Student in the university will undergo complex transition process from high school student life to be university student. They must adapt with academic challenges that should be confronted during study such as assignments, time management, and academic evaluation. This causes students to get stress that lead them to postpone assignments which is called academic procrastination. This study aims to identify relationship between stress level and academic procrastination among new nursing students. Correlational cross-sectional design was applied in this study in which 145 students were selected as sample by total technique sampling. Data collection used academic procrastination scale (APS) and student-life stress inventory (SSI) questionnaire that was analyzed by spearmen rank test. Result show most of student had moderate stress at 82.5% and moderate academic procrastination at 81.4%. There was significant relationship with medium magnitude between level of stress and academic procrastination by spearmen rank test with p-value=0.000 and rs=0.442. Overall, university will be able to help student by guiding and giving motivation in order to reduce burden of freshers during study.
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir ini. Salah satu terapi pengganti ginjal adalah hemodialisis, di mana fatigue merupakan gejala yang paling umum dirasakan oleh pasien yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya. Pengelolaan dengan intradialytic exercise: flexibility perlu dilakukan karena tidak menggangu proses terapi dan ini jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intradialytic exercise: flexibility terhadap skor fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan pendekatan one group pre-test post-test design. Sampel penelitian sebanyak 20 orang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner functional assessment chronic illness therapy (FACIT) dan prosedur intradialytic exercise: flexibility. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur skor fatique sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Perlakuan berupa latihan fisik dengan durasi 15 menit setiap sesi latihan selama 8 kali dalam 4 minggu. Analisis data menggunakan t-test. Hasil penelitian didapatkan nilai rerata pre-test 25,70 dan post-test 30,75 yang menunjukkan terjadi peningkatan skor fatigue dan nilai p < 0,001 yang artinya terdapat pengaruh intradialytic exercise: flexibility terhadap skor fatigue. Simpulan, terdapat pengaruh intradialytic exercise: flexibility yang baik terhadap skor fatigue pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis.Kata kunci : Flexibility; Hemodialisis; Intradialytic Exercise; Penyakit Ginjal Kronis
Post operasi sectio caesarea akan menimbulkan nyeri karena proses pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Nyeri akan menyebabkan bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu dan berpengaruh terhadap proses menyusui. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi terhadap nyeri post operasi sectio caesarea adalah foot massage karena di daerah kaki banyak terdapat sarafsaraf yang terhubung ke organ dalam dan masase dapat diberikan saat pasien terlentang dan minimal melakukan pergerakan daerah abdomen untuk mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap tingkat nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 27 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Pre-test dilakukan pada hari kedua post operasi, kemudian dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari dan diukur post-test nya. Data dianalisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di tingkat nyeri sedang (skala 6) sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki tingkat nyeri ringan (skala 3) sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap tingkat nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan klien post operasi section caesaria dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatife manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.
Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat menimbulkan sensasi nyeri pada lansia. Salah satu upaya menangani nyeri non farmakologis adalah dengan stimulasi kutaneus yaitu metode noninvasif dalam mengatasi nyeri pada lansia,stimulasi kutaneus dapat menurunkan nyeri dengan cara mendorong pelepasan endorphin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri serta memberikan block pada transmisi nyeri, serta mengaktifkan endorphine, memperlancar peredaran darah dan membuat relaksasi otot sehinga nyeri berkurang. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stimulasi kutaneus(foot massage) terhadap skala nyeri pada lansia dengan rheumatoid arthritis.Metode penelitian menggunakan Pre Experimen dengan pendekatan one grouppretest posttest dengan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 22 orang lansia. Teknik pengumpulan data menggunakan skala nyeri numeric rating scale dan prosedur kerja foot massage dilakukan 1 kali sehariselama 20 menit dalam waktu 5 hari. Analisa data menngunakan Wilcoxon Sign Rank Test.Hasil penelitian menunjukan sebagian kecil lansia mengalami skala nyeri 5 sebelum dilakukan stimulasi kutaneus : foot massage dan sebagian lansia mengalami skala nyeri 3 sesudah dilakukan pemberian stimulasi kutaneus : foot massage. Hasiluji Wilcoxon menunjukan P-value 0.000 (P< 0.05) sehingga disimpulkan ada pengaruh stimulasi kutaneus(foot massage) terhadap skala nyeri pada lansia dengan rheumatoid arthritis. Oleh karena itu, diharapkan pihak panti untuk membuat SOP foot massage dan perawat dapat menerapkan foot massage sebagai terapi komplementer untuk mengurangi nyeri pada lansia dengan rheumatoid arthritis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.