The changing process of currency between Rupiah and Ringgit based on observation is research is a serious problem that have to be noticed because it can incur losses in trade if the people do not understand about that. The lack of knowing in mathematics problem solving concept, especially in social aritmatic cause the loss happens easily. That is why, the researcher conducts this research in Suruh Tembawang village. It aims to know the competence of the third grade student's problem solving in Elementary School No.04 Punti Tapau and in Elementary School No.04 Punti Tapau. The Subjec of this research is all of the 3 th grade students in the public Elementary School No.04 Punti Tapau, and the object is mathematict problem solving competence.Whereas this research used quantitative analysis technique with percentage formula, and the instrument is test with some questions about mathematic problem solving competence. The method of this reasearch was a survey research the result of this research shows that the four steps of Problem Solving Competence based on Polya theory, there are two steps in Elementary School No.04 Punti Tapau. If it calculates in percentage, so that the step of mathematic problem solving competence Polya is 25%.
The purpose of this research is to determine students' reading comprehension skills before and after using the PQ4R learning model. This research was motivated by preliminary studies, which showed that students' reading comprehension skills are still low in conventional learning models. This is a quantitative research consisting of a one-group pretest-posttest research design. Data were obtained from 22 students of state elementary school 03 Sontas using a written test of 6 (six) questions. The research showed differences in students' reading comprehension skills before and after learning using the PQ4R model.
Gerakan Ayo Kuliah merupakan salah satu kegiatan yang dicetuskan oleh Dinas Sosial guna meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan pendidikan bagi anak-anak lulusan SMA/SMK dari keluarga miskin yang tergabung dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Kegiatan Gerakan Ayo Kuliah melibatkan anak-anak kelas XII SMA/SMK di Kecamatan Bandongan yang masuk dalam kategori penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Tahapan kegiatan Gerakan Ayo Kuliah meliputi sosialisasi pengenalan, pelatihan, dan pendampingan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan selama 2 minggu berlokasi di SMP Muhammadiyah Bandongan berhasil menambah minat motivasi siswa kelas XII SMA/SMK untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi.
Proses pertukaran mata uang antara rupiah dan ringgit menurut pengamatan peneliti adalah suatu masalah yang harus diperhatikan dan cukup serius, karna sering terjadinya kerugian masyarakat atas jual beli yang terjadi. Dikarenakan kurang mahirnya masyarakat di dalam penguasaan konsep pemecahan masalah matematika pada aritmatika sosial membuat kejadian ini sangat rentan akan terjadi. Terlebih anak-anak yang ikut serta melakukan perdagangan. Untuk itu peneliti melakukan penelitian di desa tersebut dengan tujuan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa kelas III di SDN No.05 Suruh Tembawang. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian survei dengan jenis penelitian survei catatan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari keempat tahapan kemampuan pemecahan masalah menurut teori Peace, terdapat dua tahap yang muncul didalam pemecahan masalah yang dilakukannya. Tahapan tersebut adalah tahap memahami dan tahap melaksanakan rancangan solusi dari masalah yang disajikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah siswa SMP dalam menyelesaikan soal himpunan, kemampuan yang diharapkan dkuasai oleh siswa yakni kemampuan menyelesaikan soal matematika dengan baik dan benar. Analisis data ini menggunakan tahapan penyelesaian masalah menurut Polya (1973;5), yaitu memahami suatu masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian dan indikator berpikir tingkat tinggi yaitu 1) menganalisis, 2) mengevaluasi, 3) mencipta. Subjek penelitian ini adalah SMP Negeri 3 Sintang kelas VIII B terdiri dari 24 siswa. Instrumen yang digunakan adalah soal tes HOTS dan wawancara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa terbanyak pada indikator dari berpikir tingkat tinggi yaitu mengevaluasi dan mencipta dan indikator pemecahan masalah yaitu memahami masalah. Siswa tidak bisa memahami soal pada materi himpunan. Pada indikator membuat model matematika, memilih strategi penyelesaiaan, menyelesaikan masalah, dan memeriksa kembali hasil jawaban hanya sebagian siswa yang dapat mengerjakan pada tahap ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.