Penelitian ini bertujuan untuk memahami pentingnya pemahaman konsep matematika yang tepat bagi siswa sekolah dasar, sehingga siswa sekolah dasar mampu untuk menyelesaikan permasalahan matematika itu sendiri, serta mampu melihat bahwa konsep matematika itu memiliki hubungan yang erat dengan bidang ilmu lain serta memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan tinjauan literatur dari berbagai sumber yang mengkaji pentingnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep dalam pembelajaran matematika. Pemahaman konsep pada pembelajaran matematika diperoleh dari kegiatan yang interaktif antara guru dan siswa. Siswa yang memiliki pemahaman konsep yang tepat akan mampu memberikan contoh, membandingkan, menjelaskan, menarik kesimpulan, menyelesaikan permasalahan matematika serta mampu melihat hubungan matematika dengan bidang ilmu yang lain. Siswa akan lebih mudah memahami pelajaran matematika jika memiliki konsep yang benar dalam pemikirannya.
The purpose of this study is to analyze the content or problems presented in a student's book in accordance with the criteria as teaching materials with high-level skills in elementary school. The study uses content analysis methods with stages of data reduction, data presentation and conclusion drawing. Data collection is done by rubrics then presented in graphical form. The data source in this study is the 2013 thematic integrated curriculum book for elementary / MI class V theme 6 "Heat and Displacement". Based on the results of this study it can be seen that in the student book there is a LOTS load of 36%, HOTS content gets a percentage of 64%. The percentage of each cognitive level (C-4) is 35%, Evaluation (C-5) is 33% and Creation (C-6) is 32%. The results of the analysis of these data indicate that in the book students have presented content that contains HOTS and is feasible to be implemented in learning.
Lebih tertariknya anak-anak kepada smartphone daripada materi belajar yang dijelaskan oleh pendidik tentunya menuntut para pendidik untuk mencari cara lain dalam menarik minat peserta didik untuk belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pendidik dalam mengatasi masalah ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis game. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan game edukasi “Kata Fisika” berbasis Android sebagai media pembelajaran anak sekolah dasar pada konsep gaya, (2) Mengetahui penilaian kelayakan oleh ahli media dan ahli materi terhadap game edukasi “Kata Fisika” berbasis Android yang dikembangkan untuk anak sekolah dasar, dan (3) mengetahui peniaian dan respon peserta didik terhadap game edukasi “Kata Fisika” berbasis Android sebagai media pembelajaran untuk anak sekolah dasar pada materi konsep gaya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan model yang digunakan yaitu model pengembangan 4-D yang terdiri atas 4 tahap utama yaitu: (1) Define (mendefinisikan); (2) Design (merancang); (3) Develop (mengembangkan); dan (4) Disseminate (penyebaran). Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil pengembangan diperoleh game edukasi yang telah divalidasi oleh ahli media dan dinyatakan layak dengan skor rata-rata 3,88, ahli materi dengan kategori layak dengan skor rata-rata 3,39, dan berdasarkan hasil penilaian oleh pengguna (peserta didik) diperoleh bahwa game edukasi ini dinyatakan sangat baik untuk dikembangkan lebih lanjut dengan skor rata-rata 4,15. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh bahwa game edukasi “Kata Fisika” berbasis Android dikategorikan layak dan bisa digunakan pada pembelajaran IPA materi Konsep Gaya pada peserta didik Sekolah Dasar.
The purpose of this research is to describe the results of the exploration of ethnomathematics of Sasak culture that can be used as a source of learning mathematics. This type of research is exploratory qualitative research with an ethnographic approach. This research focuses on buildings, crafts, arts, and traditional snacks. The research instrument is the researcher himself. While the method of data collection by interview, field studies, and documentation. Data analysis techniques with triangulation are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that Sasak cultural products can be used as a source of learning mathematics, especially on the elements of geometry including rectangles, triangles, trapezoid, circles, rhombus, laying-kites, cones, cylinders, and pyramid. Learning resources derived from Sasak culture, if properly utilized, will create meaningful mathematics learning for students.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.