This research background was the low indicator of employee well-being (EWB) in Jakarta that derived from several employee surveys. One factor that has significant influence to EWB is management leadership. The aims of this research are to test the correlation between leader-member exchange and employee well-being, and to test correlation between leader's personality type and leader-member exchange. Participants involved in this study are 72 employees, that was taken using accidental sampling. This research adopted LMX7 scale to measure the leader-member exchange, EWB tool based on Juniper theory (2010) to measure employee well-being, and DISC personality to measure personality type. Result showed there is a significant correlation between leader-member exchange and employee well being, and there is correlation between leader's personality type, specifically type C and S with leader-member exchange. This result can be used for Human Resources Management to consider employee with type C and S to fill position as middle level manager.
Good romantic relationship occurs when a couple can solve their conflict in an effective way. Unfortunately, not all couples can do it, on the top of that the conflict become a violence. Eventhough the victim has been hurted many times, they still cannot leave violent relationship because of emotional bond between the victim and the perpretator, which is called as stockholm syndrome. One factor which can affect this condition is attachment style, especially insecure attachment style, such as preoccupied attachment style. Insecure attachment style can make the victim stuck with relationship which full of violence. The aim of this research was to analyze the role of preoccupied attachment style towards the tendency to experience stockholm syndrome in young adulthood women. This research used quantitative approach. 323 participants were selected using accidental sampling technique. The measurements were the preoccupied dimension from the Attachment Styles Questionnaire and the Stockholm Syndrome Scale. Regression testing showed that preoccupied attachment style had a significant role towards the tendency to experience stockholm syndrome (1.9%).
Dalam ujian seleksi masuk Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), terdapat 2 fase ujian untuk masuk ke Fakultas Kedokteran (FK UMP). Jika seorang calon mahasiswa lulus ujian fase satu dan tidak lulus ujian fase dua, calon mahasiswa tersebut dapat masuk ke fakultas lain hanya dengan registrasi ulang. Hal ini menunjukkan kemampuan mahasiswa FK UMP di atas rata-rata. Dengan kemampuan itu, seharusnya mahasiswa FK UMP mampu menghadapi pembelajaran dengan baik karena mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi. Namun kenyatannya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2 semester pertama pada mahasiswa FK UMP masih ada yang di bawah 3 dan tidak ada yang mencapai nilai IPK 4. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey analitik dengan desain cross sectional. Data IPK yang dipakai dalam penelitian merupakan data sekunder sedangkan data IQ didapat dengan cara melakukan tes IQ pada mahasiswa FK UMP angkatan 2011 dan 2012. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 114 orang. Uji korelasi Spearman memperoleh koefisien korelasi 0,442 (p=0.0001) yang menandakan adanya korelasi dengan kekuatan sedang. Dari uji regresi didapatkan nilai 0,225 yang berarti 22,5% IPK dipengaruhi oleh IQ sedangkan 77,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara Intelligence Quotient (IQ) dengan prestasi akademik mahasiswa angkatan 2011 dan 2012.
Penelitian Taylor dan Weems (2009) menunjukkan perpisahan dan kehilangan orang tua merupakansalah satu peristiwa yang memberikan efek trauma bagi remaja. Efek trauma ini dapat menimbulkanreaksi stres pasca trauma yang berbeda-beda pada setiap remaja, mulai dari dampak yang ringanhingga berat. Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas intervensi kelompok dengan RecoveryTechnique Modul yang dikembangkan oleh Smith, Dyregrov, dan Yule (1999) dalam mengatasi reaksistres pasca trauma pada remaja akhir yang mengalami perceraian orang tua. Metode penelitianintervensi dilakukan sebanyak lima sesi dengan melibatkan tiga remaja akhir yang mendapatkan skorlebih dari 17 dalam alat ukur CRIES-13. Efektivitas intervensi dilihat berdasarkan penurunan skorCRIES-13 serta hasil observasi dan wawancara dari masing-masing partisipan. Hasil penelitian padaakhir intervensi terjadi penurunan skor CRIES-13 pada masing-masing partisipan. Partisipan merasalebih nyaman dan tenang serta mampu mengurangi gejala-gejala reaksi stres pasca trauma yangmereka alami. Dapat disimpulkan Recovery Technique Modul efektif dalam mengatasi reaksi strespasca trauma yang dialami oleh remaja akhir yang mengalami perceraian orang tua. Teknik yangdianggap paling membantu adalah “tempat aman”, relaksasi otot, dan keterpaparan secara imajinatifmaupun in vivo. Teknik-teknik ini mengurangi intensitas reaksi stres pasca trauma yang dialami remajaakhir, terutama dalam mengurangi perilaku avoidance dan arousal.
Sindrom Down adalah kumpulan gejala atau kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yangdiakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Gambaran klinis keterbatasan kondisi pada anaksindrom Down menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam bentuk dukungan sosial. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran peran keluarga terhadap anak dengan Sindrom Down. Jenis penelitian ini adalahpenelitian deskriptif. Populasi penelitian ini keluarga yang memiliki anak dengan sindrom Down di YPACPalembang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik acidentall sampling. Datadikumpulkan melalui data primer berupa kuesioner dukungan sosial keluarga dan data sekunder berupa rekammedik. Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial keluarga terhadap anak dengan sindrom Down di YPACPalembang dari 5 komponen dukungan sosial. Terdapat 3 komponen yang tinggi, yaitu dukungan informasisebanyak 71% (22 orang), instrumen sebanyak 94% (29 orang), dan dukungan emosional 61% (19 orang).Sebaliknya dua komponen tergolong rendah yaitu dukungan dukungan penghargaan 55% (17 orang), dukunganjaringan sosial 52% (16 orang). Kesimpulan yang didapatkan adalah dukungan sosial yang rendah dari keluargasecara umum dipengaruhi oleh usia orang tua saat ini, usia ibu melahirkan dan jumlah saudara. Sedangkan,dukungan informasi dipengaruhi pendidikan tinggi orang tua dan ibu yang rata-rata tidak bekerja, dukunganinstrumen yang tinggi dapat dikaitkan dengan kelas sosial ekonomi yang menengah. Dukungan emosional tinggikarena didapatkan tidak hanya dari keluarga inti melainkan juga dari anggota lain. Sedangkan, dukunganpenghargaan dan jaringan sosial cenderung rendah dipengaruhi faktor sosial ekonomi keluarga.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.