The profession of teaching is not always easy, as it KEYWORDS: Kesulitan belajar, siswa, guru, psikologi kognitifPROSES pembelajaran di sekolah tidaklah mudah untuk diaplikasikan, guru sering dihadapkan dengan bermacam-macam masalah termasuk di dalamnya dalam menentukan teknik, metode dan media yang sesuai dengan karakter siswa. Persoalannya adalah di sekolah berbagai macam pula karakterisktik siswa. Sejumlah siswa mungkin dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, tetapi di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan.Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak jarang harus menangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Anak-anak sepertinya sulit sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, serta berhitung. Hal ini terkadang membuat guru menjadi frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anak seperti ini. Demikian juga para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar. Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yang baik di sekolah menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa anak-anak mereka kesulitan dalam belajar. * Peraih Magister Pendidikan dalam bidang manajemen pendidikan dari Universitas Negeri Makassar ini adalah kandidat doktor pada Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Saat ini ia menjadi dosen tetap Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.
ABSTRACT:The budget of education which has been promoted for an increase would be a reality. The importance of qualified education has been explicitly expressed in the National Constitution, and an increase of educational budget may positively be associated with the quality of education. The remaining problem is the high cost of education particularly for the bottom and middle economic class. Basically, an increase of educational budget would help the community to get access to low cost education easily. Therefore, there must be a political will by the government and the parliament to wisely allocate the budget. In addition, the community and all other stakeholders of educational institutions should control and direct the budget to the right way to achieve qualified education evenly. KEYWORDS: APBN, pendidikan, kebijakan, biaya pendidikanDALAM sebuah artikel yang dilansir oleh Harian Kompas (22 Januari 2010) menyatakan bahwa indeks pembangunan pendidikan Indonesia meningkat. Indeks Pembangunan Pendidikan atau Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada urutan 65 dari 128 negara. Hal ini berada pada tingkat sedang setaraf dengan Malaysia dan Filipina dan di atas dari India, Kamboja, Laos dan Nigeria. 1 Kenyataan ini perlu disyukuri, akan tetapi tidak boleh dilupakan bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki. Menurut Ferdiansyah yang merupakan salah satu anggota Komisi X DPR mengemukakan di harian Kompas (22 Januari 2010) bahwa meskipun berdasarkan data yang dilansir pemerintah menyatakan bahwa pencapaian pendidikan dasar sudah selesai, nyatanya di jalanan kota-kota besar masih banyak anak usia wajib belajar yang tidak berada di bangku sekolah saat jam belajar. 2 Fakta tersebut bertentangan dengan pernyataan Menteri Pendidikan Nasional yang mengatakan bahwa pendidikan yang dilaksanakan tidak boleh diskri-* Peraih Magister Pendidikan dalam bidang Majemen Pendidikan dari Universitas Negeri Makassar ini adalah kandidat doktor pada Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Saat ini ia menjadi dosen tetap Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.
Abstrak:Tulisan ini akan membahas tentang perubahan sosial di Indonesia, proses pendidikan di Indonesia, masyarakat Indonesia seutuhnya dan peranan pendidikan sebagai agen perubahan sosial. Saat sekarang ini, pendidikan kita masih jauh untuk dapat dikatakan menjadi agen perubahan. Hal tersebut dikarenakan variatifnya tantangan seperti; masalah mutu pendidikan, relevansi pendidikan, akses pendidikan, manajemen sistem pendidikan nasional, sumber pembiayaan, perbedaan prioritas pengelolaan pendidikan antar-kabupaten/kota sebagai konsekuensi otonomi daerah. Tantangan mesti dihadapi untuk dapat mewujudkan manusia Indonesia yang; religius dan bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian dan bertanggung jawab. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia seutuhnya, pendidikan harus relevan dengan empat pilar belajar yaitu; learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be. Abstract:This paper discusses about social change in Indonesia, the process of education in Indonesia, the complete Indonesian people and the role of education as an agent of social change. Nowadays, our education is still far to be called as an agent of change. That is because of the varied challenges such as problems of education quality, relevance of education, access to education, national education system management, financing sources, differences in management priorities inter regency/city as a consequence of regional autonomy. Challenges must be overcome to realize the Indonesian people; which are religious and moral, master of science and skills, have physically and mentally healthy, have good personality and have responsiblity. To realize the complete Indonesian society, education should be relevant to the four pillars of learning, namely: learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be. Kata kunci:Pendidikan, agen perubahan, perubahan sosial, masyarakat Indonesia seutuhnya.INDONESIA telah menjadi bagian dari masyarakat dunia yang terus berkembang. Perkembangan ini mengakibatkan perubahan di semua bidang kehidupan. Perubahan yang sangat pesat dan signifikan telah membawa perubahan sosial yang harus dibarengi dengan adanya transformasi dalam pengetahuan dan perkembangan teknologi. Oleh karenanya, kita tidak bisa menghindar dari sebuah perubahan sosial karena tidak ada suatu masyarakat yang tidak berubah. 1 Menurut Tilaar, perubahan yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu; kebutuhan akan demokratisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kecerdasan emosional mahasiswa, prestasi belajar matematika serta hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin pada Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Penelitian ini dilakukan di kampus I dan kampus II UIN Alauddin Makassar angkatan 2012, 2013 dan 2014 sebanyak 326 dengan sampel sebanyak 30% dari populasi yaitu 98 orang yang terdiri dari 49 laki-laki dan 49 perempuan, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kecerdasan emosional mahasiswa laki-laki dan perempuan jurusan pendidikan berada dalam kategori sedang dengan masing-masing skor rata-rata 76,04 dan 73,98, dan prestasi belajar mahasiswa laki-laki dan perempuan jurusan pendidikan matematika berada dalam kategori memuaskan dengan masing-masing skor rata-rata 3,46 dan 3,49. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin pada jurusan pendidikan matematika angkatan 2012, 2013, dan 2014 UIN Alauddin Makassar dengan taraf signifikan 5% atau (α = 0,05).Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Prestasi Belajar, Jenis Kelamin eran pendidikan dalam suatu bangsa itu sangatlah penting. Kualitas atau mutu pendidikan di dalam suatu bangsa sangatlah menentukan maju tidaknya bangsa tersebut. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan suatu bangsa, sehingga bangsa tersebut bisa maju. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, P
Education keeps on changing. This change is an implication of the change of all aspects of life in the society. Like wise, education in Indonesia must change along the changes of life in the society. This study describes social-cultural and economic change which took place due to political instability. It also analyses the impact of such change to education.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.