Abstract-- PENDAHULUANFisika merupakan salah satu bagian dari sains yang mempelajari berbagai benda-benda di alam, gejala-gejala maupun fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Pada hakikatnya fisika mencakup aspek produk, proses, dan sikap. Dalam aspek poduk, fisika dipandang sebagai sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, generalisasi, prinsip, teori, dan hukum fisika. Sementara pada aspek proses, fisika merupakan serangkaian proses ilmiah yang dilakukan dalam menemukan pengetahuanpengetahuan tentang fisika. Pengetahuan fisika yang diperoleh melalui serangkaian proses ilmiah seperti melakukan pengukuran, percobaan, dan diskusi serta melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan tersebut akan membantu mereka memahami konsep-konsep yang ada. Pada kenyataannya, pembelajaran fisika di sekolah lebih dominan memperlakukan fisika sebagai sekumpulan pengetahuan. Hal ini ada kaitannya dengan proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Siswa hanya mendapatkan konsepkonsep yang bersifat informasi yang disampaikan guru di kelas. Pembelajaran yang sepenuhnya menyampaikan materi tanpa melibatkan siswa langsung dalam pembelajaran, menyebabkan siswa kurang tertarik untuk belajar sehingga berdampak pada berkurangnya motivasi dan keaktifan mereka selama proses pembelajaran.Hal ini kemudian berimplikasi pada rendahnya penguasaan konsep fisika siswa.Upaya mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu inovasi model pembelajaran berpusat pada siswa dengan melibatkan peran aktif siswa dan dapat memberi kesempatan membangun pengetahuan di dalam benak mereka. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran berbasis kontruktivisme yaitu model discovery learning.Pembelajaran discovery merupakan pembelajaran berbasis penemuan. Pembelajaran discovery merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran dimana guru menyajikan bahan ajar tidak dalam bentuk final, melainkan memberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri konsep terhadap materi yang dipelajari [1]. Melalui pembelajaran ini, siswa dapat belajar dengan lebih mandiri dan mengkontruksi pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikiran serta terlatih dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hasil penelitian Widiadnyana et al [2] dan Putrayasa et al [3] membuktikan bahwa penerapan model discovery learning dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar IPA siswa.Disisi lain rendahnya penguasaan konsep juga disebabkan karena adanya kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang tergolong abstrak. Konsep abstrak merupakan
Pembelajaran yang berlangsung di kelas IV cenderung tidak menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan media pembelajaran yang belum digunakan secara optimal. Pembelajaran yang dilakukan juga masih bersifat konvensional (teacher centered), sehingga menyebabkan hasil belajar IPS masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas VI melalui implementasi model pembelajaran Problem-Based Learning. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 28 siswa yang terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Data hasil belajar IPS dikumpulkan dengan metode tes bentuk pilihan ganda. Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar prasiklus adalah 71 dengan ketuntasan belajar 46,42%. Hasil belajar siklus I meningkat dengan rata-rata sebesar 73 dan ketuntasan belajar 71,04%. Rata-rata hasil belajar siklus II meningkat menjadi 74 dengan ketuntasan belajar 92,08%. Dapat disimpulkan bahwa, implemensati model pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Implikasi pada penerapan model Problem Based Learning yaitu, siswa berperan aktif dalam pembelajaran karena dihadapkan pada permasalahan yang nyata (autentik), pembelajaran bermakna, belajar mandiri, dan pembelajaran berpusat pada siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.