The purpose of this literature review is to review and explore the results of previous research and other literature related to environmental awareness and pro-environmental behavior. The research method used is a literature review. This study presents antecedents of Environmental awareness. Environmental awareness is very important to realize environmental protection behavior. The results of previous research indicate that environmental awareness has a significant role in building pro-environmental behavior. Someone will protect the environment if he realizes that the environment around him needs to be protected. Environmental awareness has a positive correlation with pro-environmental behavior. If someone has high environmental awareness, the pro-environmental behavior will also be higher.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh iklan hijau dan kesadaran lingkungan terhadap terhadap minat beli serta keputusan pembelian air minum dalam kemasan merek Ades di Kabupaten Jember. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian eksplanatori. Populasi penelitian adalah seluruh konsumen air minum dalam kemasan merek Ades di Kabupaten Jember. Jumlah sampel penelitian ini adalah 100 responden. Sampel tersebt diambil menggunakan teknik purposive accidental sampling. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner berskala likert. Alat analisis menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan hijau berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, namun iklan hijau tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kesadaran lingkungan tidak berpengaruh terhadap minat beli, namun kesadaran lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Minat beli signifikan dalam memediasi pengaruh iklan hijau terhadap keputusan pembelian, namun minat beli belum mampu memediasi pengaruh kesadaran lingkungan terhadap keputusan pembelian.
ABSTRAKSosial media tidak hanya digunakan dalam bersosialisasi namun sebagai media pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku UMKM salah satunya menggunakan Instagram. Namun pelaku UMKM tidak cukup hanya menampilkan foto produk tetapi juga harus memperhatikan aspek engagement rate sehingga apa yang ditampilkan di Instagram sering nampak oleh followers. Nagesushi merupakan salah satu merek yang menggunakan Instagram sebagai media pemasaran. Dengan banyaknya follower sejumlah 17 ribu lebih harapannya memiliki engagement yang tinggi pada setiap postingannya. Namun permalasahannya adalah jumlah like dan komentar tidak begitu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fenomena like dan comment sehingga memiliki pengaruh rendah tingginya pada engagement rate dari suatu akun, sehingga pelaku UMKM dapat melakukan cara pemasaran yang efektif melalui Instagram dan mendapatkan engagement rate yang tinggi. Responden merupakan follower Nagesushi yang aktif dalam menggunakan Instagram dimana mereka setiap hari bisa menghabiskan dua sampai lima kali bahkan lebih untuk membuka aplikasi Instagram baik mereka hanya sekedar melihat beranda, IG story, maupun posting konten foto atau video. Berdasarkan hasil dari responden, kebanyakan responden sering melihat postingan Nagesushi di beranda mereka, namun mereka tidak selalu memberikan like dan komentar. Alasan Responden memberikan like karena mereka menyukai konten yang diposting dan salah satu bentuk mendukung pelaku UMKM (Nagesushi). Terkait dengan komentar, mereka lebih banyak yang tidak pernah memberikan komentar. Responden yang pernah memberikan komentar ada responden yang menyukai konten dan bertanya terkait produk maupun harga.Kata kunci: Instagram; engagement rate; digital marketing ABSTRACTSocial media is not only used in socializing but as a marketing channel by SME which is using Instagram. However, it is not enough for SME to only display product photos but also have to pay attention to the engagement rate aspect so that what is displayed on Instagram is often seen by followers. Nagesushi is a brand that uses Instagram as a marketing channel. With more than 17 thousand followers, It hopes to have high engagement on each post. But the problem is the number of likes and comments is not high enough. This study aims to find the phenomenon of likes and comments so that they have influence on the engagement rate of an account. Respondents are Nagesushi followers who are active in using Instagram where they can spend 2-5 times or more every day to open the Instagram application, whether they are just looking at the homepage, IG story, or posting photo or video content. Based on the results of respondents, most respondents often see Nagesushi's posts on their homepage, but they do not always give likes and comments. Respondent's reason gave 'likes' because they liked the content and support SME (Nagesushi) as a follower. Regarding comments, most of them never comment. Respondents who gave 'comment' are respondents who like the content and ask questions about products and prices. Keywords: Instagram, Engagement Rate, Digital Marketing
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.