AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode ekspositori berbasis kuis efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Ma"rang Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent control group desain. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Ma"rang Kabupaten Pangkep bahwa persentase terbesar hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional berada pada kategori tinggi (52,17%) dan persentase terbesar hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan metode ekspositori berbasis kuis berada pada kategori tinggi (56,52%). Sedangkan pada hasil analisis statistik inferensial diperoleh nilai rata-rata kedua kelompok yaitu kelas kontrol sebesar 26,96 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 47,78 thitung= 10,47 > ttabel = 2,02 (thitung > ttabel). Dengan demikian terdapat perbedaan rata-rata tingkat hasil belajar matematika antara kelas yang diajar dengan menerapkan metode ekspositori berbasis kuis dengan kelas yang diajar dengan menggunakan metode konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Ma"rang. Metode ekspositori berbasis kuis efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Ma"rang yang berdasarkan pada hasil analisis inferensial dengan menggunakan rumus efisiensi relatif diperoleh nilai R < 1, (0,63) < 1.Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Eksipositori endidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan dari setiap individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakat. P
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan metakognisi dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B MTs. Madani Alauddin PaoPao Kabupaten Gowa. Pada proses penerapan model pembelajaran metakognitif berbasis masalah terbuka, siswa terlatih menggunakan kemampuan metakognisinya mulai dari awal pemecahan masalah matematika hingga pada bagian akhir berupa rumusan jawaban serta melakukan evaluasi untuk memastikan pencapaian tujuan berkaitan dengan pemecahan masalah matematika yang diberikan. Penerapan model pembelajaran metakognitif berbasis masalah terbuka dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah matematika siswa. Peningkatan ini terlihat setelah penerapan model pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam mengerahkan kesadaran dan pengaturan berpikirnya (metakognisi). Selain itu, dari empat indikator pemecahan masalah yang diukur, semuanya mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Secara umum, penerapan model pembelajaran metakognitif ini, menyebabkan skor kemampuan memecahkan masalah matematika siswa mengalami peningkatan dari sebelumnya. Adanya peningkatan ini dikarenakan oleh penerapan model pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Abstract:Lembar Kerja Peserta Didik (LPKD) can help students understand the concept of material, both theoretically and in real events that often occur in everyday life. This study tries to determine the development process and quality of LKPD to improve students' understanding the concepts of algebra. The development research used refers to the Plomps model, which includes 4 phases: (a) the initial investigation, (b) the design, (c) the realization, and (d) the test, evaluation, and revision. The product assessment instrument used was the LKPD validation sheet, the LKPD observance sheet, student and teacher response questionnaires, student and teacher activity observation sheets, and tests of students' ability to understand mathematical concepts. The LKPD that was designed and tested on grade VII students at one of the schools in Soppeng had met the criteria of being valid, effective, and practical.Abstrak:Lembar Kerja Peserta Didik (LPKD) berbasis masalah dapat membantu peserta didik memahami konsep materi, baik secara teori maupun dalam peristiwa nyata yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini mencoba mengetahui proses pengembangan dan kualitas LKPD matematika berbasis masalah untuk meningkatkan pemahaman konsep aljabar peserta didik. Penelitian pengembangan yang digunakan mengacu pada model pengembangan Plomp, yang meliputi 4 fase, yaitu: (a) fase investigasi awal, (b) fase desain, (c) fase realisasi, dan (d) fase tes, evaluasi, dan revisi. Instrumen penilaian produk yang digunakan adalah lembar validasi LKPD, lembar pengamatan keterlaksaan LKPD, angket respon peserta didik dan guru, lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan guru, dan tes kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik. LKPD yang didesain dan diujicobakan kepada siswa kelas VII di salah satu sekolah di Soppeng telah memenuhi kriteria valid, efektif dan praktis.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan dan menilai kualitas bahan ajar matematika berbasis masalah untuk memfasilitasi pencapaian penalaran siswa pada pokok bahasan perbandingan yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research & Development (R&D) dengan mengacu pada model 4-D (Four D Models) yaitu Define, Design, Develop and Disseminate. Subjek coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII6 MTsN Model Makassar dengan jumlah 40 siswa. Berdasarkan hasil uji coba terbatas yang dilakukan, diperoleh bahwa (a) hasil validasi bahan ajar adalah 4,71 pada kategori sangat valid karena setiap aspek untuk setiap jenis perangkat berada pada interval 4 ≤ ≤ 5, (b) praktis karena berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan bahan ajar yang dikembangkan menunjukkan bahwa rata-rata semua komponen pengamatan keterlaksanaan adalah 1,97 dan berada pada kategori terlaksana seluruhnya (praktis) atau berada pada interval 1,5 ≤ ̅ ≤ 2, dan (c) efektif karena telah memenuhi empat kriteria yang menjadi acuan yaitu hasil belajar siswa tercapai karena 85% siswa mencapai skor 75, aktivitas siswa dikatakan ideal, karena telah memenuhi kriteria batas toleransi pencapaian waktu ideal yang digunakan, hasil rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran yang diperoleh yaitu 3,83 dan berada pada kriteria tinggi dalam interval 3,5 ≤ < 4,5, dan hasil respon siswa adalah 89,25% pada kategori positif karena lebih dari 50% siswa yang memberikan respon positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji coba terbatas dilaksanakan, bahan ajar matematika berbasis masalah telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan dan menilai Abstract: The study was a developmental research aiming at determining the process of developing and assessing the quality of teaching materials based on cooperative model of STAD typewith guided discovery method on valid, practical, and effective Pythagoras theory subject. The type of research used was Research & Development (R&D) by referring to the 4-D model (Four D Models
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.