People were stunned as the number of Covid-19 victims around the world exploded. Everyone should live with this virus that has not yet found a cure and the number of infected and dead patients is increasing. Every government put health protocols to protect the citizen's well-being. The 3M's behaviour (wearing a mask, maintaining distance, washing hands) will prevent people from being infected with the virus. However, the number of mortality has not decreased. Through community service activities that are integrated with student community service programs, online interviews and surveys are conducted with partners around student residences to find out public awareness of health protocols. People already know and implement this protocol, but the pandemic condition which has been going on for almost a year has made them ignorant and negligent. This situation requires a constant reminder about the Covid-19 virus and its prevention. One option that can be accessed online is through digital booklets, which can be easily opened from any gadget and also be distributed to others. This activity also shows that to get through the pandemic period, everyone must have insight and a willingness to receive relevant knowledge.
This study aims to dismantle the myths of beauty and consumer culture in the second chick lit of Icha Rahmanti, entitled Beauty Case (2005). The novel was examined using a feminist literary criticism approach and analyzed using descriptive-qualitative methods. The theoretical references used mainly are the ideas of Wolf ( 2017) to interpret beauty in various contexts, as well as the meaning of beauty in colonial and market discourse according to Priyatna (2018b). The issue of consumer culture is further discussed with the rationale of Wilson (1985) and Bowlby (1993). The results showed that: (1) in accordance with Wolf's ideas, the forms of beauty myths revealed in the novel included moving in the areas of work, culture, and sexuality. (2) The consumer culture that is experienced by the main characters and other female characters in the novel is the impact of the beauty myth, namely because of the desire to be seen, the demands of the environment, and the desire to look young.
Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap fenomena perjodohan dan isu ekokritik dalam novel metropop Dimi is Marriedkarya Retni SB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis dan ekologi sastra. Data berupa kata, frasa, dan kalimat dari objek penelitian dikumpulkan dengan teknik simak-catat setelah melalui pembacaan tertutup. Data kemudian diklasifikasi berdasarkan permasalahan, diinterpretasi, dan dianalisis dengan teori-teori yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjodohan diperantarai oleh kedua orang tua dengan motif menjaga “keningratan” dalam konteks modern. Perjodohan dilakukan dengan menerapkan pertimbangan atas kriteria tradisional, yaitu bibit, bebet, dan bobot. Standar perempuan yang diinginkan sebagai calon istri adalah yang sesuai dengan stereotipe peran gender, yaitu berkarakter manis, sopan, patuh, dan sayang pada orang tua. Permasalahan dalam perjodohan terjadi karena relasi yang tidak homogen di antara pasangan berkaitan dengan alasan menikah, status sosial, dan pandangan hidup. Isu ekokritik yang dibahas dalam novel melibatkan elemen hutan, bencana, binatang, dan bumi. Perempuan menyuarakan kerusakan alam dan kerugian yang dialami rakyat lokal akibat pengelolaan industri yang abai pada lingkungan. Dalam pandangan feminis, ideologi patriarki bekerja melalui perlakuan manusia terhadap alam yang menyerupai tindakan laki-laki pada perempuan, yaitu sebagai objek eksploitasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan alasan dan bentuk rivalitas perempuan yang ditampilkan dalam novel Beauty Casekarya Icha Rahmanti. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Data berupa kutipan dari novel tersebut dikumpulkan dengan teknik simak catat. Data selanjutnya diklasifikasi, diinterpretasi, dan dikaji dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian ini memperlihatkan rivalitas di antara dua perempuan, yaitu tokoh Nadja dan Dania. Kompetisi intraseksual yang ditampilkan berlangsung secara satu arah dari pihak tokoh utama, yang secara tidak sadar diimbangi oleh tokoh lawan, dengan didasari oleh motif untuk mendapatkan pasangan. Bentuk persaingan yang terungkap dari kajian ini adalah promosi diri, penghinaan pada lawan, dan agresi tidak langsung. Kompetisi tersebut berdampak pada langgengnya nilai-nilai patriarki serta menetapnya posisi subordinat perempuan-perempuan yang bertikai. Budaya kontes kecantikan pun mendukung pada terus berlangsungnya rivalitas antarperempuan. Penelitian ini memperlihatkan bagaimana pada akhirnya persaingan perempuan menempatkan laki-laki sebagai pihak dominan dan status quoyang tidak dapat diganggu gugat, sementara perempuan tidak berubah posisinya sebagai second sex.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini dilakukan oleh tim pengajar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Metode kegiatan yang digunakan adalah difusi ilmu pengetahuan yang seluruhnya diselenggarakan secara virtual. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah masyarakat secara umum, khususnya siswa/siswi SMA. Mitra kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah SMAN 1 Rancaekek, SMAN Tanjungsari, SMA 2 Serang, dan Ummahathul Ghad PPI Tarogong Garut. Kegiatan dilakukan pada bulan Februari 2021 dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui rangkaian lomba dan tiga webinar yang mengusung tema pemberdayaan perempuan. Dengan melihat partisipasi aktif dan jumlah peserta berbagai kegiatan yang dilaksanakan, hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat mengenai pemberdayaan perempuan ini telah terselenggara dengan baik.This Community Service activity on empowering women through the use of information and communication technology was carried out by a teaching team from the Faculty of Cultural Sciences, Padjadjaran University. The method of activity used is the diffusion of knowledge, all of which are held virtually. The target audience for this activity is the general public, especially high school students. The partners of this Community Service activity are SMAN 1 Rancaekek, SMAN Tanjungsari, SMA 2 Serang, and Ummahathul Ghad PPI Tarogong Garut. The activity held on February 2021 in three stages: preparation, implementation, and evaluation stages. This activity was carried out through a series of competitions and three webinars with the theme of women's empowerment. By looking at the active participation and the number of participants in the various activities carried out, the results of the activities show that this Community Service activity regarding women's empowerment has been carried out well.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.