Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang menganalis hegemoni kekuasaan dan resistensi film Indonesia yang berjudul Penyalin Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis hegemoni dan resistensi serta simbol yang terdapat pada film Penyalin Cahaya. Pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis film bertemakan pelecehan seksual yaitu: 1) menonton dan mengamati dengan teliti secara berulang-ulang setiap adegan serta dialog yang ada dalam film, 2) mengklasifikasi data dengan melakukan capture scene-scene setiap adegan pada film, 3), menganalisa, membaca, dan mencatat setiap adegan serta dialog yang dianggap penting, 4) menganalisis symbol, 5) menganalisis hegemoni dan resistensi yang terdapat pada film Penyalin Cahaya, 6) membuat kesimpulan dari analisis yang dilakukan, dan 7) menyusun laporan hasil penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang dialami korban kejahatan seksual dalam film Penyalin Cahaya tidak terlepas dari hegemoni kekuasaan dan korban dipaksa untuk bungkam dari pelecehan seksual yang mereka alami.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) sosiologi pengarang; (2) sosiologi karya sastra; (3) sosiologi pembaca. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Jejak sang Pencerah karya Didik L. Hariri. Teknik pengumpulan data mempergunakan teknik studi pustaka, membaca dan menganalisis. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi, membandingkan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Jejak sang Pencerah karya Didik L. Hariri mengandung aspek sosiologi sastra berupa sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra dan sosiologi pembaca. Aspek sosiologi pengarang berhubungan dengan sosiologi tokoh utama, seorang pemimpin dan seorang pendidik. Aspek sosiologi karya sastra diungkap secara lengkap antara lain: aspek sosial religius, sosial ekonomi, sosial politik, sosial pendidikan dan sosial etika. Aspek sosiologi pembaca diungkap tentang dampak sosial bagi masyarakat pembaca.

This article is entitled Education as a System, with the type of qualitative research using a library approach, a library approach, namely a study that uses data analysis based on written materials. Library materials in the form of published notes, books, magazines, newspapers, manuscripts, journals or articles. From the results of the study that education as a system is a unified whole in an education consisting of components that are interconnected with each other in order to achieve the desired goals. The components are basic education, educational goals, educational content, educational methods, tools, educated, educators and goals.Keywords: education, a systemAbstrak: Artikel ini berjudul Pendidikan Sebagai Suatu Sistem, dengan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatannya adalah pendekatan kepustakaan, pendekatan kepustakaan yakni kajian yang menggunakan analisis data berdasarkan bahan tertulis. Bahan kepustakaan berupa catatan yang terpublikasikan, buku, majalah, surat kabar, naskah, jurnal ataupun artikel. Dari hasil penelitian bahwa bahwa pendidikan sebagai suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang utuh dalam suatu pendidikan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun komponen-komponen tersebut yakni dasar pendidikan, tujuan pendidikan, isi pendidikan, metode pendidikan, alat, terdidik, pendidik dan tujuan.Kata Kunci: pendidikan, Suatu Sistem

The objectives of the research were three novels of Asma Nadia which discussed the issue of women. The novels are Surga yang tak dirindukan, Asslamualaikum Beijing, Cinta 2 Kodi. This research used qualitative approach with content analysis method using gynocritic study. The data of this research was obtained through the reading of the novel repeatedly and intensively, identifying, recording, classifying, and testing the validity of the data through credibility, transferability, dependability, and confirmability. The issues discussed in this research related to Novel Structure and Biology of Women. The findings of this research is recommended in practice for the next researchers who will complete the study of the other side, and to the lectures who want to teach literature, especially the works of literary novels.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya karya sastra yang membahas masalah mitos hubungan dua alam kehidupan alam nyata dan alam ghoib. Novel Sang Nyai 2 menceritakan hubungan insan dari alam nyata bernama Samhudi dan insan dari alam ghoib yang bisa menjelma menjadi beberapa wanita cantik yaitu Sri Menur, Dyah Rini Setyawati, Dyah Kencana Sari, dan Pusponingtyas. Hubungan tersebut membentuk hubungan sosial, saling mengasihi dan saling membantu. Penelitian ini berfokus pada sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra dan sosiologi pembaca. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, bersumber dari novel Sang Nyai 2 yang ditulis oleh Budi Sardjono dan beberapa penelitian sejenis yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kompleksitas persoalan yang diceritakan dalam Sang Nyai 2 akurat dengan data-data sosial  di Yogyakarta. Melalui Sang Nyai 2, Budi Sardjono mengutarakan pemikiran mengenai sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra dan sosiologi pembaca. Secara rinci terdapat hubungan latar belakang pengarang, agama, adat, sosial, politik dan pendidikan dan hubungan cinta antara manusia dan makhluk ghoib yang membentuk hubungan sosial