<p>Kerupuk merupakan makanan ringan yang banyak digemari oleh masyarakat. Pengolahan kerupuk yang dilakukan oleh UKM di Indonesia masih dilakukan secara konvensional, mulai dari pembuatan adonan hingga pemotongan adonan. Hal ini tentunya mengakibatkan produktivitas dan kapasitas produksi rendah. Untuk meningkatkan produktivitas perlu adanya penerapan teknologi tepat guna yang dapat digunakan dalam proses produksi. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan mesin pemotong kerupuk semi otomatis guna meningkatkan produktivitas dan kapasitas produksi melalui penerapan teknologi tepat guna. Metode penelitian yang digunakan ialah riset <em>development</em> yang terdiri dari: (1) Identifikasi kebutuhan terkait spesifikasi mesin yang akan dibuat, (2) Pembuatan alternatif desain dengan menggunakan bantuan <em>software Computer Aided Design (CAD)</em>, (3) Pemilihan desain mesin yang akan dibuat, (4) Proses pembuatan mesin, dan (5) Pengujian mesin. Mesin pemotong kerupuk ini dirancang semi otomatis yang memiliki kapasitas <em>output</em> 60 kg/jam yang dapat memotong adonan kerupuk dengan dimensi panjang dan ketebalan sebesar 120 mm x 4 mm. Berdasarkan hasil pengujian, mesin tersebut dapat memotong kerupuk dengan baik dan sesuai dengan dimensi yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kapasitas produksi sebesar 200%.</p>
Berbagai terobosan dan cara banyak dilakukan oleh para pelaku UKM untuk menjaga kelangsungan usahanya dan meningkatkan omset penjualan di masa pandemi Covid19. Tidak terkecuali dirasakan oleh UKM Fatabar Farm yang bergerak di bidang peternakan kambing yang terletak di Dusun Timongo Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Kondisi nyata tengah dirasakan oleh UKM Fatabar Farm ini dari segi produksi dan pemasaran seperti pengelolaan UKM yang masih konvensional, alat-alat masih menggunakan tradisional, turunnya daya beli masayarakat dan proses pemasaran yang masih terbatas yang hanya mengandalkan networking komunitas lokal. Semua hal ini menjadi penghambat dalam proses produksi dan membuat produktivitas UKM ini rendah. Adapun tujuan kegiatan pengabdian dari tim Politeknik Negeri Semarang ini untuk memberikan solusi diversifikasi produk dalam aspek produksi yaitu pembuatan alat bantu berupa mesin pasteurisasi serta pendampingan penggunaan mesin tersebut untuk meningkatkan jumlah dan kualitas produk. Selain itu, dalam aspek pemasaran diusulkan perancangan aplikasi pemasaran digital berbasis web hybrid yang terintegrasi dengan media sosial sebagai media pemasaran digital, merancang aplikasi inventory bagi agen reseller untuk mengetahui stok produk yang tersedia, mendampingi proses pengajuan ijin dari instansi terkait. Metode dalam pelaksanaan pengabdian ini meliputi (1) identifikasi kebutuhan, (2) perancangan, (3) pengembangan system, (4) pendampingan operasional dan (5) implementasi teknologi kepada UKM Fatabar Farm. Hasil program PKM ini meliputi: (1) penerapan teknologi tepat guna berupa 1unit mesin mesin pasteurisasi dengan kapasitas 25 Liter/Proses dan dimensi (115 x 75 x 160) cm, (2) tersedianya aplikasi pemasaran digital berbasis web hybrid. Sehingga, dengan adanya program kemitraan masyarakat UKM diharapkan mampu meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat UKM di tengah new normal economy
Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui bentuk briket dari kulit kopi yang memiliki laju pembakaran paling efisien. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen di laboratorium. Tahapan penelitian dimulai dari pembuatan arang kulit kopi, pencetakan kemudian uji laboratorium. Pembuatan briket dilakukan dengan ukuran arang 120 mesh, perbandingan antara arang kulit kopi dan perekat ialah 2 : 1 dan berat spesimen briket 25 gram. Bentuk briket yang digunakan ialah silinder pejal, silinder berongga, segiempat dan hexagonal. Uji laboratorium dilakukan untuk menentukan laju pembakaran pada masing masing variasi bentuk briket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan bentuk silinder berongga memiliki laju pembakaran paling efisien dengan nilai laju pembakaran sebesar 1,94x10-2 gram/detik. Sedangkan briket dengan bentuk hexagonal mempunyai nilai laju pembakaran yang paling rendah yaitu sebesar 0,94 x 10-2 gram/detik.
Mobil listrik Gentayu UNDIP sumber utama penggeraknya adalah baterai maka dari itu untuk membuat efesiensi penggunaan daya baterainya dibutuhkan analisa konsumsi daya pada perangkat kelistrikan pendukung mobil listrik gentayu UNDIP. Pada saat penggunaan malam konsumsi daya akan bertambah karena pengunaan sistem penerangan terlebih lagi ketika kondisi hujan ada sistem pendukung lain yaitu system wiper yang harus bekerja oleh karena itu dengan kondisi tersebut dibutuhkan penelitian untuk mencari efesiensi penggunaan daya baterai dimana penilitian ini belum pernah dilakukan pada mobil Listrik Gentayu UNDIP. kami akan mencoba untuk menganalisa jenis lampu yang tempat untuk sistem penerangan pada mobil listrik Gentayu UNDIP, untuk mendapatkan jenis lampu yang Efesiensi daya dan memiliki intensitas cahaya yang tinggi ujicoba yang dilakukan adalah dengan cara melakukan perhitungan langsung konsumsi daya jenis lampu filament dan lampu LED dengan tambahan system wiper bekerja atau tidak bekerja. Perhitungan konsumsi baterai dan intensitas cahaya pada jarak antara tinggi 100cm dari 67.9 cm pada dua jenis penerangan, yaitu lampu jenis LED dan lampu jenis fillamen pada tegangan maksimum baterai 12,30 volt menggunakan baterai 12 Volt 35 Ah. Hasil penelitian menunjukkan lampu filament dengan kodisi wiper hidup memiliki intensitas cahaya sekitar 850 Lux pada tegangan awal 12,30 Volt dan turun menjadi 720 Lux dengan tegangan menjadi 11,86 Volt setelah dinyalakan selama 60 menit. Sedangkan lampu LED memiliki intensitas cahaya sekitar 1690 Lux pada tegangan awal 12,30 Volt dan setelah menyala selama 60 menit intensitas cahaya menjadi 160 Lux dengan tegangan 12,10 Volt. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan lampu LED dalam kondisi kondisi hujan dengan hidupnya wiper lebih memiliki efisiensi daya lebih ketimbang lampu Fillamen dalam kondisi yang sama dan lampu LED memiliki Lument cahaya yang lebih tinggi. Penurunan tegangan untuk konsumsi lampu LED dengan kondisi hujan atau wiper bekerja cenderung lebih lambat yaitu 0,20 Volt untuk pemakaian 1 jam, dibandingkan dengan lampu halogen 0,46 Volt untuk pemakaian 60 Menit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.