Keterlibatan pengasuhan ayah di Indonesia cukup tinggi dengan tipe pengasuhan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pola asuh ayah dalam perilaku prosisial dan faktor yang mempengaruhi pola asuh ayah dalam perilaku prososial anak usia dini. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling dengan subjek 68 ayah yang memiliki anak usia 3-8 tahun. Pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Data dianalisis secara statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh ayah dalam perilaku prososial anak yaitu rata-rata ayah selalu menggunakan pola asuh autoritatif 36% kategori kurang, kadang-kadang ayah menerapkan pola asuh otoriter 39% kategori kurang, dan kadang-kadang pola asuh permisif sebesar 58% dengan kategori cukup, sedangkan dalam perilaku prososial kadang-kadang sebesar 35% kategori kurang. Artinya tidak ada pola asuh yang paling baik diantara ketiganya. Namun orang tua harus mampu mengkombinasikan dengan pola asuh lainnya. Kurangnya pola asuh karena dipengaruhi oleh sosial ekonomi, pendidikan, gender, dan pekerjaan, sedangkan perilaku prososial dipengaruhi oleh moldeling, sifat bawaan, kebiasaan, komunikasi, dan gender.
Tujuan dari peneltian adalah mengetahui kendala orangtua dalam mendidik AUD pada saat pandemic covid-19. Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif dengan metode servey. Populasi nya adalah orangtua yang memiliki AUD Usia 3-7 tahun. Pengumpulan data menggunakan angket di sebar secara online melalui whatapps dengan bantuan google form. Instrument penelitian merupakan turunan dari teori. Sampel yang digunakan 54 orangtua dari Provinsi DIY, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hasil Penelitian adalah kendala orangtua di pengaruhi faktor eksternal dan internal dalam mendidik anak. Faktor internal kendala yang dihadapi orangtua adalah kecapakan dalam hal mendidik anak dan kendala faktor eksternal yang dihadapi oleh orangtua adalah media pembelajaran. Maka perlu solusi dalam memberikan kecapakan kepada orangtua baik dari pemerintah maupun sekolah serta penggunaan media yang ada disekitar orangtua dan AUD agar dapat melakukan pendidikan secara efektif tanpa kendala pada masa pandemic Covid-19 yang mampu menjawab tantangan di era globalisasi.
Peran guru di abad ke-21 terus mengalami pergeseran terutama karena terdampak oleh kemajuan teknologi. Bahkan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan teknologi mampu meningkatkan motivasi belajar anak daripada pengajaran tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk pembelajaran yang valid, praktis, dana efektif untuk menstimulasi motorik halus anak. Satu guru dan 18 anak berusia 3-4 tahun menjadi subjek penelitian. Metode pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan wawancara, sedangkan instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil penelitian ini bahwa media digital yang berupa video tutorial memiliki kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 3-4 tahun (dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0.03). Media juga telah dinyatakan layak oleh dua ahli dan praktis sesuai dengan penilaian dari guru sebagai pengguna. Implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan pelatihan pendidikan teknologi untuk calon guru agar memiliki persiapan diri yang lebih baik ketika mengajar menggunakan teknologi
Buku berisi kajian terkait konsep teoritis dan praktis dari homeschooling
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi yang dapat digunakan Taman Kanak-Kanak (TK) dalam masa pandemic agar kegiatan dapat berjalan dengan maksimal. Pada penelitian ini dipaparkan hal-hal yang dapat dilakukan Taman Kanak-Kanak seperti, kegiatan belajar, kerjasama dengan orangtua, metode dan strategi pembelajaran yang diterapkan, serta media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di masa pandemic. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan survei kepada 35 orang guru dan kepala Taman Kanak-kanak di Kecamatan Nanga Pinoh. Survei dilakukan dengan menyebarkan angket melalui aplikasi perpesanan online WhatsApp selama kurang lebih dua bulan. Berdasarkan hasil temuan penelitian strategi yang diterapkan sekolah yaitu: (1) Kepala Taman Kanak-Kanak menjalankan perannya sebagai pemimpin, manajer, administrator, supervisor, educator, innovator, dan motivator. (2) guru mengemas pembelajaran secara bervariasi mulai dari bentuk pembelajaran yang sesuai, memperhatikan kebutuhan anak, kegiatan yang melatih kemandirian anak, menggunakan media yang sesuai, menggunakan metode yang beragam, dan menjalin kerja sama dengan orang tua.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.