Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh akibat efek radikal bebas yang menyebabkan menurunnya sistem imun, kanker, dan penyakit degeneratif seperti diabetes dan jantung. Salah satu sumber antioksidan alami adalah kulit Labu (Cucurbita moschata Durch) namun pemanfaatannya belum optimal dan masih sering dianggap limbah. Daerah yang banyak membudidayakan tanaman Labu adalah Desa Negeri Katon Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemanfaatan limbah kulit Labu belum optimal dikarenakan masyarakat tersebut belum memahami kandungan serta manfaat yang bisa diperoleh dari kulit Labu. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan kulit Labu sebagai sumber antioksidan adalah dengan memanfaatkannya menjadi produk sediaan teh. Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Binaan (PKMDB) ini masyarakat dibimbing untuk meningkatkan pemanfaatan kulit Labu berupa pengetahuan dasar mengenai manfaat kulit labu sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas, penyiapan bahan baku sampel kulit Labu. Pelaksanaan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode berupa memberi penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), Pemberian questionare untuk mengukur efektifitas pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah penyuluhan (pre dan post-test). Setelah pemberian materi dan pendampingan pembuatan sediaan teh Kulit Labu hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan warga meningkat saat kembali mengisi kuesioner yang sama dan berbeda cukup besar dibandingkan sebelumnya. Sehingga melalui adaanya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Pengabdian Masyarakat Di Desa Negeri Katon Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran mampu menambah wawasan dan memberi kontribusi mengenai manfaat dan pemanfaatan kulit Labu (Cucurbita moschata Durch).
Biji kabau (Archidendron buballinum (Jack.) I.C.Nielsen) secara empiris dimanfaatkan oleh masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia sebagai obat tradisional seperti obat sakit perut dan penurun demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati aktivitas fraksi air biji kabau (Archidendron buballinum (Jack.) I.C.Nielsen) terhadap kadar gula darah mencit jantan yang diinduksi aloksan. Biji kabau diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70 % dan difraksinasi menggunakan pelarut kloform dan n-heksan. Uji antidiabetes dilakukan terhadap mencit jantan yang diinduksi aloksan secara intraperitonial dengan dosis 3,36 mg/20 g BB selama 7 hari. Sebanyak 20 ekor mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi aquadest dan kelompok II sebagai kontrol positif diberi Glibenklamid dosis 0,013 mg/20 g BB, Kelompok III, IV dan V sebagai kelompok perlakuan diberi fraksi dengan dosis 1,71 mg/20 g BB, 3,43 mg/20 g BB dan 6,86 mg/20 g BB, kelima kelompok diberi perlakuan secara oral sebanyak 1 kali sehari selama 4 hari. Penurunan kadar gula darah diukur dan diamati pada hari ke-8 dan-11, kemudian pada hari ke-12 dianalisis dengan metode Kruskal-Wallis Test. Hasil karakteristik simplisia terhadap kadar air 0,24 %, kadar abu 3,33 % dan kadar abu tidak larut asam 2,3 %. Uji fitokimia fraksi air biji kabau menunjukkan adanya senyawa saponin, alkaloid dan tanin. Hasil analisis menunjukkan kelompok I, II dan III berbeda nyata terhadap kontrol negatif dan berefek sama terhadap kontrol positif dalam menurunkan kadar gula darah mencit jantan diabetes yang diinduksi aloksan. Dari ketiga dosis tersebut dosis 6,86 mg/20 g BB menunjukkan penurunan yang paling baik, namun dosis 1,71 mg/20 g BB tidak berbeda nyata secara statistik terhadap glibenklamid, sedangkan dosis 3,43 mg/20 g BB dan dosis 6,86 mg/20 g BB berbeda nyata secara statistik terhadap glibenklamid. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa fraksi air biji kabau berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah mencit jantan diabetes yang diinduksi aloksan. Kata kunci: Archidendron buballinum, Diabetes, Fraksi, Kabau
Ambarella Bangkok fruit (Spondias dulcis) is fruits from Anacardiaceae family. Ambarella plant is known containing secondary metabolite compounds such as alkaloid, flavonoid, saponin and tannin. Flavonoid is a polyphenol compound which work as antioksdant. Ambarela Bangkok leaf containing rich antioksidant which can be use as prevention of cancer, heart disease, cholesterol, diabetes, and premature aging. The purpose of this research is to look effect from water fraction from Ambarela leaf (spondias dulcis) to decrease diabetes disease from white male mice. In this research ambarela leaf is extracted by maseration with 70% alcohol. After the extract obtained then fractionation prosen be held. From the fraction wich ocurred, then made three variant of dose those are 175.5 mg/kgW, 351 mg/kgW and 702 mg/kgW. From those three dose, the 702mg/ kgW dose has the best effect from another dose. Positive control used glibenclamide and negative control used aquadest. The result of this research shows that water fraction from Ambarela leaf can decrease diabetes desease from the white male mice. The the greater fraction concentration, the greater the concentration of the fraction then the decrease of blood glucose level in mice is getting better. The 702mg/kgW dose has an average value of decline 94.3 mg/Dl. The result of analisys shows that watter fraction of ambarella Bangkok leaf can decrease the blood glucose level in male white mice. Key word : Spondias dulcis, water fraction of Ambarela leaf , Blood glucose level
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.