Penelitian ini merancang dan membuat suatu Safety device engine oil level yang akan diaplikasikan pada unit Komatsu PC 200-7. Sistem ini menggunakan engine oil level switch sebagai sensor untuk mengukur level oli pada oil pan. Operator dapat memperoleh informasi dari output LCD yang menampilkan text karakter dan buzzer sebagai indikator bunyi serta sistem ini juga mampu menonaktifkan starting sistem jika level oli mesin pada batas bawah (low). Pengujian alat dilakukan dengan mengurangi oli mesin sampai batas bawah (low), dan output dapat bekerja dengan baik. Begitu pula ketika dilakukan penambahan oli mesin sampai level diatas batas low, output dari sistem juga bekerja dengan sempurna. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali percobaan dan diperoleh hasil yang sesuai dengan standart pengujian alat yang diharapkan sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat bekerja dengan baik.
Problems that occur at the beginning of the establishment of the neighborhood RT. 50 Sepinggan-Balikpapan Village left a number of homework for the regional government. Lack of public facilities in the neighborhood of RT. 50 Sepinggan Village has a great impact on peace, and the comfort of people's lives. Community Service Activities are carried out to resolve problems that occur in the environment. One solution to problem solving is to increase public facilities in the form of solar systembased public street lighting (PJU). The application of solar system technology is due to the high potential of solar power in East Kalimantan, and also as an effort to maximize the use of new and renewable energy (EBT). Work steps include observation, planning, implementation, and testing. The main components of solar system-based PJU lights are dc LED lights, solar panels, charge control, and battery. Based on the planning, a 12 V-12 W LED DC lamp is required, 35 Ah-12V battery, 100 Wp solar panel, and 10 A charge control for 12 hours of use. The final result of this PKM activity is that the solar system-based PJU lamp has been able to be applied in the RT environment. 50 Sepinggan Village.
Peranan komponen undercarriage pada bulldozer sangat penting, karena sangat mepengaruhi performa kerja dari bulldozer. Komponen undercarriage merupakan consumable part atau komponen habis pakai, yang rata-rata menghabiskan biaya + 60% dari total maintenance cost. Komponen ini harus diganti jika tingkat keausannya melebihi batas yang ditentukan oleh pabrik. Jika terlambat melakukan penggantian, maka performa kerja akan menurun, dan sebaliknya jika terlalu cepat dilakukan penggantian, maka akan terjadi pemborosan biaya. Oleh karena itu penggantian komponen undercarriage secara tepat sangat penting. Program monitoring pengukuran undercarriage perlu dilakukan untuk memonitor laju tingkat keausan komponen agar dapat diprediksi kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian. Sudah barang tentu alat dan metode pengkuran harus tepat, agar hasil pengukuran akurat sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi, apakah alat dan metode yang digunakan dalam pengukuran komponen undercarriage adalah tepat dan akurat, dan untuk membuktikannya, dapat dilakukan dengan cara menguji hasil pengukuran yang dilakukan. Jika sebaran data hasil pengukuran berdistribusi normal, maka dapat disimpulkan alat dan metode pengukuran yang dilakukan sudah tepat dan benar. Berdasarkan hasil uji normalitas data terhadap hasil pengkuran komponenn undercarriage menunjukan bahwa alat dan metode pengukuran yang dilakukan mayoritas baik, karena angka signifikannya > 0,05 sedangkan hasil pengukuran komponen link-pitch, idler, dan sprocket tidak meyakinkan, karena nilai signifikan < 0,05. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, apakah alat atau metodenya yang tidak tepat, ataukah mungkin tingkat keausan yang terjadi pada komponen-komponen tersebut tidak normal.
Performa atau unjuk kerja bulldozer sangat dipengaruhi oleh kondisi komponen undercarriage. Pada saat bulldozer beroperasi, track roller menekan dan menggelinding di atas track link sehingga terjadi gesekan antara track link dan track roller akibatnya kedua permukaan komponen tersebut mengalami keusan. Gesekan dan keausan merupakan kerugian dalam bentuk kehilangan energi dan material yang membutuhkan biaya [4]. Oleh karenanya penelitian terhadap laju tingkat keausan komponen undercarriage menjadi penting karena lebih dari 60% total biaya perawatan unit bulldozer adalah Investasi biaya perawatan undercarriage [5]. Laju tingkat keausan track roller dipengaruhi oleh beban yang bekerja pada masing-masing track roller dan material ke tiga berupa tanah atau batuan yang masuk diantara kedua komponen tersebut. Bulldozer Komatsu D375A-5 memiliki 8 buah track roller yang konstruksi dan posisinya berbeda. Ada yang relative terbuka sehingga material tanah dapat mudah masuk, dan juga mudah keluar. Ada yang relative terlindung, sehingga tanah lebih sulit masuk, namun jika sudah masuk akan lebih sulit keluar. Penelitian ini dimaksudkan untuk menginvestigasi apakah posisi track roller dan unit machine mempengaruhi laju tingkat keusan track roller.Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Track Roller dari 3 unit Bulldozer Komatsu D375A-5 yang dioperasikan di area yang sama yaitu soil disposal pada area tambang Batubara site Batu Kajang. Dengan demikian kondisi tanah di area operasional machine diasumsikan sama. Sampel data yang digunakan berupa data sekunder dari hasil pengukuran undercarriage yang masing-masing machine dilakukan pengukuran sebanyak 8 (delapan) kali pada setiap 400 jam operasi selanjutnya dihitung laju tingkat keausan track roller dalam mm3/jam. Dari hasil uji ANOVA dua arah menunjukan bahwa nilai F pada variable baris (posisi track roller) lebih kecil dari F kritis artinya tidak ada pengaruh posisi track roller terhadap laju tingkat keausan track roller. Sedangkan berdasarkan variable kolom (unit machine) menunjukan bahwa nilai F lebih besar dari F kritis artinya Unit machine berngaruh terhadap laju tingkat keausan track roller. Sedangkan nilai F interaksi menunjukan lebih kecil dari nilai F kritis artinya tidak ada interaksi antara posisi/letak track roller dengan unit machine.Karena posisi/letak track roller tidak mempengaruhi laju tingkat keausan track roller, maka strategi penggantian track roller tidak dianjurkan secara parsial, tetapi harus diganti secara bersamaan. Sedangkan karena unit machine berpengaruh terhadap laju tingkat keausan track roller, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menginvestigasi pengaruh kondisi/performa machine, perilaku operator, dan kondisi tanah terhadap laju tingkat keausan track roller.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.