for knowledge, 20 statements for attitudes and 25 statements for behavior. The results of the study found that the respondent had a lack of knowledge about personal hygiene during menstruation (95.7%). The attitude of students supports personal hygiene during menstruation (51.5%). Students who has a behavior relatively poor about personal hygiene during menstruation (68.5%). Hopefully this research can be the input and guidance for the school to provide facilities in schools such as handwashing, tissue, and the availability of sanitary pads in women's toilets, nurses and local health workers provide health promotion to the young women about the importance of personal hygiene during menstruation. Keywords: Attitude, Behavior, Knowledge, Menstruation, Personal hygiene. Personal hygiene pada saat menstruasi perlu diperhatikan supaya terhindar dari masalah kesehatan organ reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswi terhadap personal hygiene pada saat menstruasi di SMP Negeri 3 Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Sampel penelitian adalah siswi SMP Negeri 3 Parongpong sebanyak 92 siswi. Pengumpulan data menggunakan 25 pertanyaan untuk pengetahuan, 20 pernyataan untuk sikap dan 25 pernyataan untuk perilaku yang telah diadaptasi. Hasil penelitian yang di dapati yaitu responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai personal hygiene pada saat menstruasi (95,7%). Sikap siswi yang mendukung personal hygiene ketika menstruasi (51,5%). Siswi yang memiliki perilaku kurang baik mengenai personal hygiene pada saat menstruasi (68,5%). Diharapkan penelitian ini bisa menjadi masukan dan pedoman untuk pihak sekolah dalam memberikan fasilitas di sekolah seperti tempat mencuci tangan, tisu, dan ketersediaan pembalut di toilet wanita, perawat dan tenaga kesehatan setempat memberikan promosi kesehatan kepada remaja putri tentang pentingnya personal hygiene pada saat menstruasi. Kata Kunci: Menstruasi, Personal hygiene, Pengetahuan, Perilaku, Sikap
ABSTRAK Penderita penyakit GGK sangat banyak dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun (Bayhakki & Hasneli, 2017). Salah satu pilihan terapi untuk pasien GGK adalah hemodialisis (HD). Manifestasi klinis yang muncul dari proses penyakit GGK dan proses HD sangat tidak nyaman yang dapat berdampak pada kualitas hidup pasein GGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pada pasien GGK beserta aspek-aspeknya, yaitu : fisik, sosial, lingkungan hidup dan psikologi di wilayah kerja Puskesmas Karyawangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yang bersifat analitik/korelasional. Populasi adalah pasien GGK wilayah kerja Puskesmas Karyawangi dengan sampel sebanyak 19 orang melalui teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan pada penelitian ini diadopsi dari THE WORLD HEALTH ORGANIZATION QUALITY OF LIFE (WHOQOL)-BREF sebanyak 24 pertanyaan. Analisa data dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien GGK dengan rumus persentase dengan skala Likert. Hasil Penelitian menunjukkan kualitas hidup pasien GGK secara umum cukup/ biasa-biasa saja. Begitu pula dari aspek fisik, sosial, lingkungan hidup dan psikologi menunjukkan interpretasi kualitas hidup pasien GGK cukup/biasa-biasa saja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana gambaran kualitas hidup pasien GGK dan meningkatkan setiap aspek yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronis (GGK), Kualitas Hidup
ABSTRAK Pendahuluan: Rematik merupakan masalah persendian yang menimbulkan rasa nyeri baik wanita maupun laki-laki dan sering terjadi pada orang tua dibandingkan pada usia muda. Penanganan yang tepat untuk menangani rematik secara nonfarmakologis salah satunya adalah pijat punggung. Pijat punggung dapat menurunkan rasa nyeri, hal ini disebabkan pijat punggung menghasilkan pelepasan endorphin serta menstimulasi serabut saraf sensorik delta –A dan serabut C sehingga menurunkan impuls nyeri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pijat punggung terhadap intensitas skala nyeri sedang pada wanita lanjut usia di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one group pretest-posttest designt. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 17 orang sesuai dengan kriteria penelitian. Tingkat nyeri rematik menggunakan Rheumatoid Arthritis Pain Scale (RAPS). Perolehan data nyeri rematik sebelum dan sesudah pemberian intervensi dihitung menggunakan rumus mean. Kemudian dilanjutkan dengan uji statistik melaui uji-t sampel paired. Hasil uji statistik pada pijat punggung menunjukkan bahwa thitung (8,641) > ttabel (2,120) dengan taraf kepercayaan 95% α = 0,05 yang berarti bahwa Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan pemberian pijat punggung pada wanita lanjut usia di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat di tolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat penurunan yang signifikan terhadap penurunan skala nyeri rematik pada wanita lanjut usia di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat. Diskusi: Pemberian intervensi pijat punggung selama dua hari dapat menurunkan skala nyeri sedang rematik.  Kata Kunci: Nyeri Rematik, Pijat Punggung  ABSTRACT Introduction: Rheumatism is a joint problem that it was happen in both women and men also often going on old man than at a young age. The best proper handling to handle rheumatism in nonfarmakologi in one exception is backing massage. Back massage can reduce pain this is because back massage produce to release of endorphin and stimulate sensory nerve fibers-A delta and fibers C thus reducing pain impulses. This study was conducted to know the effectiveness of back massage to scale the intensity of pain was in women aged in Karyawangi Village West Bandung. This study was an experimental study with one group pretest and postest design. Subjects of this study were 17 in accordance with the criteria. The level of rheumatism pain data before and after intervention administration was calculated using mean formula and continued with statistic test through paired test-t sample. The result of statistic test of back massage was showed that tcount (8,642) > ttable (2,120) with level of confidence 95 % α = 0,05 it mean that Ho there is no significance different administration in back massage for elder women in Karyawangi Village West Bandung Rejected. The conclusion from the study there was decrease in scale a rheumatic pain in women aged in Karyawangi Village West Bandung. Discussion: The gived of intervention is backing massage can reduce pain often. Keywords: Rheumatic pain, Back Massage
ABSTRAK Pendahuluan: Daun kemangi (Ocimum Basilicum) merupakan tanaman obat di Indonesia yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Daun kemangi mengandung senyawa aktif flavonoid dan magnesium yang dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian infusa daun kemangi pada wanita penderita Hipertensi stadium satu di desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat. Metode: Metode yang digunakan adalah pra eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Subjek yang digunakan adalah wanita dewasa berusia 35-60 tahun penderita hipertensi stadium satu dengan nilai tekanan darah 140/90-159/99 mmHg. Sampel 20 orang wanita dewasa penderita hipertensi stadium satu yang dipilih secara consecutive sampling. Intervensi dilakukan selama 6 hari. Uji statistik yang digunakan adalah uji hipotesa dengan uji-t dua pihak. Hasil: Terdapat perbedaan rerata tekanan darah yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi 149,5/93,9 mmHg dan nilai rata-rata sesudah intervensi yaitu sebesar 136,6/86,6 mmHg. Selisih tekanan darah sistolik sebesar 12,9 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 7,3 mmHg. Diskusi:. Ada pengaruh infusa daun kemangi terhadap tekanan darah. Infusa daun kemangi dapat digunakan sebagai terapi alternatif pengobatan tekanan darah tinggi.  Kata kunci: hipertensi stadium satu, infusa daun kemangi, tekanan darah   ABSTRACT Introduction: Basil leaves (Ocinum Basilicum) is a medicinal plant in Indonesia, which is often used as a traditional medicine. Basil leaves containing active compound flavonoids and magnesium which can lower blood pressure. Objective: This study aimed to determine the differences between the mean blood pressure before and after the infusion of basil leaves in women with hypertension Sadium one in Karyawangi the village of West Bandung regency.Methods: The method used was pre experiment with one group pretest-posttest design. The subjects used were adult women aged 35-60 years with a one-stage hypertensive blood pressure values ​​of 140 / 90-159 / 99 mmHg. A sample of 20 adult women with hypertension stage one chosen by consecutive sampling. Interventions performed for 6 days. The statistical test used was hypothesis testing using t-test two parties. Results: The average value of blood pressure before intervention in the amount of 149.5 / 93.9 mmHg and the average value after intervention in the amount of 136.6 / 86.6 mmHg. The difference in systolic blood pressure was 12.9 mmHg and diastolic blood pressure by 7.3 mmHg. Discussion: There was an effect of basil infuse on blood pressure. Infuse basil leaves can be used as an alternative therapy to treat high blood pressure. Keywords: stage one hypertension, basil leaves infused, blood pressure Full printable version: PDF
Latar Belakang: Pengetahuan masyarakat mengenai Covid-19 akan mempengaruhi bagaimana masyarakat tersebut berperilaku dalam mencegah penyebaran Covid-19 dalam komunitasnya. Perilaku yang baik diharapkan menciptakan komunitas yang sehat bebas dari Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan Covid-19 pada masyarakat di desa Ponain, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi. Subjek yang ikutserta dalam penelitian ini berjumlah 106 responden yang dipilih secara acak. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat desa Ponain tentang Covid-19 berada dalam kategori cukup yaitu 74,52% dan perilaku pencegahan masyarakat terhadap penyebaran Covid-19 berada pada kategori cukup (69%). Analis korelasi mengindikasikan bahwa belum cukup bukti untuk menolak hipotesis “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan Covid-19” dengan nilai p> 0.05. Diskusi: Pengetahuan masyarakat perlu ditingkatkan lebih lagi dan itu merupakan tanggung jawab seluruh anggota masyarakt dalam arahan petugas kesehatan daerah untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.