Keywords:Miscoception, CRI (Certainty Of Response Index), Buffer Solution PendahuluanPendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Pada umumnya proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah dewasa ini berjalan secara klasikal. Artinya seorang guru didalam satu kelas menghadapi sejumlah besar siswa dalam waktu yang samadengan metode yang sama. Padahal pada dasarnya setiap siswa memiliki sifat yang khas, yaitu terdiri dari keanekaragaman individu yang kemampuannya sangat berbeda, ada siswa yang berkemampuannya tinggi, sedang bahkan dengan kemampuan rendah. Perbedaan individu tersebut tentu akan menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran, karena bisa mengalami kesulitan belajar. Mata pelajaran kimia terdiri atas banyak konsep, dari konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Setiap konsep memiliki hierarki sesuai dengan sifat, atribut, kedudukan konsep, contoh dan non contoh (Suyanti, 2010). Konsep-konsep dasar kimia mendasari dan membangun konsepkonsep yang lebih kompleks. sehingga dalam mempelajarinya perlu kesinambungan dan pengetahuan hierarkis antar konsep (Winarti, 2001). Pemahaman konsep yang benar merupakan landasan yang memungkinkan terbentuknya pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep lain yang berhubungan atau konsep yang lebih kompleks, fakta, hukum, prinsip dan teori-teori dalam sains.Miskonsepsi merupakan suatu konsepsi seseorang yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah yang diakui oleh para ahli (Suparno, 2005). Siswa yang mengalami miskonsepsi akan melakukan kesalahan dalam belajar kimia. Kesalahan ini terjadi secara terus menerus serta menunjukkan kesalahan dengan sumbersumber tertentu. Siswa yang mengalami miskonsepsi ini cenderung salah dalam menjawab banyak soal berbeda konteksnya tetapi dasar kontekstualnya sama (Berg, 1991).Lima hal yang menjadi penyebab miskonsepsi yaitu siswa, guru, buku teks, konteks dan metode mengajar. Penyebab
Keywords: Bioethanol, sweet potato is yellow, hidrolisis, fermentation PendahuluanCadangan minyak bumi yang semakin menipis seiring dengan meningkatnya jumlah konsumen menyebabkan melonjaknya harga BBM dan krisis energi . Oleh karena itu semakin banyak dikembangkan berbagai sumber energi alternatif seperti energi matahari, energi air, energi panas bumi, dan berbagai sumber energi lainnya. Dasar pemilihan sumber energi yang akan dimanfaatkan antara lain terbarukan dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah bioetanol (Rikana & Adam, 2008).Bioetanol merupakan etanol yang diproduksi dari tumbuh-tumbuhan menggunakan mikroorganisme melalui proses fermentasi. Mikroorganisme yang paling banyak digunakan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae (ragi roti) karena harganya murah dan lebih mudah didapat (Kartika, dkk., 1992). Bahan baku bioetanol dapat berasal dari biomassa sumber pati (jagung, ubi kayu, sorgun, dan lain-lain), sumber gula (molasses, nira tebu, nira kelapa, dan nira dari berbagai tanaman lain), dan sumber selulosa (onggok, jerami padi, ampas tebu, tongkol jagung, dan lain-lain sebagainya (Mulyono, dkk., 2011).Ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, jagung, dan ubi kayu, serta mempunyai peranan penting dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri maupun pakan ternak (Zuraida & Supriati, 2001). Bagian tanaman ubi jalar yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif adalah umbinya karena banyak mengandung pati atau karbohidrat sebesar 27,9% per 100 gram berat bahan. Hal ini memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai bahan baku industri berbasis pati dan sebagai salah satu alternatif untuk bahan baku pembuatan etanol (Damardjati & Widowati, 1994).Etanol adalah alkohol yang didapat dari fermentasi bahan-bahan yang mengandung gula, pati atau selulosa. Etanol merupakan bahan yang sangat penting karena merupakan bahan bakar cair dari sumber yang dapat diperbaharui (bioetanol). Bioetanol merupakan bahan bakar oksigenat yang mengandung 35% oksigen yang dapat mereduksi partikulat dan emisi NOx dari hasil pembakaran (Demirbas, 2005).Bioetanol dapat digunakan sebagai pengganti BBM tergantung dari tingkat kemurniannya. Bioetanol dengan kadar 95-99% dapat dipakai sebagai bahan substitusi premium (bensin), sedangkan kadar 40% dipakai sebagai bahan substitusi minyak tanah (Rahmawati, 2010).Hidrolisis dapat menggunakan beberapa
Keywords: adsorbents, eggshell of broiler chicken, adsorption PendahuluanLogam berat dapat membahayakan kehidupan manusia jika konsentrsinya melebihi ambang batas yang diijinkan (Herwanto & Eko, 2006). Logam berat berbahaya yang terutama mencemari lingkungan adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsen (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), dan nikel (Ni). Dua macam logam berat yang sering mengkontaminasi air adalah merkuri dan timbal (Hasrianti, 2012).Timbal merupakan salah satu logam berat yang berbahaya. Timbal beracun terutama pada sistem saraf, hometologi, dan mempengaruhi kinerja ginjal. Pencemaran lingkungan oleh kontaminan logam Pb masuk ke lingkungan melalui limbah industri, pertambangan, buangan dari proses elektroplating, pembakaran bahan bakar minyak dan sebagainya sebagian besar terbawa melalui jalur air. Oleh karena itu, perlu dibatasi kandungan maksimum logam Pb tersebut dalam air limbah (Siswati dkk., 2010).Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi ion logam berat dalam limbah cair diantaranya adalah adsorpsi, pengendapan, penukar ion dengan menggunakan resin, filtrasi, dan dengan cara
Keywords: Inhibition of antioxidant, extract of turmeric, 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). PendahuluanPerubahan pola hidup masyarakat berdampak pada munculnya berbagai penyakit degeneratif. Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buahbuahan yang merupakn sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman-tanaman obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, kunyit dan lainlain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Demikian juga diketahui senyawa bioaktif rimpang kunyit yaitu asam askorbat, beta karoten, asam kafeik, kurkumin, eugenol, p-asam kumarik (Suhaj, 2006). Salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman kunyit (Curcuma domestica Vahl). Zat yang berpengaruh penting dalam kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri, vitamin C, vitamin E dan Selenium, dimana peran antara satu dengan yang lainnya saling mendukung yaitu sebagai antioksidan alami (Muchtadi & Sugiono, 1992).Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya 3 pigmen utama yaitu kurkumin 1,7-bis-(4-hidroksi-3-metoksi fenil)-1,6-heptadiena-3,5-dione, dimetoksikurkumin dan bis dimetoksi-kurkumin. Senyawa kurkumin ini diketahui mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi (Sharma, dkk., 2005
Keywords: extract, dadap red flower, indicator, acid-base. PendahuluanIndikator asam basa adalah suatu senyawa organik yang dapat berubah warna dengan berubahnya pH, biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa dengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa (Fessenden & Fessenden, 1999). Indikator asam basa yang sering digunakan di Laboratorium kimia saat ini adalah indikator sintesis. Setiap indikator sintesis memiliki karakteristik berupa trayek pH yang ditunjukkan oleh perubahan warna pada kondisi asam dan basa serta harga tetapan indikator. Keberadaan indikator sintesis yang terbatas menyebabkan pemakaiannya dibatasi. Selain itu, indikator sintesis harganya cukup mahal, serta dapat menyebabkan polusi lingkungan (Pathade, dkk., 2009; Nuryanti, dkk., 2010). Karena hal tersebut, maka perlu dicari indikator alternatif (indikator alami) yang mudah diperoleh serta ramah lingkungan.Indikator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan berwarna yang ada di sekitar kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan berwarna dapat memberikan perubahan warna yang jelas pada kondisi asam maupun basa, oleh karena itu hanya beberapa saja yang dapat dipakai, misalnya; bunga sepatu yang memberikan perubahan warna merah pada suasana asam dan hijau pada suasana basa (Nuryanti, dkk., 2010), bunga mawar yang memberikan perubahan warna merah dan kuning (Maryanti, dkk., 2011), bunga waru yang memberikan perubahan warna merah dan hijau(Frantauansyah, 2013) dan bunga johar yang memberikan perubahan warna kuning dan orange (Kurniawati, dkk., 2015). Seperti halnya bunga berwarna tersebut, dadap merah juga merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk dijadikan indikator alami. Hal ini dikarenakan, antara bunga dari tanaman dadap merah maupun bunga-bunga tersebut di atas sama-sama mengandung senyawa pemberi warna pada tumbuhan, yakni antosianin (Sholikhin, dkk., 2013
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.