ABSTRAKKegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berlangsung karena adanya permintaan dari Ketua Pengurus PAUD Tunas Melati Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur . Pada kondisi sekarang ini keadaan PAUD Tunas Melati sebagai PAUD yang masih menggunkan bangunan RW sebagai wadah untuk pembelajaran. Para Pengurus mengusulkan untuk mengubah suasana ruang kelas dengan merenovasi ruang kelas agar lebih nyaman dan memberikan kesan menarik secara visual. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu para pengurus PAUD untuk melakukan renovasi pada ruang kelas, dengan membuatkan desain interior yang nantinya hasil desain tersebut dapat digunakan sebagai acuan pengembangan. Diharapkan dengan diadakanya desain ruang kelas dapat meningkatkan stimulus dan minat belajar pada siswa. Tahapan metode yang digunkan adalah dengan pengumpulan data, pembuatan desain lalu tahap evaluasi terhadap desain. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 3 bulan dimana kami melakukan diskusi konsep dan proses mendesainbersama dengan para pengurus PAUD Tunas Melati meliputi 7 orang guru dan 12 orang tua. Hasil Luaran yang dicapai pada kegiatan ini adalah desain ruang kelas yang digambar dalam bentuk 3D . Kata kunci: desain ruang kelas;renovasi; anak usia dini. ABSTRACTThis activity is a community service activity that takes place due to a request from the Chairperson of the PAUD Tunas Melati Malaka Jaya Management, Duren Sawit, East Jakarta. In its current condition, PAUD Tunas Melati still uses the RW building as a place for learning. The management proposes to change the atmosphere of the classroom by renovating the classroom to make it more comfortable and give a visually attractive impression. The purpose of this activity is to help PAUD administrators to make renovations to classrooms, by making interior designs which later on can be used as a reference for development. It is hoped that the holding of classroom design can increase the stimulus and interest in learning in students. The stage of the method used is by collecting data, making the design and then evaluating the design. This community service activity was carried out for 3 months where we discussed the concept and design process together with the administrators of PAUD Tunas Melati, including 7 teachers and 12 parents. The output achieved in this activity is a classroom design that is drawn in 3D. Keywords: classroom design; renovation; early childhood.
This article aims to formulate a strategy for structuring a tourist village on the banks of the Cisadane River as a tourism area. The problem of the waterfront area is still not optimally developed. The Cisadane River waterfront area of Tangerang City has the potential to be developed because it is in a strategic location and has 18 attractions that can attract visitors, as well as equipped with adequate modes of transportation and facilities. One of the villages that now uses the Cisadane River as a strength in its existence in the Tangerang city area is Bekelir Village as tourist villages. The approach of this research is descriptive approaches by using physical and non-physical including attractions, accessibility, and amenities which are then analyzed using SWOT analysis. The final result of this research are eleven strategies in order to maintain its existence as one of the riverside tourist destinations.
Dusun Mantran Wetan is a hamlet located at the foot of Mount Andong of Magelang Regency whose majority of its inhabitants are people with Javanese-Islam acculturation background. Communal rituals of Javanese tradition are still well-preserved and practiced in certain spaces that allow a forming of a settlement pattern of the hamlet. This study aims to improve and deepen people’s scientific knowledge of settlement pattern of Dusun Wetan Mantran Magelang in the frame of Javanese culture as well as to support the effort to preserve the settlement pattern of the hamlet. An empirical approach was used in this study. The data were collected through field observations, interviews, and from a number of Javanese culture literatures. This study reports that there exist two sacred places/shrines and two communal spaces as center points where people hold their communal rituals. To conclude, well-preserved Javanese cultural symbolization established in the community determines the settlement pattern of Dusun Mantran Wetan.
Alun – alun kota Magelang merupakan salah satu ruang terbuka publik sekaligus Landmark Kota yang sering dikunjung oleh banyak orang, dimana banyak orang melakukan kegiatan sosial, ekonomi, dan berwisata. Setting lingkungan yang ditawarkan pada ruang terbuka publik mempengaruhi bagaimana pelakunya berkegiatan. Adanya kegiatan atraksi wisata, kuliner, permainan anak, dan olahraga menimbulkan adanya pola pemanfaatan ruang yang terjadi pada kawasan tersebut. Pola yang terebentuk didominasi oleh pelaku dan aktivitas yang menimbulkan intensitas kepadatan pada area tertentu. Metode analisis yang digunakan adalah teknik behavioral mapping yang bertujuan untuk menggambarkan pola pemanfaatan ruang didalam sebuah peta kemudian mengidentifikasi frekuensi pelaku dan aktivitas yang dilakukan serta menunjukan kaitannya dengan setting lingkungan yang ditawarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang pada area tertentu kemudian memberikan berupa usulan desain yang dapat menunjang kegiatan pelaku dan aktifitas pada alun – alun Kota Magelang. Hasil temuan yang didapat adalah dapat diketahui bahwa, intensitas pemanfaatan ruang tertinggi terdapat pada setting fisik dancing fountain sebagai atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh semua kalangan pengguna pada periode waktu akhir pekan.THE PATTERN OF UTILIZING THE PLANES AS A PUBLIC OPEN SPACE IN MAGELANG CITYMagelang City Square is one of the public open spaces as well as a City Landmark that is often visited by many people, where many people carry out social, economic, and tour activities. Environmental settings offered in public open spaces affect how the perpetrators carry out activities. The activities of tourist attractions, culinary delights, children's games, and sports have led to a pattern of spatial use that occurs in the area. The formed pattern is dominated by actors and activities that cause density intensity in certain areas. The analytical method used is the behavioral mapping technique which aims to describe the pattern of spatial use in a map, then identify the frequency of actors and activities carried out and show their relation to the environmental setting offered. The purpose of this study is to determine the pattern of space utilization in a certain area and then provide a form of design proposals that can support the activities of the actors and activities in Magelang City Square. The findings show that the highest intensity of space utilization is found in the physical setting of the dancing fountain as a tourist attraction that can be enjoyed by all users during the weekend.
Kampung Keranggan yang terletak di tepi Sungai Cisadane, merupakan pilot project desa wisata di Tangerang Selatan. Namun, baik sebagai pemukiman maupun tempat yang sering dikunjungi keluarga, kampung ini belum memiliki taman bermain anak. Ruang ini sangat penting, apalagi jika ditambahkan fungsi pendidikan. Lanskap yang luas di kampung ini sebenarnya tersedia dan beberapa area dapat dirancang sebagai taman bermain anak-anak yang dilengkapi dengan instalasi untuk bermain. Dalam tulisan ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah merancang dan mengimplementasikan instalasi permainan anak, juga berfungsi sebagai sarana pendidikan yaitu tubulum dan gambang. Keduanya merupakan alat musik perkusi untuk melatih indera pendengaran anak. Instalasi ini terbuat dari pipa PVC dan beberapa peralatan rumah tangga yang ditambahkan pada gambang. Kegiatan ini diawali dengan observasi lapangan dan diskusi dengan pihak manajemen, pembuatan desain instalasi digital, pembuatan komponen instalasi di bengkel, serta perakitan dan penempatan instalasi di lapangan. Prinsip desain instalasi adalah menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan dirakit, serta ringan. Dengan adanya instalasi ini ternyata mendukung kegiatan atraksi wisata di Kampung Keranggan dan mendorong anak-anak untuk bermain karena instalasi ini diletakan pada tempat yang strategis sehingga pengunjung dapat dengan mudah memainkannya dan bentuknya yang unik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.