: EFFECTIVENESS OF LAVENDER STEAM AROMATHERAPY AND OXYTOCIN MASSAGE IN BREAST MILK DEVELOPMENT IN POSTPARTUM MOTHERS Background: Breast milk (ASI) is a natural nutrient with the most suitable nutritional content for optimal growth. The reasons that cause the failure to provide exclusive breastfeeding are both mother and baby factors, as well as psychological conditions due to postpartum exhaustion may affect lactation. One of the non-pharmacological treatments to help postpartum mothers still feel comfortable and relaxed so that they can have a calming effect and help make breast milk smooth is by offering oxytocin massage (OM) and lavender steam aromatherapy (LSA) to postpartum mothers. Purpose: The purpose of this study was to determine the efficacy of steam aromatherapy stimulation and oxytocin massage in milk production. Methods: The research design used was the post-test-only design. The sample in this study consisted of 30 postpartum Primipara mothers with the sampling technique using purposive sampling. Data were analyzed using the T Independent Test. Results: The findings of the univariate analysis showed that more respondents were over 25 years of age (73%), most recently graduated from high school (67%), and did not have a job (57%). bivariate analysis showed that OM intervention therapy in postpartum mothers was more efficient in the development of breast milk with a standard deviation of 6.60591 compared to the intervention of LSA (SD = 9.74435). Conclusion: It can be concluded that relaxation of oxytocin massage and Lavender steam aromatherapy for postpartum mothers in Makassar Health Centre, South Sulawesi, both of which have a relaxing effect and help postpartum mothers to smooth breast milk. However, in this study OM is more effective in accelerating the development of breast milk in postpartum mothers rather than intervention of LSA. Suggestion Oxytocin massage is more effective in accelerating the development of breast milk in postpartum mothers, therefore health workers, especially midwives are advised to use oxytocin relaxation massage while offering Lavender steam aromatherapy as an alternative method to help postpartum mothers encourage breast milk production. Keywords: Lavender Steam Aromateraphy; Oxytocin Massage; Breast Milk Production ABSTRAK Latar Belakang: Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi alami dengan kandungan nutrisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan yang optimal. Alasan yang menjadi penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif adalah faktor ibu dan bayi, serta kondisi psikologis akibat kelelahan pasca melahirkan dapat mempengaruhi laktasi. Salah satu penanganan non farmakologis untuk membantu ibu nifas tetap nyaman dan rileks sehingga dapat memberikan efek menenangkan dan membantu melancarkan ASI adalah dengan pemberian lavender steam aromatherapy (LSA) dan pijat oksitosin (OM) kepada ibu nifas.Tujuan: Untuk mengetahui khasiat stimulasi uap aromaterapi dan pijat oksitosin dalam produksi ASI.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah post-test-only design. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 30 ibu primipara nifas dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan Uji Independen T.Hasil: Temuan analisis univariat menunjukkan bahwa lebih banyak responden berusia di atas 25 tahun (73%), paling akhir tamat SMA (67%), dan tidak memiliki pekerjaan (57%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa terapi intervensi OM pada ibu postpartum lebih efisien dalam perkembangan ASI dengan standar deviasi 6,60591 dibandingkan dengan intervensi LSA (SD = 9,74435).Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa relaksasi pijat oksitosin dan aromaterapi uap lavender pada ibu nifas di Puskesmas Makassar, Sulawesi Selatan, keduanya memiliki efek relaksasi dan membantu ibu nifas melancarkan ASI. Namun pada penelitian ini OM lebih efektif dalam mempercepat perkembangan ASI pada ibu postpartum daripada intervensi LSA.Saran Pijat oksitosin lebih efektif dalam mempercepat perkembangan ASI pada ibu nifas, oleh karena itu tenaga kesehatan khususnya bidan disarankan untuk menggunakan pijat relaksasi oksitosin sambil menawarkan aromaterapi uap Lavender sebagai metode alternatif untuk membantu ibu nifas mendorong produksi ASI Kata Kunci: Aroma Terapi Lavender; Pijat Oksitosin; Produksi Air Susu Ibu
Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi paling baik karena mengandung berbagai senyawa sehat dan dapat menjaga serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Terkait peran dan fungsi ASI pada sistem imun, beberapa penelitian tentang mikrobiota usus juga membuktikan peran pentingnya dalam perkembangan sistem imun tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi DNA mikrobiota usus bayi yang dilahirkan dengan persalinan normal yang diberi ASI dan Susu Formula (Sufor). Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah bayi yang dilahirkan dengan persalinan normal sebanyak 30 orang yang masing-masing dibagi menjadi kelompok bayi yang diberi ASI (15 orang) dan bayi yang diberi ASI+susu formula (15 orang). Sampel feses diambil dengan teknik penyekaan, DNA diekstraksi menggunakan kit DNA yang diamplifikasi pada primer 16S rRNA pada PCR dilanjutkan dengan sekuensing. Data sekuensing dianalisis dengan MEGA5dan BLAST yang diproses melalui link NCBI. Hasil penelitian kelompok bayi yang diberi ASI+susu formula menunjukan mikrobiota ususnya lebih bervariasi dibandingkan dengan mikrobiota pada kelompok bayi yang hanya diberi ASI. Kesimpulan penelitian ini adalah mikrobiota usus yang mendominasi usus bayi yang diberikan ASI dapat menjadi probiotik dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan sistem imunnya.
Senam hamil yang dilakukan secara teratur selama masa tiga bulan (trimester ketiga) terakhir dapat mengurangi resiko partus lama. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar hormon endorphin dalam tubuh sewaktu senam, yang secara alami berfungsi sebagai penahan rasa sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam hamil terhadap kelancaran persalinan kala II pada ibu inpartu di Puskesmas Bulupoddo Kab. Sinjai. Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Responden pada penelitian ini adalah ibu bersalin yang memenuhi persyaratan dengan sebanyak 35 orang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan hasil dari 35 responden yang diteliti terdapat 91,4% (32 orang) yang melakukan senam hamil dengan 85,7% yang mengalami persalinan kala II normal dan sisanya sebanyak 5,7%yang melakukan senam hamil tapi mengalami persalinan kala II tidak normal. Sedangkan dan 3 orang (8,6%) yang tidak melakukan senam hamil dan mengalami persalinan tidak normal. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan ρ< α yang artinya 0,005 lebih kecil dari nilai 0,05, artinya terdapat hubungan signifikan antara senam hamil dan terjadinya kelancaran persalinan kala II ibu inpartu di Puskesmas Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Sebaiknya ibu hamil rutin melakukan senam hamil untuk menjaga kebugaran dan memperlancar proses persalinan demi kesehatan ibu dan janinnya.
Gestational Diabetes Mellitus (GDM) is defined as a condition in which a woman without diabetes develops abnormal glucose tolerance that is first recognized during pregnancy. GDM is a significant public health problem with an incidence of 1.9 – 3.6% of all pregnancies in Indonesia. Additionally, women with GDM during pregnancy have a high risk of developing diabetes when they are not pregnant, such as type 2 diabetes (T2D). One alternative variable in the management of T2D globally is gut microbiota. Here, to find out the role of gut microbiota in pregnancy, we characterized the stools of 30 pregnant women, each consisting of fifteen GDM-detected pregnant women, and healthy pregnant women using metagenomic approach with genome analysis by directly isolating genomic DNA from the microbiota ecosystem that occupies the digestive tract. DNA sequencing results were analyzed by MEGA 6 software with the BLASTn algorithm in NCBI. Thus fifteen GDM-detected showed high nucleotide sequence homology with the Proteobacteria at phylum level, and Escherichia, Orchobacterium, Cronobacter, Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Kosakonia, Vibrio dan Gamma-Proteobacterium at genus level compared to the healthy pregnant women which found by Firmicutes at phylum level and Ruminococcus, Clostridium, Clostridiales, Lachnospiraceae, Roseburia, Weisella, Eubacterium at genus level had a higher abundance in healthy pregnant women. In this result, we found also one of the fifteen healthy pregnant women showed differential abundance with enrichment of Prevotella species. Gut microbiota of GDM-diagnosed pregnant women has more varied composition, and dominated by the phylum Proteobacteria than in normal pregnant women.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.