Independent waste management has become a mandatory program for several areas in Semarang City. For the residents of RT IX RW IX, Sendang Mulyo Village, Semarang, this program has been implemented since 2020. The high enthusiasm of the residents made this activity require a container that can accommodate waste bank activities, from the collection, sorting, and weighing to transportation. This need triggered the architect's role in designing the waste bank area. Design sustainability requires architects to create valuable designs, so the participatory design method was chosen as the waste bank design method. The implementation process is carried out with four main stages, the first is observation and interviews, the second is making alternative designs, the third is public discussion and dissemination to the community, and the fourth is finalizing the design. The results of designing this waste bank design so that it has social value involves two main things: the space requirements of users (community and managers) and design efficiency in terms of dimensions and selection of facade materials. In future waste bank designs, you can explore both of these things.
Many housing hills are developed in Semarang, this location is far from urban areas, there is still a lot of green land, making this location quite attractive to many city people. Although in terms of accessibility it is far from the city center, but the environmental conditions still tend to be comfortable to live in. With a fairly steep slope of the land, there are many impacts on the quality of the building. There were many discrepancies in the planning process which later became a residential environment whose climatic conditions were still very comfortable, but then had to use a lot of energy to create cooler air conditioning. This practical effort is not in line with the architectural design of the building which makes researchers intend to see the condition of thermal comfort in the residential area of Violan Jay Aini Hill.With measurements taken directly at 10 houses with types 36, 45 and 65 the time range from 05.00 to 22.00 for several days in several houses by looking at 3 points on the part of the house, namely the terrace, family room, and bedroom.From research conducted on 10 residential houses in hilly areas that are comfortable to live in, looking at the thermal comfort of climatic factors as measured by Wind Speed, Air Humidity, Air Temperature and Radiation in December 2019, it can be seen that on the terrace of the house, bedroom, and family rooms tend to be optimally comfortable.Abstrak: perumahan perbukitan banyak dikembangkan di semarang, lokasinya yang cuku jauh dari perkotaan, masih banyaknya lahan hijau, menjadikan lokasi ini cukup diminati oleh banyak masyarakat kota. Meski dari sisi aksesibilitias jauh dari pusat kota, namun kondisi iklim perumahan masih cenderung nyaman untuk ditinggali. Dengan kemiringan lahan yang cukup curam, banyak dampak yang terjadi pada kualitas bangunan. Banyak ketidak sesuaian dalam proses perancangan pemukiman yang kemudian menjadi lingkungan perumahan yang kondisi iklimnya masih sangat nyaman, namun justru kemudian harus banyak menggunakan energi untuk menciptakan pengkondisian udara yang lebih sejuk. Upaya praktis ini yang tidak sejalan dengan desain arsitektural bangunan yang membuat peneliti bermaksud untuk melihat kondisi kenyamanan termal pada daerah perumahan bukit violan jay aini.Dengan pengukuran yang diambil langsung pada 10 rumah dengan tipe 36, 45 dan 65 rentang waktu pukul 05.00 hingga 22.00 selama beberapa hari di beberapa rumah dengan melihat 3 titik pada bagian rumah yaitu teras, ruang keluarga dan juga ruang tidur.Dari penelitian yang dilakukan pada 10 rumah perumahan di daerah perbukitan nyaman untuk ditinggali, melihat kenyamanan thermal dari faktor iklim yang diukur melalui Kecepatan Angin, Kelembapan Udara, Suhu Udara dan Suhu Radiasi pada bulan Desember 2019 lalu dapat dilihat bahwa di teras rumah, ruang tidur, dan ruang keluarga cenderung nyaman optimal.
Daya saing daerah adalah salah satu masalah utama dalam pembangunan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengaruh penataan koridor utama desa batik Wiradesa pada aspek daya saing. Koridor jalan desa batik wiradesa yang didominasi oleh kegiatan perdagangan batik dan non-batik memerlukan pengaturan kontekstual. Setelah pengaturan tersebut diharapkan mampu mengingatkan daya saing daerah setempat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deduktif-kuantitatif-rasionalistik yang merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan meneliti hubungan antar variabel. Dimulai dengan survei lapangan, kemudian instrumen variabel dan indikator disusun di mana variabel dalam penelitian ini adalah 43 varibales dengan 7 variabel utama diuji untuk mewakili pengaturan koridor jalan utama desa batik Wiradesa untuk daya saing, setelah itu kuesioner pertanyaan disusun dan didistribusikan kepada responden dengan teknik purposive random sampling. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS terbukti bahwa ada pengaruh penataan koridor jalan utama desa batik wiradesa sebesar 61,7% terhadap daya saing dilihat dari integrasi fisik dan aktivitas. Sedangkan 38,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian. Indikator pada keterpaduan fisik mempengaruhi 16,8%, aksesibilitas mempengaruhi 0,5% dan aktivitas mempengaruhi 14,3% pada pesaing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.