Energi alternatif merupakan salah satu solusi tepat dalam pemenuhan energi listrik yang bersumber dari bahan bakar fosil karena dipandang energi terbarukan dan ramah lingkunan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan dan membuat suatu perangkat mini portable PLTS untuk petani dan nelayan di daerah terpencil. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perancanan dan pembuatan alat. Selanjutnya dilakukan pemgukuran tegangan dan arus pada outrput ke lampu DC dan port charger HP. Hasil penelitian menunjukkan alat dapat bekerja dengan baik dengan mampu menyalakan perangkat lampu DC dan mencharger HP pada perangkat outpunya. Hasil pengukuran pada output terminal lampu DC menunjukkan tegangan yang dihasilkan berkisar pada 12,44 – 12,54 Volt sementara untuk arus konstan pada 0,86 Ampere. Sementara pengukuran pada terminal charger HP diperoleh 4,95 – 5,2 Volt dan arus konstan pada nilai 0,54 Ampere.
This study aimed to design and build an Atmega Microcontroller 2560 based safety system on a monitor panel and a controller on a small excavator. Atmega 2560 Microcontroller-based alarm technology is the right choice as a solution to prevent theft of monitor panels and controllers on small excavator units, using Passive Infra-Red (PIR) sensor number 1 in the cabin room, PIR sensor number 2 on the battery, and door switch that is between the cabin and the door, if there is theft in the cabin room, then the alarm will be active, if a theft occurs in the battery then the alarm will be active. The alarm indicator system uses a buzzer (horn) unit, and there is additional lighting in the cabin room with a 24V Light Emitting Diode (LED) lamp if the alarm is active. Using an alarm, the risk of losing the monitor panel and controller due to theft on the unit can be prevented. The study results showed that the tool could work appropriately according to the standard testing tool, PIR sensors number 1 and 2 could detect movement or radiation so that the alarm would be active for 15 seconds. The door switch was tested by looking at the alarm condition, if the cabin door were closed when it was in the locked position, the alarm would not be active, but if the door was locked and forcibly opened, then the alarm would be active continuously without stopping until the door was closed again.
Untuk mendapatkan dan mengetahui besarnya deformasi dan tegangan yang terjadi pada bilah baling-baling pada sebuah quadcopter, maka perlu dilakukan analisis berupa fenite elemen analisis dengan menggunakan simulasi komputer. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui beasrnya deformasi yang terjadi pada sebuah bilah baling-baling yang diaplikasikan pada quadcopter apabila diberi gaya (Force) dan getaran frekwensi akibat putaran dan kontak pada udara saat baling-baling berputar. Metode yang di gunakan dengan menggunakan perangkat software ansis R1 2021 versi academic dimana baling-baling dimodelkan dan diberi input sesuai kondisi real nya selanjutnya melihat output deformasi dan tegangan yang terjadi pada bilah baling-baling tersebut. Hasil simulasi menunjukkan nilai total deformasi pada statstic structural sebesar 6,6681 mm untuk nilai maksimumnya, sedangkan nilai tegangan nya diperoleh nilai 169,89 Mpa. Untuk analisis vibrasi dengan menggunakan modal analisis diperoleh total deformasi sebesar 549,91 mm max pada mode shape 1 dan terbesar pada mode shape 7 sebesar 792,45 mm pada frekwensi 616,78Hz.
Performa atau unjuk kerja bulldozer sangat dipengaruhi oleh kondisi komponen undercarriage. Pada saat bulldozer beroperasi, track roller menekan dan menggelinding di atas track link sehingga terjadi gesekan antara track link dan track roller akibatnya kedua permukaan komponen tersebut mengalami keusan. Gesekan dan keausan merupakan kerugian dalam bentuk kehilangan energi dan material yang membutuhkan biaya [4]. Oleh karenanya penelitian terhadap laju tingkat keausan komponen undercarriage menjadi penting karena lebih dari 60% total biaya perawatan unit bulldozer adalah Investasi biaya perawatan undercarriage [5]. Laju tingkat keausan track roller dipengaruhi oleh beban yang bekerja pada masing-masing track roller dan material ke tiga berupa tanah atau batuan yang masuk diantara kedua komponen tersebut. Bulldozer Komatsu D375A-5 memiliki 8 buah track roller yang konstruksi dan posisinya berbeda. Ada yang relative terbuka sehingga material tanah dapat mudah masuk, dan juga mudah keluar. Ada yang relative terlindung, sehingga tanah lebih sulit masuk, namun jika sudah masuk akan lebih sulit keluar. Penelitian ini dimaksudkan untuk menginvestigasi apakah posisi track roller dan unit machine mempengaruhi laju tingkat keusan track roller.Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Track Roller dari 3 unit Bulldozer Komatsu D375A-5 yang dioperasikan di area yang sama yaitu soil disposal pada area tambang Batubara site Batu Kajang. Dengan demikian kondisi tanah di area operasional machine diasumsikan sama. Sampel data yang digunakan berupa data sekunder dari hasil pengukuran undercarriage yang masing-masing machine dilakukan pengukuran sebanyak 8 (delapan) kali pada setiap 400 jam operasi selanjutnya dihitung laju tingkat keausan track roller dalam mm3/jam. Dari hasil uji ANOVA dua arah menunjukan bahwa nilai F pada variable baris (posisi track roller) lebih kecil dari F kritis artinya tidak ada pengaruh posisi track roller terhadap laju tingkat keausan track roller. Sedangkan berdasarkan variable kolom (unit machine) menunjukan bahwa nilai F lebih besar dari F kritis artinya Unit machine berngaruh terhadap laju tingkat keausan track roller. Sedangkan nilai F interaksi menunjukan lebih kecil dari nilai F kritis artinya tidak ada interaksi antara posisi/letak track roller dengan unit machine.Karena posisi/letak track roller tidak mempengaruhi laju tingkat keausan track roller, maka strategi penggantian track roller tidak dianjurkan secara parsial, tetapi harus diganti secara bersamaan. Sedangkan karena unit machine berpengaruh terhadap laju tingkat keausan track roller, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menginvestigasi pengaruh kondisi/performa machine, perilaku operator, dan kondisi tanah terhadap laju tingkat keausan track roller.
Performa unjuk kerja Bulldozer Komatsu D375A-5 sangat bergantung pada komponen undercarriage. Jika komponen undercarriage mengalami keausan melebihi batas yang diijinkan, maka performa dan produktifitas kerjanya akan menurun. Oleh karena itu tindakan melakukan monitoring dan pengukuran tingkat keausan komponen undercarriage menjadi suatu hal yang sangat penting untuk memprediksi sampai seberapa lama lagi komponen tersebut masih bisa dipakai. Persamaan yang digunakan untuk memprediksi usia pakai komponen undercarriage adalah Wr = a.x k. Nilai konstanta "k" untuk setiap komponen berbeda.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.