Nursing is a profession for health workers to maintain the quality of health services. The nursing profession makes efforts to develop professional service quality, one of which is regarding nursing care standards, namely documentation. Quality documentation is handy for hospitals in increasing accreditation, communication between professions, indicators of quality services, and a research facility. Nursing documentation, one of them is that diagnosis is an essential aspect of nursing practice. Standard Diagnosis Keperawatan Indonesia, Standart Luaran Keperawatan Indonesia, and Standard Intervensi Keperawatan Indonesia have been compiled by the PPNI professional organization and are expected to improve the quality of Indonesian nursing care documentation. Therefore, there is a need for comprehensive socialization for nurses; the activities carried out were attended by 210 nurses and conducted virtually through zoom meetings. During the activity, pretest and posttest were carried out to determine participants' level of knowledge about SDKI. From the results of the tabulation of participants, it was found that most of the participants were educated professional nurses (70%) and primary nurses (51.90%). The results of the analysis of the results of the pretest-posttest obtained a p-value = 0.000, which indicates a significant difference in nurses' knowledge. The results of this pretest-posttest show that nurses' knowledge can be increased by providing socialization of nursing diagnosis standards. It is expected that hospitals can routinely provide knowledge stimulation, especially about nursing care documentation.
<em>Penelitian ini bertujuan memperoleh dosis pupuk organik dan intensitas naungan yang optimum untuk pertumbuhan maksimum tanaman cengkih belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Dramaga, Bogor, mulai bulan September 2013 sampai dengan Februari 2014. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Split Plot dengan dua faktor dan empat ulangan. Petak utama adalah perlakuan naungan dengan empat taraf intensitas yaitu 0% (I<sub>1</sub>), 25% (I<sub>2</sub>), 50% (I<sub>3</sub>) dan 75% (I<sub>4</sub>), sebagai anak petak adalah pupuk organik dengan lima taraf dosis yaitu 0 kg (P<sub>1</sub>), 2.5 kg (P<sub>2</sub>), 5 kg (P<sub>3</sub>), 7.5 kg (P<sub>4</sub>) dan 10 kg (P<sub>5</sub>) per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dosis pupuk organik 10 kg per tanaman dapat meningkatkan diameter tajuk tanaman cengkih 30.0% dibandingkan dengan kontrol pada 4 minggu setelah perlakuan (MSP). Intensitas naungan secara tunggal tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cengkih. Pemberian pupuk organik 2.5 kg per tanaman dengan intensitas naungan 50% dapat meningkatkan tinggi tanaman cengkih sebanyak 20.9% dibandingkan dengan kontrol pada 16 MSP, dan pemberian pupuk organik 5 kg per tanaman dengan intensitas naungan 75% dapat meningkatkan diameter batang tanaman cengkih sebesar 26.9% dibandingkan dengan kontrol pada 12 MSP</em>
Chronic Kidney Disease (CKD) is an irreversible and progressive disorder of kidney structure or function. CKD is the biggest reason patients have to undergo hemodialysis. The hemodialysis that is undertaken makes the patient feel hopeless and lose hope. The strongest hope is formed by involving the family. To analyze the relationship between family support and the hope level of chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. This research is a quantitative study with a correlational study design and a cross-sectional approach. Determination of the sample using accidental sampling with 73 respondents. The analysis in this study uses Kendall's Tau test. Characteristics of respondents are dominated by men (60,3%) with an age range of 15–64 (94,5%) years, and most have undergone hemodialysis for 1–5 years (67,1%). The majority of respondents are in the categories of good family support (69,9%) and high hope level (97,3%). Based on the results of Kendall's Tau correlation test, the p-value is 0.037 and the r is 0.246. The results showed that there was a relationship between family support and the hope level of chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. The correlation coefficient value indicates that the two variables have a weak positive relationship. Keywords: Family Support, Level of Hope, Hemodialysis ABSTRAK Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ireversibel dan progresif. PGK menjadi penyebab terbesar pasien harus menjalani hemodialisis. Hemodialisis yang dijalani membuat pasien merasa putus asa dan kehilangan harapan. Harapan terkuat terbentuk dengan melibatkan keluarga. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dan tingkat harapan pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif desain studi korelasional dan pendekatan cross sectional. Penentuan sampel menggunakan accidental sampling dengan 73 responden. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Kendall’s Tau. Karakteristik responden didominasi oleh laki-laki (60,3%) dengan rentang usia 15-64 tahun (94,5%) dan sebagian besar telah menjalani hemodialisis selama 1-5 tahun (67,1%). Mayoritas responden berada pada kategori dukungan keluarga baik (69,9%) dan tingkat harapan tinggi (97,3%). Berdasarkan hasil uji korelasi Kendall’s Tau diperoleh p-value 0.037 dan r 0,246. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan keluarga dan tingkat harapan pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif yang lemah. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Tingkat Harapan, Hemodialisis
Penelitian ini bertujuan memperoleh dosis pupuk organik dan intensitas naungan yang optimum untuk pertumbuhan maksimum tanaman cengkih belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Dramaga, Bogor, mulai bulan September 2013 sampai dengan Februari 2014. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Split Plot dengan dua faktor dan empat ulangan. Petak utama adalah perlakuan naungan dengan empat taraf intensitas yaitu 0% (I1), 25% (I2), 50% (I3) dan 75% (I4), sebagai anak petak adalah pupuk organik dengan lima taraf dosis yaitu 0 kg (P1), 2.5 kg (P2), 5 kg (P3), 7.5 kg (P4) dan 10 kg (P5) per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dosis pupuk organik 10 kg per tanaman dapat meningkatkan diameter tajuk tanaman cengkih 30.0% dibandingkan dengan kontrol pada 4 minggu setelah perlakuan (MSP). Intensitas naungan secara tunggal tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cengkih. Pemberian pupuk organik 2.5 kg per tanaman dengan intensitas naungan 50% dapat meningkatkan tinggi tanaman cengkih sebanyak 20.9% dibandingkan dengan kontrol pada 16 MSP, dan pemberian pupuk organik 5 kg per tanaman dengan intensitas naungan 75% dapat meningkatkan diameter batang tanaman cengkih sebesar 26.9% dibandingkan dengan kontrol pada 12 MSP
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.