Artikel yang berjudul Relevansi Standar Kecantikan Dewi Sinta dalam Serat Ramawijaya dengan Kesetiaan Seorang Istri memiliki tujuan untuk mengulas perihal bagaimana penggambaran tokoh Dewi Sinta dalam Serat Ramawijaya, serta bagaimana relevansi standar kecantikan Dewi Sinta dalam Serat Ramawijaya dengan kesetiaan istri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini akan mengumpulkan data langsung dengan cara mengutip poin penting yang mendasari pembahasan. Pendekatan yang digunakan disesuaikan dengan variable penelitian, yakni pendekatan deskriptif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yakni menggunakan dua. Pertama menggunakan teori filologi dan metode studi pustaka. Dalam mengupas pembahasan yang ada dalam penelitian ini, juga menggunakan teori feminsime. Karena kajian feminisme mengulas permasalahan yang dialami oleh perempuan dalam segala lini kehidupannya. Hasil dari penelitian ini memunculkan citra fisik perempuan yang digambarkan melalui tokoh Dewi Sinta yang memiliki paras atau fisik yang cantik, setia, dan kepatuhan akan ketentuan Tuhan. Relevansinya yakni merepresentasikan perempuan sebagai istri memiliki paras cantik adalah suatu tantangan, harus menjadi perempuan yang patuh, dan sulit mengembangkan potensi dirinya.
Adanya pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap semua lini kehidupan manusia. Pendidikan merupakan salah satu bagian kegiatan yang terdampak pandemi. Kegiatan pembelajaran yang tadinya dilakukan dengan tatap muka secara langsung harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh melalui media online. Perubahan sistem pembelajaran ini membuat para pendidik harus mampu menghadirkan kegiatan pembelajaran yang menarik agar peserta didik dapat memahami materi dengan baik. Pembelajaran secara daring/online membutuhkan komitmen dari guru, siswa, dan orang tua. Ketiganya harus mampu meluangkan waktu, tenaga, fasilitas, serta komitmen yang kuat untuk menjalankan pembelajaran daring. Guru pun membutuhkan ekstra tenaga untuk mendidik, meningkatkan minat siswa, serta memberikan materi secara sederhana namun mudah dipahami siswa melalui video conference maupun meeting. Guru dituntut untuk melek teknologi dan juga memiliki kemampuan untuk membuat media-media pembelajaran yang inovatif. Penelitian ini bertujuan dalam meningkatan kemampuan tersebut maka diperlukan pelatihan terhadap guru UPT SD Negeri 147 Gresik untuk dapat menggunakan dan mengedit aplikasi Game “AWAN” atau Anak Kewan. Pelatihan ini dilakukan dengan metode pelatihan. Melalui pelatihan penggunaan Game “AWAN” dapat menghasilkan peningkatkan pembelajaran yang menarik sehingga mampu mengurangi kebosanan siswa. Pelatihan dilakukan untuk mendorong guru untuk menguasai media berbasis teknologi.
This study aims to determine the effectiveness of using Problem Based Learning-based modules in the text review course. This study took a sample of 4th semester students of class A class A, Regional Language and Literature Department, State University of Surabaya. The research method used is descriptive quantitative method. Data collection techniques were carried out by distributing questionnaires, observations, and giving test questions for cognitive learning outcomes. The data analysis technique was carried out with One Group Pretest-Posttest Design, then the data was tested using the normality test and T-Test (Paired Samples T-Test). The results showed that the Problem Based Learning-based module was effectively used in the manuscript review course. This is evidenced by the progress of the average score from pretest to posttest, namely from 64.1034 to 73.5517. The minimum score in the pretest is 50.00, with the maximum score being 78.00. It is different with the posttest, the minimum score achieved by students is 60.00 and the maximum score is 85.00. On the basis of these advances, the Problem Based Learning-based module is effective for improving students' understanding and skills in the text review course.
Serat Damarwulan merupakan naskah yang berisikan tentang perjuangan Ratu Kencana Wungu dan Damarwulan untuk mengembalikan situasi politik di Majapahit akibat pemberontakan yang dilakukan oleh Menak Jingga. Selain itu sosok Damarwulan dalam serat tersebut digambarkan memiliki kharisma dan ketampanan yang menawan sehingga banyak sekali wanita yang hadir membantu upayanya membunuh Menak Jingga. Meskipun begitu, hanya seorang wanita bernama Anjasmara yang merupakan cinta sejatinya. Hal yang akan menjadi topik penelitian ini bukan dari sisi politik namun dari sisi kisah cinta sejati yang dialami oleh tokoh Damarwulan. Penelitian ini berusaha mengungkap simbol cinta sejati berdasarkan segitiga cinta yang berisi tentang gairah, keintiman, dan komitmen sebagai syarat terbentuknya cinta sejati. Cinta sejati tersebut yang menjadi tiang penyangga keutuhan sebuah rumah tangga. Hal tersebut yang akan dikupas tuntas dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori filologi untuk menganalisis naskah Damarwulan ini, kemudian teks Damarwulan dikupas menggunakan teori semiotik. Hasil penelitian ini adalah konsep cinta sejati dalam serat Damarwulan dan wujud simbol cinta sejati sebagai syarat keutuhan rumah tangga.
The purpose of this study was to analyze the style of language about the portrayal of female characters in Damarwulan Manuscript, namely Kencana Wungu queen. The position of women in Serat (Manuscript) Damarwulan is a very interesting part. Kencanawungu figure is a woman who is able to have power, different from the role of women found in other classical texts that only make women as Queen/king. The style of language used to describe the figure of Kencana Wungu who has the highest beauty and position is to use a panyandra (language style). Women actually have power like two blades. Women are able to destroy the world of men, but on the contrary women can also reassure the world. The study used to analyze the style of language about beauty and also the position of Kencana Wungu in Damarwulan Manuscript is an ethnolinguistic study. The method used in this study are two, namely the foundation method and ethnographic method. The foundation method is used because the object of this research is in the form of an old text, namely Damarwulan Manuscript. Ethnographic methods are used to analyze the style of language and the position of women based on Javanese cultural perspectives. This study seeks to show the style of language in expressing feelings of love and trying to describe the position of women in Damarwulan Manuscript. In addition, this research can contribute to ethnographic research, especially in the field of ancient manuscripts. Through this study, we can find out the richness of the repertoire of language styles owned by the Javanese. Javanese poets use panyandra which is related to the beauty of nature and fauna to describe the beauty of a woman. Keywords: language style, beauty, female position, Damarwulan Manuscript
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.