The purpose of this study was to analyze on how the effectiveness of the Featured Product of Rural Areas Program (Prukades) in improving the economy of rural communities and to determine on how the level of success of Featured Product of Rural Areas Program (Prukades) in improving the economy of the community. This study used descriptive study with analytical descriptive approach. The technique of collecting data was conducted by using interviews, observation and questionnaire. Respondents in this study were 23 respondents who are actively involved in Prukades with data analysis techniques that were used to measure the effectiveness of Prukades by using simple statistical methods and the submission of questions presented in the form of a questionnaire, then of the response is given a score. These results indicated that the program of Prukades in Teluk Village of Pandeglang Regency, included into the category of quite effective. Referring to the four indicators of the effectiveness used, that are the appropriate targeting, socialization, objectives and monitoring, the indicator of monitoring conducted by the part of DPMPD remains a constraint for the community, because even though it is regularly checked, people still do not feel the impact. And the success level of Prukades program is indicated by the absorption of 20 members who joined from three types of Prukades in Teluk Village.
Kampung Parumasan of Serang City, Banten province of Indonesia, is a centre of Kerupuk Bawang production as a substitute for Emping chips when melinjo (Gnetum gnemon), the emping material, are not available. However, humble packaging and ineffective online marketing strategies are becoming a problem for them. Besides, waste disposal of used frying oil is also feared to interfere with the environment. Furthermore, the kampung also does not have a public library or park for children so they are becoming overwhelmed with their gadgets. Therefore, three interesting issues of Kampung Parumasan then became the fundamental idea for the community empowerment team of Universitas Indonesia. Carried out from September to November 2021 every Saturdays and Sundays, by focusing on entrepreneurship, education, and environment issues, the purpose of the program is to increase public knowledge through product packaging and marketing training, children's reading interest through reading park activities, and socializing the movement of growing vegetables and trees in the kampung area. Kampung Parumasan Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia, merupakan sentra produksi Kerupuk Bawang sebagai pengganti emping ketika bahan emping melinjo (Gnetum gnemon) tidak tersedia. Namun, kemasan yang sederhana dan strategi pemasaran online yang tidak efektif menjadi masalah bagi mereka. Selain itu, pembuangan limbah minyak goreng bekas juga dikhawatirkan akan mengganggu lingkungan. Apalagi kampung ini juga tidak memiliki perpustakaan umum atau taman untuk anak-anak sehingga mereka kewalahan dengan gadget mereka. Oleh karena itu, tiga isu menarik dari Kampung Parumasan tersebut kemudian menjadi gagasan mendasar bagi tim pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia. Diselenggarakan pada bulan September s/d November 2021 setiap hari Sabtu dan Minggu, dengan fokus pada isu kewirausahaan, pendidikan, dan lingkungan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, minat baca anak melalui kegiatan taman bacaan, dan sosialisasi. pergerakan menanam sayuran dan pohon di kawasan kampung.
Limbah ikan laut merupakan salah satu permasalahan terbesar dalam industri pengolahan ikan. Limbah ikan laut dapat mencemari lingkungan baik didarat maupun diperairan, karena limbah ikan laut masih mengandung protein yang cukup tinggi. Limbah ikan laut semakin bertambah dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Limbah ikan laut dapat berupa ikan yang tidak layak dikonsumsi dan dibiarkan begitu saja, oleh karena itu dilakukan pembuatan tepung ikan sebagai bahan baku pembuatan pakan burung puyuh. Pakan khusus burung puyuh sampai sekarang belum ditemukan, sehingga pakan yang sering digunakan peternak adalah bama. Biaya pakan yang tinggi diiringi waktu pemeliharaan yang cukup lama adalah hambatan terbesar dalam budidaya burung puyuh. Sehingga upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu membuat pakan burung puyuh berbahan dasar tepung ikan dari limbah ikan laut. Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu menjelaskan proses pengolahan limbah ikan laut menjadi pakan burung puyuh, menganalisa formulasi terbaik dan pengaplikasian pembuatan pakan untuk persentasi telur burung puyuh dan menganalisa hasil pengujian kadar air, kadar abu, dan uji kualitatif protein pakan burung puyuh dari limbah ikan laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 3 perlakuan dan 1 kontrol, dimana setiap perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Pengujian yang dilakukan yaitu uji yang terdiri dari kadar air, kadar abu dan uji kualitatif protein. Hasil terbaik yang didapatkan pada perlakuan yang ketiga, dimana dapat dilihat dari hasil uji kadar air sebesar 7,27%, kadar abu 9,23% dan uji protein pada perlakuan ketiga memiliki kandungan protein lebih banyak, hal ini sesuai dengan pengaplikasian pakan terhadap burung puyuh pada perlakuan ketiga produktifitas telur mencapai 73-82%. Sehingga kesimpulan pada penelitian ini formulasi pakan terbaik terdapat pada perlakuan ketiga.
Abstrak: Pemberdayaan Masyarakat menjadi strategi bagi desa untuk menganalisa potensi lokal dan memetakan peran masyarakat agar dapat menyusun program agar meningkatkan kapasitas desa dan sumber daya manusia. Desa Teluk tercatat sebagai kawasan penghasil ikan tangkap tertinggi di daerah Pandeglang, akan tetapi kurangnya pemanfaatan teknologi membuat hasil laut menjadi belum berkembang. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui sosialisasi dengan tujuan agar masyarakat dapat mengolah produk menjadi lebih variatif. Mitra pengabdian adalah Nina Kurniawati, seorang pendamping desa yang memperkenalkan teknologi dan modifikasi hasil olahan ikan. Sosialisasi dilakukan dalam empat hari. Hari pertama dibuka untuk sesi sosialisasi mengenai olahan ikan asin, hari kedua untuk mensosialisasi olahan otak-otak dan hari ketiga diisi dengan sosialisasi mengenai olahan pindang ikan. Hari keempat sebagai sesi penilaian dari hasil sosialisasi dilakukan melakukan kuesioner. Dari hasil 25 peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi diperoleh skor 73% menilai strategi pemberdayaan melalui program ini efektif. Abstract: Community empowerment is a strategy for villages to analyze local potential and map the role of communities in order to develop programs to increase village capacity and human resources. Teluk Village is listed as the highest fish producing region in Pandeglang , but the lack of technological use makes they undeveloped. Devotional activities are carried out through socialization with the aim that the community can process products more variatively. The partner is Nina Kurniawati, a village companion who introduces technology and modification of processed fish products. Socialization is done in four days. The first day opened for a socialization session on processed salted fish, the second day to socialize otak-otak preparations and the third day filled with socialization of pindang. The fourth day as an assessment session of the results of the socialization was conducted a questionnaire. The results of the 25 participants who participated in the socialization activity score of 73% assessed the empowerment strategy through this program effectively.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.