Aspek kegunungapian merupakan salah satu aspek penting dalam survei pemilihan calon tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Survei bahaya gunung api dilaksanakan pada radius 150 km dari calon tapak PLTN, meliputi survei produk gunung api tua hingga gunung api aktif. Salah satu gunung api muda di daerah Kalimantan Barat adalah Gunung Api Semadum yang terletak di Desa Pisak, Kecamatan Tujuhbelas, Bengkayang berumur Pliosen-Plistosen dengan jarak 115 km dari calon tapak PLTN di Pantai Gosong, Kecamatan Sungai Raya, Bengkayang, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan potensi bahaya gunung api Semadum terhadap rencana Calon Tapak PLTN. Metodologi yang digunakan adalah interpretasi citra DEM-SRTM untuk mengetahui pola topografi, dilanjutkan dengan kegiatan lapangan pemetaan geologi, pengambilan contoh batuan produk gunung api Semadum dan analisis Petrografi serta geokimia menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF). Gunung Semadum tersusun oleh lava andesit-basalt berstruktur vesikuler-skoria, lava andesit berstruktur masif, batuan piroklastika berupa breksi piroklastik dengan fragmen andesit (bom dan blok), breksi lapili/tuf, dan kubah lava. Kompleks ini secara geokimia tersusun atas trakhiandesite dan dasit yang memiliki afinitas calc-alkaline. Berdasarkan sifat magma dan sebaran produknya, gunung api Semadum tidak memiliki potensi bahaya gunung api terhadap Calon Tapak PLTN.
ABSTRAK. Evaluasi tapak merupakan tahap penting dalam penentuan lokasi calon tapak PLTN skala komersial di Indonesia. Aspek–aspek yang dikaji dalam evaluasi tapak berdasarkan peraturan yang berlaku antara lain aspek geoteknik dan aspek dispersi zat radioaktif. Untuk mendukung kajian aspek tersebut maka perlu adanya kajian karakterisasi hidrogeologi daerah sekitar tapak. Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakteristik hidrogeologi daerah sekitar tapak PLTN di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan aspek geologi dan geofisika. Metode yang dilakukan adalah pemetaan geomorfologi, pemetaan geologi, pemetaan hidrogeologi, pengukuran geolistrik, serta analisis terpadu. Secara morfologi, daerah penyelidikan dibagi menjadi tiga satuan, yaitu dataran aluvial, bukit terisolasi, dan dataran pantai. Secara stratigrafi, satuan batuan yang ditemukan berurutan dari tua ke muda adalah andesit, granodiorit, diorit, endapan pasir kuarsa, endapan pantai, dan endapan aluvial. Pengukuran geofisika menggunakan metode geolistrik dilakukan pada 12 lintasan dengan masing-masing panjang lintasan 470 m dan spasi elektroda 10 m. Pada penampang geolistrik ditemukan beberapa anomali pada kompleks batuan beku yang mengalami frakturasi atau tubuh diorit yang menerobos satuan andesit. Nilai anomali ini berkisar antara 300 Ωm dan >8000 Ωm. Nilai resistivitas yang sangat rendah (<30 Ωm) diinterpretasikan sebagai endapan aluvial yang jenuh air dengan ketebalan mencapai ±100 m. Daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan hidrogeologi; akuifer dengan aliran melalui ruang antarbutir kelulusan tinggi, akuifer dengan aliran melalui ruang antarbutir kelulusan sedang, dan akuifug setempat berarti. Secara umum pola aliran tanah bebas mengalir relatif dari SSW ke NNE.ABSTRACT. Site evaluation is an important phase of site selection for commercial-scale nuclear power plants (NPP) in Indonesia. Geotechnical and radioactive material dispersion aspects are some of the aspects which are assessed in site evaluation under provisions of laws and regulations. To support those aspect evaluations, it is necessary to conduct hydrogeological characterization in the vicinity of the NPP site. The purpose of this study is to determine the hydrogeological characteristic of the vicinity of the NPP site in Bengkayang Regency, West Kalimantan Province based on geological and geophysical aspects. The methods of this study consist of geomorphological mapping, geological mapping, hydrogeological mapping, geoelectric measurement, and integrated analysis. The study area consists of three morphological units: alluvial plain, isolated hills, and coastal plain. Stratigraphically, the lithology units of the study area, from the oldest to the youngest, consist of andesite, granodiorite, diorite, quartz sand deposits, coastal deposits, and alluvial deposits. The geophysical measurement used is the geoelectric method which is conducted at 12 electrode arrays with 470 m length and spacing of 10 m. In the geoelectrical section, it can be seen that several anomalies can be interpreted as the fractured body of igneous rocks or the diorite intrusion in andesite. These anomaly values are ranged from 300 Wm to >8000 Wm. The relatively low resistivity values (<30 Wm) are interpreted as water saturated-alluvial deposits that could have a thickness of ±100 m. There are three hydrogeological units in the study area: aquifers in which flow is intergranular with high permeability, aquifers in which flow is intergranular with moderate permeability, and aquifug of local importance. Generally, the groundwater in the study area flows from SSW to NNE.
Di Pulau Sulawesi terdapat banyak batuan granitik yang berpotensi mengandung cebakan mineral radioaktif. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tipe cebakan mineral radioaktif berdasarkan karakteristik radioaktivitas, kadar uranium dan mineralogi yang bersumber dari batuan granitik tertentu. Data yang digunakan meliputi pengukuran radioaktivitas, kadar uranium, hasil pengamatan megaskopis dan petrografis batuan serta analisis butir mineral berat batuan granitik hasil eksplorasi uranium di Pulau Sulawesi. Batuan granitik terdiri dari granit, granit biotit, granodiorit, granodiorit biotit, granodiorit hornblenda, granodiorit biotit hornblenda, granodiorit hornblenda biotit, adamelit biotit, adamelit biotit hornblenda, adamelit hornblenda biotit, diorit, diorit hornblenda biotit dan syenit. Radioaktivitas batuan granitik 50 s.d. 1.200 c/s dan kadar uranium 0,54 s.d. 36 ppm. Mineral radioaktif yang terdapat pada batuan granitik terdiri dari zirkon, monasit, alanit, thorit dan branerit. Cebakan mineral radioaktif yang berpotensi terbentuk di Pulau Sulawesi adalah cebakan thorium tipe placer pada delta dan pantai yang ada saat ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.