Penyakit virus Corona 2019 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemik global oleh WHO, penyakit ini disebabkan oleh SARS-CoV-2. Program penatalaksanaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sekarang adalah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat provinsi DKI Jakarta terhadap pencegahan penularan SARS-CoV-2. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, mendistribusikan pertanyaan tertutup dalam kuesioner online secara acak ke 5 Kota di Provinsi DKI Jakarta melalui jaringan media sosial. Responden penelitian ini berjumlah 1021. Data dianalisis menggunakan deskriptif dengan menghitung frekuensi, persentase, dan tabulasi silang. Penelitian menunjukkan 83% memiliki pengetahuan yang baik, 70,7% sikap yang baik dan 70,3% keterampilan yang baik dalam pencegahan COVID 19. Perlu upaya promosi kesehatan dan pemantauan lapangan yang ketat dan masif di masyarakat agar pandemik ini segera berakhir.
Perilaku caring merupakan hal mutlak yang harus dilakukan perawat kepada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas perilaku caring perawatan terhadap loyalitas pasien rawat inap rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan crosssectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang yang diambil melalui random sampling. Hasil penelitian menunjukkan data bahwa perilaku caring perawat berhubungan secara signifikan terhadap kepuasan pasien (p value 0,000, OR=11,769). Kepuasan pasien juga berhubungan signifikan terhadap loyalitas pasien (p value 0,000, OR= 6,328). Perilaku caring berhubungan secara signifikan terhadap loyalitas pasien (p value 000, OR= 9,913). Dimensi perilaku caring perawat yang dominan adalah:membantu memenuhi kebutuhan pasien sesuai kemampuan dan ketidakmampuan pasien (misal: makan, minum, BAB, BAK, ganti pakaian dan lainnya) dengan nilai koefisien beta (OR=3,114). Perawat yang bekerja di pelayanan sebaiknya mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan dasar untuk meningkatkan loyalitas pasien.
Tingginya mobilitas kerja dan kurangnya pengetahuan tentang ilmu ergonomi beresiko tinggi menyebabkan gangguan muskuloskeletal pada perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang sikap ergonomi dengan gangguan musculoskeletal pada perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat, ICU, dan ICCU Rumah Sakit Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Sampel penelitian ini sebanyak 83 orang. Hasil penelitian menunjukan p-value 0,001 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan tentang sikap ergonomi dengan gangguan musculoskeletal pada perawat. Diharapkan perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat, ICU, dan ICCU dapat meningkatkan pengetahuan mengenai ergonomi sehingga tercipta kualitas kerja dan hidup yang tinggi, menurunya angka kesakitan akibat kerja dan kecelakaan kerja serta terciptanya rasa nyaman dalam bekerja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.