Diabetes Mellitus is one of the most popular degenerative disease in the medical worlds. Every years, the incidence rate of this disease always shows an increase. In 2010 reported that 1,9 million of 35 years old or more diabetics also suffering the stroke complications. In addition there is an increase of 1.2% every month in people with diabetes mellitus with the incidence of ischemic stroke, so there is a need for preventive action by recognizing risk factors that can be changed. The purpose of this research is to determine the relations between fasting blood sugar levels and lipid profiles in patients with type 2 diabetes mellitus and ischemic stroke in RSUD R.A Basoeni Mojokerto from January to March 2020. This research using observational method. Research involving 34 sample of 40 years old and above patients with type 2 diabetes mellitus and ischemic stroke. Thereseach of the relations between fasting blood sugar levels and lipid profiles from the total respondents (34 patients) shows as follows, The average of the cholesterol total level is 189 mg/dl, and 35% from them (12 respondents) have >200 mg/dl of the cholesterol total level. The average of the cholesterol HDL level is 36 mg/dl, and 65% from them (22 respondents) have <40 mg/dl of the HDL cholesterol level. The average of the LDL cholesterol level is 112 mg/dl, and 24% from them (8 respondents) have >150 mg/dl of the LDL cholesterol level. The average of the triglyceride level is 211 mg/dl, and 47% from them (16 respondents) have >200 mg/dl of the triglyceride level. This shows that there is no correlation between fasting blood sugar level with the cholesterol total level, the cholesterol HDL level, and cholesterol LDL level. However, there is a correlation between fasting blood sugar level and triglyceride level. Keyword : Type 2 Diabetes Mellitus, Ischemic Stroke (CVA Infark), Fasting Blood Sugar, Lipid Profile ABSTRAKDiabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang paling popular dalam dunia kedokteran. Tingkat insidensi dari tahun ketahun menunjukan peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah penderita diabetes melitus yang berusia 35 tahun atau lebih dilaporkan 1,9 juta mengalami komplikasi stroke Selain itu terdapat kenaikan 1,2% setiap bulannya pada penderita diabetes melitus dengan kejadian stroke iskemik sehingga perlu adanya tindakan preventif dengan mengenal faktor-faktor risiko yang dapat diubah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar gula darah puasa dan profil lipid pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian stroke iskemik di RSUD R.A Basoeni Mojokerto pada bulan Januari sampai Maret 2020. Penelitian ini menggunakan metode observasional. Pada penelitian ini diperoleh 34 sampel penderita diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian stroke iskemik yang merupakan pasien awal dengan kriteria usia diatas 40 tahun dan penderita stroke iskemik yang telah dinyatakan positif stroke.Hasil pemeriksaan terhadap hubungan kadar gula darah puasa dengan profil lipid menunjukan rerata kadar total kolesterol sebesar 189 mg/dl dengan kadar kolesterol >200 mg/dl sebanyak 12 responden (35%). Rerata kadar HDL kolesterol sebesar 36 mg/dl, dengan kadar kolesterol HDL <40 mg/dl sebanyak 22 responden (65%). Rerata kadar LDL kolesterol sebesar 112 mg/dl dengan kadar kolesterol LDL >150 mg/dl sebanyak 8 responden (24%). Rerata kadar trigliserida sebesar 211 mg/dl dengan kadar trigliserida >200 mg/dl sebanyak 16 responden (47%). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada korelasi antara kadar gula darah puasa dengan kadar total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol dan ada korelasi atau hubungan antara kadar gula darah puasa dengan kadar trigliserida. Kata kunci : Diabetes Melitus tipe 2, Stroke Iskemik (CVA Infark), Gula Darah Puasa, Profil Lipid
The color and shape of leaves each different plant water rose so that it can be found a certain texture to classify. This study uses an image texture recognition leaves to be classified. Leaves used are three types of guava leaves, Bunton 3 Green Guava, Guava and Guava image Bol. Feature extraction process used a method is Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) with Matlab tool. GLCM is used to retrieve the value of the image attribute or value matrix. This study uses a Neural Network algorithm with a tool RapidMiner. One alternative solution to the above problems is by way of classifying types of guava leaf water by looking at the characteristics of the water guava leaves. Leaf is one of the characteristics of the plant that is easily recognizable. The classification process is to produce a good accuracy value against bunton guava leaves 3 green, pink bol, and guava image. The results showed that the level of accuracy in the guava leaf bol is 81.25%, bunton leaves 3 Green 75%, and 80% leaf image and the total value of the overall accuracy of 78.89%. Thus the above results show that the value of the accuracy of the resulting research shows three types of guava leaf water has been classified and deserves to be investigated.
Salah satu masalah kesehatan yang termasuk dalam penyakit tidak menular adalah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas memiliki dampak negatif seperti kerugian materi, cacat fisik, dan kematian sehingga dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Rasa kantuk saat berkendara merupakan salah satu kondisi yang tidak jarang diabaikan oleh para pengendara kendaraan bermotor dan merupakan salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, terutama ketika berkendara dalam jarak yang cukup jauh. Kejadian mengantuk atau tertidur dalam waktu beberapa detik tersebut adalah microsleep. Pengemudi kendaraan bermotor sangan sensitif terhdap microsleep karena faktor kelelahan fisik selama mengemudi. Durasi microsleep sangat singkat yaitu diantara 3 detik hingga 5 detik, justru ada yang memiliki durasi sampai 10 detik. Penelitian ini mengembangkan pengolahan citra digital untuk mendeteksi kantuk pada pengendara mobil menggunakan metode pengenalan obyek Haar Cascade Classifier dan klasifikasi menggunakan Convolutional Neural Network. Masukan citra secara real-time pada sistem didapat dari kamera yang dipasang didepan pengemudi. Keluaran dari sistem terdapat suara alarm untuk peringatan bahwa pengendara sedang berada pada posisi mengantuk atau tertidur. Sistem dapat mendeteksi berbagai jenis-jenis mata dengan tingkat keberhasilan sebesar 100%. Akurasi rata-rata yang diperoleh untuk mendeteksi mata terbuka dan tertutup dengan jarak 30 – 50 Cm adalah 95,4%. Sedangkan akurasi rata-rata untuk mendeteksi kantuk adalah 93.9%. Rata-rata waktu komputasi sistem ini adalah 0.1069 detik yang akan mempercepat dalam pendeteksian kantuk.
Sistem keamanan sangat penting bagi sepeda motor untuk melindungi kendaraan dan mencegah kejahatan, terutama pencurian sepeda motor. Sistem keamanan yang disediakan oleh produsen kendaraan dibawah tahun 2010 adalah konvensional yang memiliki banyak kelemahan. Oleh karena itu diperlukan alat keamanan tambahan yang lebih baik dan lebih canggih pada sepeda motor untuk mengatasi kekurangan ini. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung alat keamanan ini adalah teknologi Internet of Things. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dari penelitian - penelitian sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perangkat Internet of Things untuk mengkoneksikan kendaraan dengan internet untuk melakukan pengendalian terhadap kendaraan dengan cara memutus dan menghubungkan kelistrikan kendaraan, menghidupkan mesin kendaraan serta pemantauan lokasi dari kendaraan menggunakan smartphone yang terintegrasi dengan aplikasi blynk. Alat keamanan tambahan dapat mengoperasikan sepeda motor secara konvensional atau secara IoT. Hasil pengambilan data koordinat lokasi oleh modul GPS Ublok Neo 6M dan GPS smartphone terdapat perbedaan. Error rata rata data koordinat lokasi kurang dari 1%. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap akurasi data GPS yang diperoleh. Juga faktor dari jaringan internet dalam mengirim koordinat lokasi secara realtime.
A warm meal will make those who eat it feel comfortable, especially those who have a history of suffering from gastritis or respiratory problems such as asthma from the incident means that they need a portable food warmer that can warm food wherever and whenever. So the purpose of this research is to create a temperature control and monitoring system automatically using a DHT22 sensor as a temperature gauge and fan, and incandescent lamps as a stabilizer of its temperature. The method used in the temperature regulation system using fuzzy logic. Fuzzy logic is a method of control system that can provide decisions that resemble humans. By determining the membership and fuzzy logic rules in the microcontroller as the brain, the temperature can be adjusted automatically.The result is making a food warmer that can maintain heat stability from food and can be taken anywhere.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.