Menjamurnya hoaks, misinformasi, disinformasi, hingga riuhnya konflik terkait isu politik identitas di media digital adalah contoh permasalahan yang coba diatasi oleh gerakan literasi digital di Indonesia. Salah satu strategi gerakan ini adalah dengan mengajak khalayak media, terutama anak muda untuk lebih banyak mengonsumsi, membuat, dan menyebarkan “konten positif”. Menariknya, hingga kini masih belum ada kajian yang mendefinisikan dan menggali lebih jauh pandangan serta persepsi anak muda itu sendiri terkait dengan konsep konten positif. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, peneliti melakukan penggalian pemahaman konten positif pada anak muda dengan melakukan focus grup discussion kepada total 36 mahasiswa yang tersebar di empat perguruan tinggi negeri di Jawa Barat, yaitu Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Singaperbangsa Karawang. Selain itu wawancara mendalam juga dilakukan kepada lima pakar terkait media digital yang terdiri dari perwakilan pihak akademisi, industri, maupun pemerintahan. Eksplorasi juga dilakukan pada pemberitaan terkait konten positif di media online. Penelitian ini memperlihatkan bahwa ide penyebaran konten positif sebagai bagian dari gerakan literasi digital masih belum dipahami anak muda dengan baik. Selain itu, tidak ada kesepahaman terkait definisi operasional dari konten positif. Informan menyatakan bahwa konten yang bernilai informatif, inspiratif, dan memiliki nilai guna, adalah contoh konten positif. Informan juga memiliki persepsi bahwa konten positif memiliki jumlah dan tingkat popularitas di bawah konten yang bersifat negatif. Mereka juga mengatakan bahwa masih diperlukan berbagai sosialisasi literasi digital dan konten positif agar ide ini dapat diterima dan disebarkan secara lebih luas.
Abstrak Garda terdepan pelayanan kesehatan di Indonesia berada di Puskesmas dengan unit layanan kesehatannya adalah pos pelayanan terpadu (Posyandu). Posyandu Kabupaten Bandung Barat pernah beberapa kali menyabet juara sebagai posyandu terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat maupun Nasional. Prestasi ini tidak lepas dari peran kader
Reputasi sebuah lembaga pendidikan dapat dilihat kualitas lulusannya. Begitu juga dengan reputasi Program Studi Public Relations di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Salah satu kualitas lulusan Program Studi PR dapat ditinjau dari kemampuannya melakukan penelitian. Hal ini terkait dengan berbagai jenis riset yang mendasari setiap program kerja public relations. Oleh karena itu, diperlukan pemetaan lulusan sebagai langkah awal bagi program studi untuk melakukan aktivitas branding yang akan ditonjolkan oleh lembaga di mata publik. Tugas akhir mahasiswa (skripsi) dapat memberikan gambaran tren metode riset yang digunakan dan dikuasai calon praktisi public relations. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan metode riset yang digunakan pada penelitian (skripsi) mahasiswa pada periode tahun 2015-2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan melakukan analisis terhadap 639 abstrak skripsi mahasiswa. Data diperoleh dari data sekunder untuk kemudian dianalisis sebagai bahan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar skripsi mahasiswa menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, studi kasus, dan fenomenologi, sisanya mahasiswa menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode uji hubungan, uji pengaruh, dan deskriptif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penguatan mata kuliah yang terdapat pada kurikulum program studi humas agar sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan, serta sebagai pertimbangan untuk menentukan arah branding program studi. Kata-kataKunci: Riset; metode penelitian; program studi; skripsi; public relations Measuring positioning and orientation of studies program's branding through research method's mapping ABSTRACT The reputation of an educational institution can be seen from the quality of graduates. The public Relations studies program at the Faculty of Communications Sciences, Universitas Padjadjaran, cannot abandon this notion. One of the PR studies program's qualities of graduates can be seen from graduates' skills to do research related to the variety of research that becomes the basis of each PR program. Therefore, a mapping of graduates is required as a first step by PR studies program to build a brand of its program studies to the public. The students' final task (thesis) can describe the research method trend used by practitioner public relations. Therefore, this research aims to map the research methods used in student research (thesis) in the period 2015-2019. This study used a quantitative descriptive method by analyzing 639 abstracts of a student thesis. Data is collected from secondary data, then interpreted as material for the conclusion. The results showed that most of the students' thesis used qualitative research with descriptive methods, case studies, and phenomenology. In contrast, others used quantitative analysis with the relationship test methods, influence test, and descriptive. This article results are expected to contribute to the strengthening of...
The socialization activity on the use of myths in health communication through community service programs in Selasari Village, Parigi District, Pangandaran Regency was carried out to give understanding to the Selasari Village community that not all health myths provide health benefits. The method used is a hybrid lecture method that utilizes the Zoom platform application. Two teams organize activities, namely the online team and the offline team. In this activity, two central themes were presented. The first is health myths and facts. Besides that, Covid-19 myths and facts are discussed. The second theme is the benefits and dangers of health myths. The author conducted a pre-test and post-test to the activity participants to measure the level of participants' knowledge of the material presented by the two resource persons. The results of this community service activity showed an increase in participants' knowledge about health myths. Kegiatan sosialisasi pemanfaatan mitos dalam komunikasi kesehatan melalui program pengabdian masyarakat di Desa Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dilakukan sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Selasari bahwa tidak semua mitos kesehatan memberikan manfaat bagi kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode ceramah hybrid yang memanfaatkan aplikasi Zoom. Terdapat dua tim yang mengatur jalannya kegiatan, yaitu tim daring dan tim luring. Di dalam kegiatan ini dipaparkan dua tema penting. Yang pertama adalah mitos dan fakta umum kesehatan, selain itu dibahas pula mitos dan fakta Covid-19. Tema yang kedua adalah manfaat dan bahaya mitos kesehatan. Penulis melakukan pre-test dan post-test kepada peserta kegiatan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta terhadap materi yang disampaikan oleh dua narasumber. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai mitos-mitos kesehatan.
The foremost guard of health services in Indonesia is in the Puskesmas with its integrated health service post called Posyandu. Posyandu West Bandung Regency has several times won the champion as the best Posyandu in West Java and National level. This achievement was achieved because the role of Posyandu cadres in the area. Based on the background, this study examines how much influence the credibility of Posyandu cadres to public participation in health programs using the Credibility Theory, this study uses an explorative quantitative approach. Result of this research with Pearson correlation analysis showed that credibility Posyandu cadres have an effect on society participation in health program, with r = 0.0006. While Posyandu cadre expertise is quite influential with r = 0.0006; the character of trusted cadres is also influential with r = 0.0006; and the appeal of Posyandu cadres is quite influential with r = 0.0005, in increasing the community participation on Posyandu health program in Jaya Mekar Village.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.