Pada dasarnya ¾ waktu manusia dalam 1 hari adalah melakukan aktivitas (bekerja). Pekerjaan digolongkan menjadi 3 yaitu ringan, sedang, bahkan berat. Setiap kategori suatu pekerjaan diukur dari kemampuan fisik dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu. Pemindahan material secara manual sering ditemui dan dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, salah satunya adalah pengangkutan air galon dari suatu tempat ke ketempat lainnya. Penelitian terdahulu menggolongkan pemindahan air galon sebagai pekerjaan ringan. Walaupun demikian, menurutnya apabila dilakukan dengan posisi yang salah dapat menyebabkan cidera pada tulang belakang. Pengangkutan air galon juga dapat dilakukan dengan menggunakan troli, namun penggunaan alat bantu ini dapat memperlambat kerja (menurunkan produktivitas) karena troli tidak leluasa dikendalikan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu mengkaji lebih lanjut beban kerja dengan perhitungan Recommended Weight Limit (RWL) dan produktivitas pada permasalahan pengangkutan air galon dengan beberapa skenario pemindahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan troli sebagai alat angkut dalam proses handling air galon dapat memberikan efisiensi kebutuhan energi bagi operator. Handling yang dilakukan secara vertikal membutuhkan energi lebih tinggi yaitu sebanding dengan jumlah energi yang dikonsumsi untuk handling sebanyak 1 kali secara horizontal. Walaupun penggunaan alat angkut dapat secara efektif meningkatkan produktivitas, namun hal ini akan tercapai apabila jumlah angkut lebih dari 1 unit.
Pemodelan data curah hujan dengan menggunakan data runtun waktu yang melibatkan unsur lokasi belum banyak dilakukan. Salah satu model yang melibatkan unsur waktu dan lokasi adalah Space Time Autoregressive (STAR). Pengembangan dari model STAR yang mengasumsikan bahwa setiap lokasi memiliki karakteristik yang heterogen adalah model Generalized Space Time Autoregressive Integrated Moving Average (GSTARIMA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan model GSTARIMA terbaik dan melakukan peramalan data curah hujan di Kota Makassar berdasarkan model GSTARIMA terbaik. Model ini menggabungkan waktu dan ketergantungan geografis dengan parameter yang berbeda untuk setiap lokasi. Data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan kota Makassar pada stasiun hujan Bawil IV/Panaikang, Biring Romang/Panakkukang dan Stammar Paotere dari Januari 2017 sampai September 2021. Pengidentifikasian orde Autoregressive (AR) dan Moving Average (MA) dilakukan melalui plot Space Time Autocorrelation Function (STACF) dan Space Time Partial Autocorrelation Function (STPACF). Orde spasial yang digunakan dalam penelitian ini adalah orde spasial 1 dengan matriks pembobot invers jarak dan normalisasi korelasi silang. Parameter diestimasi dengan menggunakan metode Generalized Least Squares (GLS). Model terbaik untuk memprediksi curah hujan di kota Makassar adalah model GSTARIMA (1,0,0) (1,1,0) 12 menggunakan matriks pembobot invers jarak dengan rata-rata Root Mean Square Error (RMSE) terkecil yaitu 132,9661
Adolescent is a transitional period from childhood to adulthood and has the most conflicts in one's life. One of the changes taking place among the adolescents, especially female, is the change in sexuality. The development of the sexual organs is marked by premenstrual syndrome accompanied by uneasy feelings, especially stress.Jogging is an easy and cheap activity which can be done by anybody; yet it is very beneficial for body health, especially reducing the level of stress. However, the effectiveness of jogging to reduce the stress has not been keenly observed so far. This study is a pre-experimental study to find out the decrease of level of stress the adolescents experiencing premenstrual syndrome who are given jogging treatment. The number of samples in this study was 40 respondents, taken through accidental sampling. Data is collected by means of questionnaire and interview. The data, Stres level, is analyzed using wilcoxon match pairs test with error level of 5%. The result shows that there is a significant decrease of the stress level after the treatment, indicated by the fact that the value of z calculation of 5.41 is greater than the value of z table of 1,65. Therefore, it is suggested that adolescents practice jogging as a means of reducing of stress level when experiencing premenstrual syndrome.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.