Textbooks as a dominant learning source of HOTs have not been fulfilled which can influence the growth of HOTs in vocational students. Mix method explanatory HOT HOT design starting from the collection and analysis of quantitative data followed by qualitative data collection and analysis that builds on the initial results of the quantitative data. Analysis of the fulfillment of HOTs Indicators in Vocational High School Applied Science learning about “Material and its Changes” in BC 3.6 and 4 (four) Indicators and BC.4.6. with the percentage of cognitive level HOTs still at the level of analyzing (C4) of 62.9%, the level of evaluating (C5) of 14.3%, and the level of creating (C6) of 22.9%. The next 112 descriptors of the assessment component are based on 14 indicators and 8 Indicators HOTs, 21 material items, 9 self-ability tests, 20 Multiple Choice competency test questions, and 5 essay questions. With the recapitulation results of HOTs fulfillment of 30.4% high criteria, 42.9% medium criteria, and 26.8% low criteria. The fullness of HOTs Indicator by 50.7% in the study of the Applied Science Textbook of Vocational School/MAK Class X Semester I in KD.3.6 Analyzing the Material and its Changes and BC. 4.6 Conducting Experiments on Material Change and Mixed Separation. HOTs are difficult to identify in a short time because they are not instant, but can be identified through a series of HOTs activities by determining learning resources in textbooks and appropriate learning settings for developing high-level thinking habits.
Abstrak– Sistem Informasi Media Komunikasi merupakan sebuah media komunikasi pendidikan yang membantu Politeknik PGRI Banten dalam menjalin komunikasi antara berbagai pihak terkait didalam proses perkuliahan di Politeknik PGRI Banten. Sistem Informasi Media Komunikasi yang terintegrasi dengan data yang dimiliki ini mempercepat proses informasi yang awalnya terjadi secara konvensional menjadi lebih modern berbasis android, sehingga berita atau informasi yang terjadi menjadi lebih mudah tersampaikan kepada mahasiswa dan dosen. Teknologi yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi media komunikasi menggunakan bahasa pemrograman JavaScript dan MySQL (untuk servis database) yang digabungkan dengan pemrograman Android. Dalam pengembangan sistem ini, mengembangkan sistem dengan menggunakan tahapan waterfall yang memiliki beberapa tahapan. Diantaranya Analisa kebutuhan, Desain, Testing, Implementasi serta Perawatan dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Metode yang digunakan adalah model OOAD (Object Oriented Analysis dan Design) dimana dasar pembuatannya adalah objek yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi secara real time dan informasi yang bersifat penting dapat tersampaikan dalam satu waktu bersamaan saat proses di sistem media komunikasi Politeknik PGRI Banten. Penelitian menghasilkan sebuah sistem informasi media komunikasi yang dapat digunakan pihak Politeknik PGRI Banten kapanpun dan dimanapun secara cepat, efektif dan efisien dengan syarat terhubung dengan jaringan internet. Kata Kunci : Sistem Informasi, Media Komunikasi, Android, Waterfall, OOAD
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu peserta lebih memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, dan mengembangkan pemahaman tentang perkembangan teknologi informasi yang mendukung proses pembelajaran. Salah satu permasalahan yang dihadapi santri adalah kurangnya pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi informasi. Untuk itu, sebagai contoh, perlu adanya sosialisasi holistik kepada santri agar mereka dapat menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya secara bermakna. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh tim dosen dari Politeknik PGRI Banten. Peserta sosialisasi adalah santri Pondok Pesantren Darul Falah Serang Banten. Metode pelaksanaan pengabdian adalah pendekatan kolaboratif dalam bentuk ceramah, latihan dan sesi tanya jawab dengan menggunakan model tatap muka di ruang aula. Materi sosialisasi adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Melalui kegiatan pengabdian para pengurus pesantren dan tentunya santri, peran teknologi informasi dan komunikasi khususnya media dalam mendukung proses pembelajaran saat ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih diakui. Dengan adanya pengabdian masyarakat ini, dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar, meningkatkan pengetahuan santri tentang penggunaan teknologi informasi yang benar, dan menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa-siswi SMAN 1 Waringinkurung Serang, Banten, tentang pentingnya etika dalam penggunaan internet dan pentingnya literasi masyarakat pendidikan, khususnya kaum remaja dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi digital yang sehat dan produktif dan buat meningkatkan kualitas pendidikan mengedukasi kaum remaja supaya bisa memanfaatkan internet dengan baik, melalui aktivitas yang positif dan kreatif sehingga kegiatan mereka di dunia maya menjadi sehat dan aman. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini terdiri dari empat tahapan : 1). Tahap persiapan, yaitu dilakukan menggunakan survei awal, melakukan wawancara dengan unsur terkait seperti kepala sekolah dan bagian kesiswaan; 2). Tahap pelatihan, diberikan pengenalan dan pelatihan literasi digital; 3). Tahap workshop, pemaparan materi dan diskusi mengenai etika menggunakan internet; 4). Tahap evaluasi, terhadap capaian yang sudah diperoleh berdasarkan proses pelatihan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswi peserta PKM. Dari output pelaksanaan kegiatan, bahwa ditemukan masih banyak remaja yang belum mengerti etika yang yang wajib dipatuhi dalam pergaulan di dunia maya.
This study aims to describe the application of the spelling method with flash card in improving the reading ability of Class I students at MI Miftahul Ulum, Banjarsari Hamlet, Bululawang District. The results showed that the reading ability of Class I students of MI Miftahul Ulum Dusun Banjarsari Bululawang District was proven to have increased through the application of the spelling method with flash card, this was marked by an increase in the average value of the psychomotor test, from 59.26 in the Pre-Cycle implementation, to 68.52 in the implementation of Cycle I, and increased again to 81.11 in the implementation of Cycle II. Likewise, the percentage of mastery learning also increased from 29.63% in the Pre-Cycle implementation, to 59.26% in the Cycle I implementation, even in the Cycle II implementation it increased to 92.59%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.