Literasi Digital menjadi bagian tak terpisahkan dalam Pembelajaran Abad 21, baik guru maupun peserta didik dituntut melek digital guna mendukung pembelajaran berbasis teknologi digital, khususnya pembelajaran yang memanfaatkan moda internet. Pembelajaran daring penuh (online), semi-daring (flipped), atau campuran (blended) merupakan pembelajaran berbasis moda internet. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang mengalami digital illiterate atau kurang terampil dalam memanfaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pembelajaran. Sementara, dunia digital saat ini banyak menawarkan platform nirbayar (freemium) yang dapat digunakan sebagai pendukung proses belajar-mengajar yang lebih efektif dan efisien. Masalah ini menjadi latar pentingnya diselenggarakan workshop literasi digital guna menjawab permasalahan tersebut sekaligus sebagai sarana pemecahan masalah yang dihadapi para guru SMP dan SMA yang berada di Kota Sukabumi dalam pemenuhan pembelajaran digital. Setelah mengikuti workshop yang dilakukan sehari penuh oleh institusi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) ini, peserta mampu mempraktikkan dan mengembangkan materi pembelajaran melalui beberapa platform freemium seperti YouTube, Google Classroom, Schoology, atau media sosial seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp, termasuk aplikasi QR (Quick Response) Code.Kata kunci: literasi digital, guru SMP-SMA se-Sukabumi, workshop, platform freemium
Sampah merupakan limbah yang sudah tidak dapat dipakai, memiliki bau aroma yang tidak sedap, dan biasanya dalam kondisi sudah kotor dan keberadaannya sudah tidak pada tempatnya. Dari jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah basah atau organik dan sampah kering atau nonorganik. Gunadi dan Ansharullah (2019:226) Sampah dengan mudah dapat dijumpai di lingkungan rumah tempat tinggal, di lingkungan tempat belajar atau sekolah dan di area wilayah perumahan warga masyarakat. Dalam aktivitas setiap hari, setiap manusia pasti menghasilkan sampah yang dapat dikatagorikan sebagai sampah organik dan sampah nonorganik. Sampah organik adalah limbah yang bisa diurai, misalnya sisa-sisa makanan, daun dan ranting/dahan pohon yang ada di halaman, dan lainnya. Sedangkan limbah nonorganik adalah sampah yang tidak dapat di urai tetapi bisa diolah atau di daur ulang dalam beberapa kali proses, misalnya plastik, kaca, dan sebagainya. Limbah seperti ini jika tidak ditangani dengan benar, dapat mendatangkan musibah bagi mahluk hidup dan lingkungannya. Widawati dkk, (2014-119). Sampah basah dan sampah kering saat ini sudah bisa didaur ulang karena mempunyi nilai ekonomis dan merupakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Dengan mengetahui jenis-jenis sampah diharapkan bisa berkembang menjadi sebuah pemahaman bahwa berbagai sampah yang dihasilkan masyarakat dan ada di lingkungan pemukiman tidak selalu memiliki pengertian tidak baik atau negatif. Sampah-sampah ini dapat dikelola dan diolah dengan baik dan benar sesuai kepentingan manusia. Kita dapat memberikan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman akan manfaat sampah kepada setiap penduduk melalui kegiatan sociopreneurship. Sociopreneurship berasal dari kata social dan enterpreneurship. Sociopreneurship harus dilihat dari makna sosial dan kewirausahaan atau dapat diartikan sebagai kewirausahaan untuk menangani masalahan sosial. Kompetensi dari sociopreneurship adalah bisa membantu mengurangi masalah sosial; harus dapat mencari sesuatu atau membuat perubahan yang lebih baik dan menyelesaikan masalah dengan mengubah sistem, menyebarkan solusi dan meyakinkan orang lain untuk ikut serta dalam melakukan perubahan. Kegiatan sociopreneurship dalam mengolah sampah diharapkan dapat meminimalisir dan meningkatkan pemahaman masyarakat pada sampah menjadi suatu produk yang memiliki manfaat dan mempunyai nilai sosial ekonomi. (Suwatanti dan Widiyaningrum (2017:2). Kegiatan yang sudah dikenal dan diketahui masyarakat dalam mengolah sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pupuk kompos dibuat dari sampah organik dengan bahan dasar daun-daunan dan kotoran hewan ternak, yang diolah supaya terjadi proses keseimbangan antara unsur nitrogen dan unsur karbon yang bisa mempercepat proses pembusukan dan menghasilkan rasio C/N yang ideal. Kotoran ternak yang dihasilkan kambing, ayam, sapi atau pupuk yang dibuat pabrik seperti urea dapat ditambahkan dalam proses pembuatan pupuk kompos. Selain pembuatan pupuk kompos, pada kegiatan sociopreneurship dari sampah organik ini dapat juga dihasilkan pakan ternak, pakan ikan, dan lainnya yang dapat mendatangkan penghasilan bagi yang mengolahnya. Target luaran dari kegiatan sociopreneurship pengolahan sampah, untuk jangka pendek adalah masyarakat mengetahui jenis-jenis sampah. Urgensinya adalah mengetahui jenis-jenis sampah, dapat lebih melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup, diharapkan masyarakat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari sampah. Target jangka panjang meningkatnya pemahaman tentang sampah; terjaganya kebersihan dan kesehatan lingkungan dari sampah dan meningkatkan penghasilan masyarakat dari sampah organik yang bernilai ekonomis.
Learning resources are things that can be used to help the learning process. Learning resources consist of learning resources designed and learning resources that are utilized. Learning resources that are utilized are learning resources that are not specifically designed for learning purposes and that their existence can be found, applied and utilized for learning purposes. Waste is a learning resource that can be used and is endless to learn. With good and right management, students can use waste to improve human dignity and direction towards civil society. The purpose of the study: utilizing waste as a source of learning towards civil society. Research method: qualitative descriptive. Respondents: Grade 3 students at SDN Iwul 03 Parung, Bogor, numbering 27 people. Research results: 1). 25 or 92.6% of students know garbage as a learning resource in the learning environment; 2). 25 or 92.6% of students know how to make organic compost fertilizer with basic ingredients of organic waste; 3). 24 or 88.9% of students get the right to proper education after utilizing waste as a learning resource. Conclusion: As a source of learning, waste can be used to improve the quality of cognitive, affective, and psychomotor students in terms of clean, healthy, comfortable, economical life in accordance with the full dignity and human dignity.
Educationas a strong social institution empowers all citizens of Indonesia to develop into agood quality of human being so that they are able and to proactively to answer the challenges in the Millennium 4.0 era. In the development of the education system in Indonesia, so far the role of teachers is still limited to the transfer of knowledge. It can be seen that the teacher only gives sharpening left part of the brain which consists of mathematical-logical intelligence. compared to sharpening the right brain. The right hemisphere brain is more likely to influence the development of children's creativity, because the right hemisphere functions to process information that is nonverbal and requires the use of thinking processes holistically, intuitively, and imaginatively and controls the activities of the left body. "Creative ideas, results creative work does not just appear. To be able to create something meaningful, it takes preparation of a child's time at school. This research is to find out the role of the teacher in developing children's creativity in the border area of the village located in SDN ParungBingung-Depok. The study was conducted in March-June 2018 using qualitative descriptive in the form of observation, interviews and documentation. The results of the study found that the teacher's role in the development of students' creativity was inadequate because the teacher was not in accordance with the expertise, limited hours of art subjects and monotonous learning methods.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.