The article elaborates the important roles of mothers in child's education. Nowadays, educational Keywords:Character, Mother, Upbringing Style, Ideology, Method PENDAHULUAN"Jangan jadikan alasan kesibukan sebagai tembok untuk memberikan hal yang terbaik untuk anak, tapi jadikanlah aktivitas sehari-hari menjadi ujian dalam mengukur dan menilai diri sebagai seorang ibu yang baik dan berkualitas," demikian Nila F. Moeloek.Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya, kewajiban orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak merupakan urusan yang sangat berharga dan menempati prioritas tertinggi. Kalbu seorang anak yang masih bersih bak permata yang tidak ternilai harganya, bila ia dididik dan dibiasakan untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik, sebaliknya bila ia dididik dan dibiasakan dengan perbuatan jelek, ia akan menjadi orang yang merugi dan celaka dunia akherat (Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin).Menurut pandangan Islam mengenai hak anak dalam mendapatkan pendidikan, sebetulnya terkait erat dengan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, orang tua (khususnya ibu) berkewajiban memberikan perhatian kepada anak dan dituntut untuk tidak lalai dalam mendidiknya. Jika anak merupakan amanah dari Allah Swt., otomatis mendidiknya termasuk bagian dari menunaikan amanahNya, Sebaliknya melalaikan hak-hak mereka termasuk khianat terhadap amanah Allah SWT., (Q.S An-Nisa:58).Al-Asyamawi (dalam Hasan, 2004: 34-35), menjelaskan bahwa pendidikan ibu terhadap anak tentunya akan berguna nantinya untuk perkembangan anak kedepannya. Anak tidak hanya membutuhkan perlindungan dari ibunya, anak juga membutuhkan perhatian, belaian kasih sayang dan segenap bimbingan yang mereka butuhkan, bahwa anak adalah amanat yang dititipkan Tuhan YME kepada orang tua yang diamanatkan untuk dapat menjaga, membimbing, mengarahkan, dan mendidik anak semampunya mungkin. Menanamkan rasa keimanan kepada anak sejak usia dini, bukan berarti ibu mendidik mereka perasaan takut kepada Tuhan. Melainkan justru membuat anak merasa terlindungi. Semua ibu harus melakukan itu, supaya anak-anak selamat dari segala mara bahaya dunia akhirat.Dalam mendidik anak, ibu diharapkan memberikan pengetahuan tentang keyakinan suatu agama sebagai suatu pedoman hidup. Ibu setidaknya memberi tahu bahwa hidup bukan hanya di dunia tetapi juga adanya kehidupan setelah mati. Ibu juga sebaiknya memberi tahu bahwa hidup
Students are young generation, the nation’s hope to build a better country. As a young genera-tion, students must have a strong character, independent, responsible, critical, logical, creative, and innovative. Through constructive learning, students are expected to be able to inde-pendently improve and use the knowledge to assess and analyze, solve problems, think active-ly, critically and logically, and take the meaning of what is learned. Therefore, the learning process is student -oriented activities. Constructive learning is not only concerned with the cognitive aspects, but also oriented to the development of skills and noble character of the student. Lecturer facilitates a democratic learning that allows students to develop independent learning. Lecturer served as a facilitator, mentor and director, and evaluator of learning.
18 PENDIDIKAN SEKS ANAK DALAM MENGANTISIPASI PERILAKU LBGT RIANAWATI PENDAHULUANKehidupan yang seharusnya dijalani oleh seseorang adalah kehidupan yang wajar, harmonis (antara seseorang dengan dirinya sendiri, agama, orang lain, dan lingkungan masyarakat), dan kehidupan yang tidak menyimpang. Salah satu kelompok masyarakat cenderung berperilaku menyimpang adalah masyarakat yang tergolong LBGT (Lesbian, Biseksual, Gay, dan Transgender). Kelompok masyarakat LBGT sendiri belum mendapat tempat di Indonesia. Banyak masyarakat yang berpandangan negatif, merasa jijik, benci, dan mengucilkan kelompok LBGT. Lesbian, Biseksual, Gay, dan Transgender atau LBGT merupakan fenomena yang aktual dan semakin ramai menjadi perbincangan yang negatif dalam masyarakat. Aktivitas dan perkembangan LBGT semakin hari meningkat yang sangat mengkhawatirkan. Sebab perkembangan LBGT akan memberikan pengaruh negatif yang sangat signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja.Sikap anak dan remaja laki-laki dan perempuan sangat mudah mencontoh pada hal-hal yang dianggap trend atau gaya hidup maju. Apalagi budaya LGBT yang pada awal perkembangannya telah tumbuh dan berkembang pada negara maju seperti Amerika. Maka meniru budaya Amerika bagi remaja adalah sebuah trend atau gaya hidup yang memberikan kebanggaan tersendiri bagi mereka. Tetapi anak-anak, remaja dan bahkan orang dewasa sendiri kurang menyadari bahaya dan akibat dari perilaku LBGT, baik dari sisi agama, kesehatan, dan sosial.Perilaku seksual dan identitas gender telah dikenal di wilayah Nusantara pada masa-masa terdahulu, identitas homoseksual baru muncul di kota-kota besar pada awal abad ke-20. Baru pada akhir tahun 1960-an, gerakan LGBT mulai berkembang melalui kegiatan pengorganisasian yang dilakukan oleh kelompok wanita transgender, atau yang kemudian dikenal sebagai waria. Mobilisasi pria gay dan wanita lesbian terjadi pada tahun 1980-an, melalui penggunaan media cetak dan pembentukan kelompok-kelompok kecil di seluruh Indonesia. Mobilisasi ini semakin
The Covid-19 pandemic has caused the implementation of learning in formal and non-formal educational institutions not to run properly. One of the non-formal educational institutions affected by the Covid-19 pandemic is the TPQ. The government’s policy to temporarily suspend the implementation of face-to-face learning in all educational institutions has an impact on the implementation of learning at TPQ. The focus of the problem in this study is 1. How is the impact of the covid 19 pandemic on the implementation of TPQ learning in Sanggau Ledo District. 2. What impact did TPQ have in Sanggau Ledo District during the Covid 19 Pandemic. 3. Did TPQ in Sanggau Ledo District play a role in socializing the Covid 19 Pandemic. The study was conducted in Sanggau Ledo District, Bengkayang Regency. The research approach used is a qualitative approach with case study methods, data processing using triangulation and data analysis using Miles and Huberman model analysis techniques. Sources of information in this study were 6 Head of TPQ in Sanggau Ledo District. The information obtained from the results of this study is that the implementation of learning at TPQ is less effective for TPQs who give their students a day off and is still running effectively for TPQs who continue to carry out face-to-face learning. TPQ institutions, students, teachers and parents of TPQ students feel the impact of this condition. TPQ also plays a role in socializing the Covid-19 pandemic, especially to TPQ students.
There are many types and causes in a violence behavior. One of the action in the domestic PENDAHULUANPelanggaran hak asasi manusia sering terjadi saat ini. Kemajuan ilmu dan teknologi, globalisasi, dan kemajuan industri telah melunturkan nilai-nilai kasih sayang dan penghormatan serta penghargaan seseorang terhadap nilai-nilai etis, etika, moral, dan agama, sehingga seseorang dengan mudah menyakiti orang lain dengan tujuan-tujuan tertentu. Oleh sebab itu, banyak pelanggaran hak asasi terjadi dalam berbagai bentuk, utamanya dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikis. Kekerasan dapat terjadi pada siapa saja. Umumnya kekerasan terjadi pada orang-orang yang lemah, seperti anak, perempuan, dan orang tua (lansia).Kekerasan biasanya didominasi orang-orang yang kuat dan berkuasa. Kekerasan dikatakan melanggar hak-hak asasi karena kekerasan merampas hak-hak kebebasan, hak-hak untuk hidup dengan baik dan mendapatkan perlakuan yang baik pula.Penyebab terjadinya tindak kekerasan sangat bervariasi dan jenisnyapun bervariasi. Salah satu bentuk kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan yang dilakukan oleh orang tua, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya kepada anaknya. Kekerasan pada anak melanggar Hak Asasi Manusia, hal ini karena selaku manusia, anak adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki hak asasi sejak dilahirkan, sehingga tidak ada manusia atau pihak lain yang boleh merampas hak tersebut. Hak asasi anak diakui secara universal sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB dan Deklarasi PBB Tahun 1948 tentang Hak Asasi Manusia, Deklarasi ILO, ILO (International Labour Organisation) di Philadelphia tahun 1944, Konstitusi ILO, Deklarasi PBB tahun 1959 tentang Hak Anak, Konvensi PBB Tahun 1966 tentang Hak -hak
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.