Stunting terjadi akibat tidak terpenuhinya gizi kronis di 1000 hari pertama kehidupan yang mengakibatkan perkembangan anak terganggu. Menurut WHO upaya pencegahan pada stunting dapat dimulai sejak prakonsepsi, wanita usia subur dapat mulai diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan asupan gizi sebelum kehamilan. tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media animasi pencegahan stunting terhadap pengetahuan dan sikap calon pengantin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode quasi eksperimen, dengan rancangan One-group pre-post test design. Penelitian dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Patampanua dan KUA Lembang Kabupaten Pinrang, Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020- Januari 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan Total Sampling terhadap 47 responden. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan Responden setelah pemberiann penyuluhan pencegahan stunting dengan media animasi untuk pre-test yaitu 8,62 sedangkan untuk hasil post- test mengalami peningkatan yaitu 13,38. sikap Responden setelah pemberiann penyuluhan pencegahan stunting dengan media animasi untuk pre-test yaitu 20,68 sedangkan untuk hasil post- test mengalami peningkatan yaitu 31,60. Kesimpulan Ada pengaruh penyuluhan dengan media animasi pencegahan stunting terhadap pengetahuan dan sikap calon pengantin dengan nilai P = 0,000).
ABSTRAK Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Hasil Riskesdas Tahun 2018 diketahui bahwa jumlah balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan di Indonesia adalah 11,5% dan 19,3%. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan sumber air bersih, kepemilikan jamban keluarga, riwayat penyakit diare dan riwayat penyakit ISPA dengan kejadian stunting. Metode yang digunakan adalah metode survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study dan jumlah sampel 275 balita yang berusia 24-59 bulan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus Tahun 2020. Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan sumber air bersih (p = 0,319), kepemilikan jamban keluarga (p = 0,588), riwayat penyakit diare (p = 0,245), dan riwayat penyakit ISPA (p = 0,988) dengan kejadian stunting. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan mengambil variabel lain seperti tinggi orang tua, asupan gizi, riwayat menyusui, dan aktivitas fisik. Kata kunci: Stunting, Air, Jamban, Diare, ISPA
Masalah kependudukan masih menjadi masalah yang cukup serius, masalah penduduk dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi pun dihadapi Kecamatan Batu Lappa dengan salah satu jumlah penduduk tertinggi di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan, sehingga pemerintah Kabupaten Pinrang melaksanakan kebijakan dalam mengatasi masalah jumlah penduduk dengan program keluarga berencana. Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Keluarga Berencana Implant dalam menekan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Batu Lappa Kabupaten Pinrang.Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dengan pengujian keabsahan data menggunakan teknik Triangulasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa Program Keluarga berencana Implant Cukup Efektif dalam menekan tingkat pertumbuhan penduduk di Kecamatan Batu Lappa Kabupaten Pinrang. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang menunjukkan bahwa pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah yang dilakukan sudah berjalan Cukup baik. Serta pemahaman dan pengetahuan PUS terhadap Program KB Implant juga menunjukkan hasil yang baik. Serta di lihat dari indikator pengukuran Efektivitas Program Yakni, Sasaran Program, Sosialisasi Program serta dilihat dari tujuan program Namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana yakni keterdiaan alat kontrasepsi yang masih terbatas jumlahnya, SDM penyuluh KB masih sedikit jumlahnya, dan masih adanya masyarakat yang tidak mau ikut Program KB Implant dengan berbagai alasan.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk, hal ini merupakan konsekuensi dari beberapa faktor yang salah satunya sering dikaitkan dengan faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pemenuhan akses air bersih dan sanitasi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Cangadi. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain Case Control. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran TB terhadap anak dengan menggunakan microtoise, wawancara dan pengisisan kuesioner terhadap ibu. Hasil analisis chi square menunjukkan indikator akses sanitasi memiliki hubungan dengan kejadian stunting yaitu mencuci tangan dengan sabun, menyikat gigi, membersihkan mainan, menyimpan makanan, waktu cuci tangan, kondisi saluran air, penyimpanan sampah dan kondisi lingkungan rumah. Sementara indikator pemenuhan akses air bersih terdapat 4 indikator memiliki hubungan dengan kejadian stunting yaitu jarak pencemar, sumber air minum, pengolahan air minum dan menguras bak air. Sebagian besar indikator pemenuhan akses air bersih dan sanitasi berhubungan dengan kejadian stunting. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dapat dilakukan dengan optimalisasi pemberian informasi atau strategi untuk meningkatkan perilaku masyarakat untuk bisa menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Athritis Rheumatoid merupakan gangguan peradangan kronis autoimun atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, terutama pada tangan, kaki dan lutut dan mempengaruhi sendi,tulang,ligament,tendon dan sendi pria dan wanita dari segala usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pekerjaan terhadap risiko athritis rheumatoid pada nelayan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. penelitian ini dilakukan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 nelayan dari 115 populasi. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji fisher exact test α<0,05 yang menggunakan aplikasi SPSS Versi 24. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel yang memiliki pengaruh yang bermakna dengan kejadian athritis rheumatoid yang berarti (<0,05), Usia (p=0.004), Masa kerja (p=0.030), Penggunaan alat pelindung diri (APD) (p=0.017) dan tidak ada pengaruh indeks massa tubuh (IMT). Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel penelitian yang belum diteliti dengan analisa yang lebih mendalam
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.